MNC Animation Perkaya Even Milenial Kampus UNJ, Jiyu Matsuri 2019

JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menghadir even tahunan yang kali ini mengambil tema "Dive in Animation". Tema diambil terkait tantangan dunia animasi di era Revolusi Industri 4.0.

"Tema Dive in Animation karena di Industri 4.0, animasi bukan semata sebagai media hiburan, tapi juga menjadi bisnis masa depan yang menjanjikan. Animasi juga menjadi wadah milenial sebagai wujud ekspresi dari kegelisahan dan keresahan yang berbentuk positif," kata Nur Rohimah, Public Relations Jiyu Matsuri.

Nur Rohimah menuturkan, sesuai dengan tema tersebut pihaknya juga mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya. Salah satunya dari MNC Animation.

Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2011 ini merupakan salah satu perusahaan animasi kompeten yang telah banyak melahirkan animasi-animasi nasional. Sebut sajai Entong, Kiko, Zak Storm, Titus, dan banyak lainnya.

Sebagai narasumber dalam even ini, Esaf Andreas Sinaulan, Producer Serial animasi KIKO dari MNC Animation, mengatakan, hadirnya MNC Animation dalam kegiatan milenial seperti Jiyu Matsuri tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap animasi lokal.

Selain mengisi even animasi, MNC Animation juga rutin mengadakan program company visit yang mengundang para pegiat animasi dan akademisi untuk sharing langsung bersama para animator andal di MNC Animation. Ke depan, peraih Panasonic Gobel Award 2016 ini berharap, kolaborasi yang dibuat antara pegiat dan penggemar animasi lokal agar semakin besar. Karena untuk berjaya di negeri sendiri dibutuhkan dukungan dari semua pihak.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada Januari 2020, MNC Animasi akan menelurkan film animasi karya anak bangsa berjudul “Titus-Mystery of The Enygma”. Film ini menceritakan tentang detektif Titus dan kawan-kawannya dalam mencari dalang peledakan Kota Steamburg yang melahirkan Enigma, sumber energi yang membawa manfaat bagi orang banyak.

“Titus akan menjadi angin segar bagi para penggemar animasi lokal dan kita sepatutnya bangga karena hampir 90% proses pembuatannya dilakukan dan di kerjakan oleh animator Indonesia. Jadi tidak ada alasan untuk tidak nonton film ini," ajaknya.