Sambangi Indonesia, Huawei Mate 30 Pro Dilego Rp12,5 Juta

Kamis, 14 November 2019 - 17:51 WIB
Sambangi Indonesia,...
Sambangi Indonesia, Huawei Mate 30 Pro Dilego Rp12,5 Juta
A A A
JAKARTA - Huawei akhirnya resmi menawarkan Huawei Mate 30 Pro ke konsumen Indonesia. Mengusung tagline “Rethink Possibilities”, handphone ditawarkan seharga Rp12,5 juta per unit.

“Kami senang akhirnya bisa menghadirkan handphone flagship kami di penghujung 2019. Huawei Mate 30 Pro, seperti seri Mate sebelumnya, akan menentukan standar baru bagi smartphone seri unggulan. Mulai dari performanya, desain, hingga teknologi fotografi mobile-nya,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group saat mengenalkan Huawei Mate 30 Pro kepada publik seluler di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Dia menegaskan, Mate 30 Pro hadir dengan lima aspek utama yang ditonjolkan. Pertama, Rethink Design & Style. “Dengan desain notch ultra-narrow dan bezel tipis, Mate 30 Pro menampilkan Huawei Horizon Display, yang melengkung di sudut 88 derajat untuk memaksimalkan area display dan menyediakan pengalaman menonton tidak tertandingi,” klaim Lo Khing Seng.

Sisi ergonomis juga menjadi satu aspek yang dipikirkan. Karena itu, perangkat hanya memiliki berat 198 gram dan lebar 8,8 mm. Desain yang membuatnya nyaman dalam genggaman.

Menghilangkan speaker fisik, lanjut dia, Mate 30 Pro dilengkapi Huawei Acoustic Sound Display, di mana audio ditempatkan di dalam layar. Imbasnya, pengguna dapat dengan mudah dan jernih mendengarkan suara ataupun menerima panggilan telepon.

“Dengan penempatan audio yang menyesuaikan dengan titik telinga pengguna, privasi pun dapat lebih terjaga karena audio yang dihasilkan lebih terarah,” ujar Lo Khing Seng.

Di bagian belakang, terdapat desain quad-camera system yang menonjol, dikelilingi oleh cincin ‘halo’. Bukan hanya sisi elegan yang diperhatikan, desain Mate 30 Pro juga diciptakan untuk tahan air dan debu dengan IP68 Rating.

Aspek kedua, Rethink Speed & Connection. “Perangkat diperkuat oleh chipset Kirin 990, chipset smartphone paling canggih dari Huawei. Chipset ini dilengkapi tiga tingkat arsitektur efisiensi daya untuk CPU, arsitektur Da Vinci NPU dari Huawei (large dual-NPU + tiny NPU core) serta supersize 16-core GPU untuk memberikan performa super-cepat serta efisiensi daya yang tinggi,” katanya.

Diproduksi dengan proses 7nm yang canggih, Kirin 990 akan mendukung jaringan 2G/3G/4G, bersama dengan Dual SIM, Dual Standby, dan band FDD/TDD frekuensi penuh untuk memberikan konektivitas yang mulus. Huawei Mate 30 Pro juga dioptimalkan untuk performa sistem operasi yang terbaik.

“Mate 30 Pro juga dilengkapi dengan sistem pendingin multi-dimensi yang dapat meratakan sumber panas bahkan pada saat bermain game,” tambahnya.

Dari segi penyimpanan, Mate 30 Pro hadir dengan ruang dan penyimpanan lebih, yakni RAM 8 GB dan ROM 256 GB. Duet keduanya memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk menyimpan foto, video, hingga berbagai aplikasi.

Aspek berikutnya, Rethink Touch & Control. Lo Khing Seng mengutarakan, Mate 30 Pro membenamkan sensor fingerprint di dalam layar sehingga pengguna dapat membuka kunci ponselnya hanya dalam waktu 0,3 detik dan hanya dengan satu sentuhan saja.

Didukung oleh suspension-sensing, pengguna dapat dengan mudah menaruh jarinya di atas layar tanpa perlu menyentuh untuk membuka perangkat dan menguncinya kembali dengan sangat cepat. “Untuk sistem keamanan lainya, ponsel dilengkapi fitur 3D Face Unlock yang didukung oleh 3D Depth Sensing Camera. Sehingga pengguna hanya menampilkan wajahnya di depan layar untuk dapat membuka perangkatnya,” tambahnya.

Huawei Mate 30 Pro memperkenalkan fitur Intuitive Side-touch Interaction untuk menggantikan tombol volume di suara di samping dengan virtual key yang tidak terlihat. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengkostumisasi posisi tombol volume di kedua sisi dan menjadikan handset sebagai smartphone berdesain paling terintegrasi dan menyeluruh.

Bagi pengguna yang gemar bermain mobile game, desain layarnya dapat digunakan selayaknya game controller dengan dua tombol virtual di tepi layar. Pengguna dapat mengatur tombol untuk bergerak, scope, aim, dan shoot di saat bersamaan dengan gerakan empat jari yang cepat dan mudah.

Huawei Mate 30 Pro juga mendukung AI Gesture Control dengan sensor Swing Gesture yang tedapat di bagian depan perangkat. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggeser dan bahkan meng-capture tampilan di smartphonenya tanpa perlu menyentuh layar.

“Selain gerakan tangan, sensor Swing Gesture ini juga dapat membaca biometrik pengguna, sehingga Mate 30 Pro dapat otomatis melakukan rotate tampilan mengikuti gerakan mata pengguna,” paparnya.

Ponsel juga mengusung konsep Rethink Photography & Videography. Seperti pendahulunya, perangkat dilengkapi empat kamera di belakang dengan spesifikasi yang ditingkatkan. Quad camera system ini terdiri dari 40 MP Cine Camera Ultra Wide Angle Lens (1/1.54” CMOS Sensor dan ISO 51,200) dan 40 MP SuperSensing Camera (1/1.7” RYYB Sensor dan ISO 409,600) sebagai dua kamera utama, MP Telephoto Lens, dan 3D Time of Light Camera untuk memberikan efek bokeh.

“Cine Camera Ultra Wide sangatlah maksimal untuk menangkap video dengan dynamic range di 4K/60fps. Teknologi ini juga mendukung video 4K di berbagai kondisi, seperti cahaya redup, ultra-wide, ataupun dengan teknik time-lapse,” timpal Edy Supartono, Training Director, Huawei Consumer Business Group Indonesia.

Sementara itu, SuperSensing Camera dengan sensor 1/1.7 inci menarik 40% lebih banyak cahaya guna memberikan hasil yang bagus walaupun di kondisi minim cahaya dengan sensitivitas cahaya ISO409600. Teknologi itu menjadikannya sebagai perangkat dengan kemampuan low-light dan ultra-wide terbaik.

“Fitur yang paling diunggulkan dari segi kamera Mate 30 Pro adalah fitur slow-motion. Kamera Cine Camera ini dapat merekam hingga 7680fps, sehingga setiap detail objek dapat terlihat dalam format HD sekalipun,” klaim Edy.

Sementara 8 MP HUAWEI Telephoto Camera menawarkan 3x optical zoom, 5x Hybrid Zoom, dan hingga 30x Digital Zoom. Optical Image Stabilization (OIS) + AI Stabilization (AIS) serta 3D Depth Sensing, melengkapi teknologi fotografi yang ada di Mate 30 Pro.

Ditambah lagi untuk kamera depan terdapat 3D Depth Sensing Camera terpisah demi memberikan efek bokeh dengan kedalaman detail yang akurat untuk swafoto foto portrait.

Aspek berikutnya, Rethink Charging & Sharing. Di mana ponsel dilengkapi baterai 4.500 mAh sehingga cukup besar untuk bertahan selama dua hari dalam pemakaian normal. Hal ini diakui oleh penyanyi ternama Indonesia, Tompi. “Saya sudah pakai Mate 30 Pro, salah satu hal yang saya suka baterainya. Sudah dua hari dipakai, baru perlu di-cas. Selain itu kameranya juga memberikan hasil layaknya kamera profesional,” katanya memberi testimony.

Terdapat juga fitur HUAWEI 40W SuperCharge Technology yang dapat mengisi baterai dari 0% hingga 70% hanya dalam waktu 30 menit. Untuk pengguna wireless charger, Mate 30 Pro dilengkapi 27W Wireless SuperCharge Technology yang dapat mengisi baterai 2 kali lipat lebih cepat dibanding charger standar.

Sementara fitur Wireless Reverse Charging memungkinkan Mate 30 Pro sebagai powerbank yang dapat mengisi baterai perangkat lain 3x lebih cepat.

Di bagian lain, Huawei Mate 30 Pro dilengkapi berbagai fitur yang meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya sistem operasi EMUI10 yang terinspirasi dari layout majalah dan teknologi Always-On-Display (AOD) di mana warna layar saat terkunci berubah sepanjang hari, Dark Mode yang membuat layar terlihat lebih lembut dan lebih nyaman di mata saat digunakan di kondisi gelap, serta Multi-Screen Collaboration yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan data serta mengatur banyak layar di antara perangkat Huawei.

“Mate 30 Pro akan dijual di Indonesia mulai Rp12,5 juta dan ini lebih murah dari negara lain di Asia Tenggara,” pungkasnya Lo Khing Seng.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)