Ruangguru Tak Berambisi Menyandang Status Startup Unicorn
A
A
A
JAKARTA - Startup di bidang pendidikan dan teknologi, Ruangguru, mengaku, tak terlalu mengejar ambisi menyandang status Unicorn alias startup dengan nilai valuasi USD1 Miliar.
VP of Busniness Development, Ruangguru, Ritchie Gunawan, mengatakan, pihaknya masih berfokus memberikan dampak ke sebanyak mungkin bagi siswa di seluruh Indonesia. "Ambisi kami bukan jadi unicorn. Ambisi kami gimana bisa memberi dampak ke sebanyak mungkin siswa di seluruh Indonesia," katanya di Jakarta.
Saat ditanya berapa valuasi Ruangguru saat ini, Ritchie tak ingin berkomentar lebih jauh. "Kalau itu (valuasi) saya tidak komentar dulu. Tunggu komentar resmi dari Ruangguru," imbuhnya singkat.
Hingga saat ini, ungkap Ritchie, jumlah siswa yang menggunakan Ruangguru sudah mencapai 13 juta. Sedangkan jumlah guru ada ratusan ribu. "Sekarang siswa lebih dari 13 juta per oktober ini. Kalo guru kita bekerja sama dengan ratusan ribu sih," sebutnya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 Rudiantara membidik sektor pendidikan dan kesehatan yang berpotensi menjadi startup unicorn. Setelah sektor transportasi dan e-commerce Indonesia yang sukses menjadi unicorn.
Hal itu disebabkan sektor pendidikan sedang menjadi fokus pemerintah saat ini. Dia menyebutkan, untuk pendidikan, pemerintah membelanjakan APBN-nya 20%, di tahun ini bahkan pemerintah menganggarkan dana pendidikan hampir mencapai Rp500 triliun.
VP of Busniness Development, Ruangguru, Ritchie Gunawan, mengatakan, pihaknya masih berfokus memberikan dampak ke sebanyak mungkin bagi siswa di seluruh Indonesia. "Ambisi kami bukan jadi unicorn. Ambisi kami gimana bisa memberi dampak ke sebanyak mungkin siswa di seluruh Indonesia," katanya di Jakarta.
Saat ditanya berapa valuasi Ruangguru saat ini, Ritchie tak ingin berkomentar lebih jauh. "Kalau itu (valuasi) saya tidak komentar dulu. Tunggu komentar resmi dari Ruangguru," imbuhnya singkat.
Hingga saat ini, ungkap Ritchie, jumlah siswa yang menggunakan Ruangguru sudah mencapai 13 juta. Sedangkan jumlah guru ada ratusan ribu. "Sekarang siswa lebih dari 13 juta per oktober ini. Kalo guru kita bekerja sama dengan ratusan ribu sih," sebutnya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 Rudiantara membidik sektor pendidikan dan kesehatan yang berpotensi menjadi startup unicorn. Setelah sektor transportasi dan e-commerce Indonesia yang sukses menjadi unicorn.
Hal itu disebabkan sektor pendidikan sedang menjadi fokus pemerintah saat ini. Dia menyebutkan, untuk pendidikan, pemerintah membelanjakan APBN-nya 20%, di tahun ini bahkan pemerintah menganggarkan dana pendidikan hampir mencapai Rp500 triliun.
(mim)