Cara Cerdas Berbisnis ala Software Akutansi Online

Kamis, 31 Oktober 2019 - 20:08 WIB
Cara Cerdas Berbisnis...
Cara Cerdas Berbisnis ala Software Akutansi Online
A A A
JAKARTA - Harga muncul sebagai faktor terpenting bagi sebuah bisnis untuk meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi dengan bisnis lain. Harga yang sesuai akan menarik banyak konsumen untuk lebih memilih bisnis Anda dibandingkan dengan lainnya.

Akan tetapi, masih banyak bisnis menggunakan proses sederhana dalam penentuan harga produk. Bahkan beberapa bisnis mengaplikasikan kebijakan dan strategi penentuan harga produk yang justru membuat konsumen terbaik mereka beralih. Dalam penentuan harga produk memang ada hal yang baik untuk dilakukan dan hal buruk untuk dihindari. Berikut 8 kesalahan yang kerap dilakukan bisnis ketika menentukan harga produk menurut Jurnal.id.

Memberikan Harga Terlalu Rendah

Memberikan harga lebih rendah sudah menjadi strategi yang umum dilakukan oleh setiap pemilik bisnis. Strategi ini tidak salah,namun perlu melakukannya dengan tepat agar keuntungan yang didapatkan juga tepat. Pertama, memberikan harga rendah berarti paham bahwa keuntungan yang Anda dapat akan berkurang. Oleh sebab itu jangan berikan harga yang terlalu rendah jika tidak ingin keuntungan Anda berkurang secara drastis yang berujung pada kerugian.

Selain itu terapkan ini pada produk yang memang mendapatkan permintaan yang tinggi. Kedua, Anda mungkin beranggapan bahwa harga rendah akan menarik lebih banyak konsumen. Namun ternyata ekspektasi ini biasanya terpenuhi apabila produk Anda persis sama dengan kompetitor. Produk sama dengan harga yang lebih miring tentu saja akan didatangi oleh konsumen. Ketiga, konsumen cenderung ragu pada produk yang terlalu murah. Mereka curiga bahwa produk harga murah Anda memiliki kualitas yang kurang bagus. Oleh karenanya berikan harga yang murah yang sewajarnya dan jaga kualitas Anda.

Memberikan Harga Terlalu Tinggi

Apapun yang dilakukan “terlalu” memang tidak membawa hasil yang bagus, baik itu harga terlalu rendah yang dibahas sebelumnya, maupun memberikan harga terlalu tinggi. Menetapkan harga terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan target konsumen bisa menjadi bencana. Ketika bisnis Anda menilai produk terlalu tinggi, Anda tentu akan memperoleh keuntungan yang tinggi pula. Namun, konsumen saat ini selektif dalam menggunakan uangnya. Ketika konsumen mengetahui produk Anda terlalu mahal, bukan tidak mungkin mereka akan berhenti membeli kepada Anda.

Mengaplikasikan Margin Laba untuk Produk yang Berbeda


Setiap produk tentu mempunyai permintaan yang berbeda satu sama lain. Terkadang perbedaan permintaan tersebut pun sangat drastis. Untuk hal seperti ini produk yang tidak terlalu banyak diminta atau lambat laku sebaiknya mempunyai margin laba yang lebih besar dibanding produk yang cepat laku. Ini bisa mempengaruhi keseimbangan laba yang Anda dapat. Margin laba juga tidak pernah sama untuk produk yang berada di wilayah berbeda. Produk tertentu mungkin dihargai lebih tinggi di satu tempat, dan lebih rendah di tempat lain. Lagi-lagi tergantung kebutuhan serta permintaan masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Tidak Mencantumkan Semua Komponen Biaya

Banyak bisnis yang masih menggunakan prosedur penetapan harga sederhana sehingga luput memasukkan berbagai komponen biaya. Padahal menjadi sebuah kesalahan apabila Anda menentukan harga jual barang tetapi harga tersebut tidak mewakili semua komponen biaya. Anda perlu memasukkan segala jenis biaya yang digunakan dalam proses produksi hingga distribusi bahkan jika itu sekadar biaya membeli tali rafia atau kantong plastik. Di awal terbentuknya bisnis biaya ini mungkin tidak akan terasa merugikan. Namun jika telah terakumulasi, Anda akan menyadari biaya-biaya tidak tercatat ini akan menghalangi penerimaan keuntungan.

Tidak Menghargai Kinerja

Poin ini merupakan satu hal lagi dari komponen biaya yang sering kali luput dimasukkan dalam harga jual. Ketika menentukan harga jual, pemilik bisnis cenderung memperhatikan dan mencatat hal-hal yang bersifat fisik. Sementara tenaga yang digunakan, pemikiran untuk menghasilkan ide, serta aktivitas non-fisik lainnya tidak diikutsertakan. Padahal komponen-komponen ini juga mempunyai nilai ekonomis yang harus dihargai. Apalagi jika Anda mengikut sertakan pihak lain untuk membantu jalannya bisnis. Upah untuk mereka tentu saja harus masuk dalam harga jual.

Mengikuti Harga Kompetitor

Mengetahui harga yang diterapkan oleh kompetitor memang perlu untuk mengukur apakah harga jual Anda realistis atau tidak. Namun mendasarkan penetapan harga jual Anda persis seperti kompetitor bisa berdampak buruk untuk bisnis Anda. Hal ini karena supplier, teknologi, perhitungan serta komponen lain yang digunakan dalam produk juga berbeda. Kompetitor mungkin membayar dengan harga lebih rendah atau lebih tinggi, mempunyai teknologi dan anggaran pemasaran yang berbeda. Perlu diperhatikan pula, apabila harga Anda jauh lebih rendah, coba periksa untuk memastikan bahwa Anda tidak melupakan salah satu komponen penetapan harga.

Tidak Mempertimbangkan Kemampuan Konsumen


Dalam menentukan harga, bisnis yang baik akan mempertimbangkan berbagai faktor untuk mengukur kemampuan konsumen yang menjadi target. Semakin mengerti kondisi konsumen, Anda pun akan semakin mengetahui berapa harga jual yang realistis untuk diterapkan. Lakukan survei berdasarkan demografis dan kebutuhan konsumen untuk memberikan gambaran harga yang sesuai.

Menahan Harga Terlalu Lama

Sebagian besar bisnis khawatir konsumen tidak akan mudah menerima jika harga diubah. Padahal perubahan harga bahkan dalam frekuensi yang cukup sering diperlukan dalam bisnis. Karena ini menandakan bahwa produk Anda mengikuti perubahan pasar yang terjadi. Dan untuk menyesuaikan, bisnis pun perlu untuk merubah harga.

Dengan mengetahui kesalahan yang sering terjadi di atas, diharapkan Anda lebih berhati-hati dan dapat menerapkan strategi yang tepat dalam menentukan harga produk. Anda juga bisa menggunakan teknologi software akuntansi untuk mempermudah penentuan harga ini. Jurnal merupakan software akuntansi yang dapat membantu Anda menentukan HPP/COGS yang sesuai tanpa harus menghitungnya berulang kali. Jurnal juga memiliki fitur konversi dan bundel produk yang akan memudahkan dalam mencatat HPP setiap produk yang Anda buat dari daftar persediaan yang Anda miliki.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0656 seconds (0.1#10.140)