Huawei Konfirmasi Datangkan Mate 30 Series ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Huawei kembali menggebrak pasar smartphone dunia dengan meluncurkan seri Mate terbarunya di Jerman. Padahal perusahaan manufaktur China itu tengah dalam tekanan Pemerintah AS.
Huawei Mate 30 Series masih melanjutkan tradisi keluarga Mate, yakni smartphone yang dilengkapi teknologi terbaru dari Huawei. Ini akan menentukan roadmap produk smartphone Huawei berikutnya.
Membicarakan seri Mate dari Huawei, maka fitur pertama yang biasanya kita bahas adalah teknologi kameranya yang memang terbukti unggul dari seri Mate sebelumnya. Tapi sebelum pasar bisa merasakan dan mengalami sendiri kecanggihannya, inilah perjalanan seri Mate hingga bisa menjadi penentu teknologi smartphone Huawei sepanjang tahun.
Mate untuk Segmen High-End
Seri Mate merupakan seri flagship kedua dari Huawei yang biasanya diluncurkan di akhir tahun. Seri unggulan lainnya, yaitu seri P, biasanya diperkenalkan di awal tahun.
Produk pertama dari seri Mate diberi nama Huawei Ascend Mate dan diluncurkan pada tahun 2013, mengusung layar 6.1 inci dan display LCD, ukuran yang dianggap cukup besar pada masa tersebut. Saat itu teknologi kameranya adalah satu kamera 8 MP yang ada di belakang ponsel, dan kamera 1 MP di bagian depan.
Penerusnya, Ascend Mate2 4G diperkenalkan di tahun 2014. Dengan mengusung konektivitas 4G sebagai fitur utama, ponsel ini merupakan smartphone pertama yang menawarkan fitur konektivitas tersebut. Dengan ukuran layar masih tetap sama, bezel di Ascend Mate3 4G lebih tipis dan dilengkapi dengan on-screen button untuk menggantikan tombol besar di generasi sebelumnya.
Produk selanjutnya dari seri Mate mulai memakai bahan metal unibody. Seri Ascend Mate7 bahkan menjadi smartphone pertama yang dilengkapi dengan pemindai sidik jari.
Mulai seri Mate 8, Huawei memutuskan untuk menghilangkan kata Ascend dan konsisten menggunakan kata Mate sebagai seri produk. Sedangkan mulai seri Mate 9, Huawei memperkenalkan tiga varian sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
Terdapat Mate 9, Mate 9 Pro, dan Mate 9 Porsche Design yang memiliki fitur unggulan masing-masing dan menargetkan kelas segmen yang berbeda. Kamera di ponsel ukuran 5,9 inci ini mulai menggunakan lensa Leica untuk pertama kalinya dan dilengkapi resolusi kamera 12 MP dan 20 MsKORP di belakang. Seri Mate 10 juga menawarkan hal serupa.
Yang mulai menarik perhatian publik yang lebih luas adalah Mate 20 dengan varian Mate 20, Mate 20 Pro, Mate 20 X, dan Mate 20 RS Porsche Design. Keempat varian ini memiliki ukuran dan keunggulan yang berbeda, sama seperti pendahulunya.
Mate 20 Pro yang dianggap sebagai varian teratas, melengkapi teknologi kameranya dengan tiga kamera Leica di belakang dengan formasi wide, ultra-wide, dan tele. Menurut DxoMark, Mate 20 Pro menduduki salah satu peringkat teratas untuk skornya, karena mampu menangkap gambar dan video dengan warna yang apik, exposure yang akurat dan detail, dan berkat 3x optical zoomnya, bisa mengambil gambar zoom dengan baik.
Smartphone DxoMark tertinggi
Sebentar lagi, Huawei Indonesia akan memboyong seri terbaru dari Mate, yakni Mate 30 Series. Sama seperti pendahulunya, Mate 30 Pro yang akan dibawa ke Indonesia merupakan varian dengan segmen paling atas. Mengusung sub tagline “Rethink Photography and Videography”, Mate 30 Series dilengkapi dengan Supersensing Cine Camera untuk menghasilkan gambar dan video yang mengesankan.
Di bodi belakang, Mate 30 Pro mengusung quad camera system dengan 40 MP Cine Camera, 40 MP SuperSensing Camera, 8 MP Telephoto Camera, dan satu 3D Depth Sensing Camera. Keempat kamera ini memiliki tugas masing-masing.
40 MP Cine Camera memungkinkan pengguna untuk menghasilkan video layaknya di film dengan fitur Ultra Low-light, Ultra-slow Motion dan Ultra Wide Angle Time-lapse video. 40 MP SuperSensing Camera memberikan detail dan kejernihan yang kaya di tiap foto, baik dalam kondisi gelap ataupun terang. 8 MP Telephoto Camera memberikan fitur 3x Optical Zoom, 5x Hybrid Zoom, dan 30x Digital Zoom untuk menangkap gambar yang lebih jelas. Sedangkan 3D Depth Sensing Camera memberikan efek Bokeh yang profesional untuk foto dan video portrait.
Mengutip laman DxoMark sebagai penentu tolak ukur kamera smartphone, Huawei Mate 30 Pro meraih skor 121, tertinggi sampai saat ini. Fitur kamera belakang dengan empat modul, termasuk time-of-flight sensor untuk bokeh mode yang lebih baik merupakan satu hal yang disorot. Begitu pula dengan fitur ultra-wide camera ukuran 18 mm, yang merupakan terluas dibandingkan dengan smartphone lain di kelasnya.
“Kehadiran Mate 30 Series dengan segala keunggulan teknologi kamera yang sudah diakui oleh berbagai pihak tentunya akan semakin meramaikan pasar smartphone Indonesia,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director, Huawei Consumer Business Group Indonesia.
Pihaknya sendiri tidak sabar memberikan kesempatan kepada konsumen di Indonesia untuk merasakan kembali kecanggihan produk smartphone flagship-nya melalui Mate 30 Series.
Huawei Mate 30 Series masih melanjutkan tradisi keluarga Mate, yakni smartphone yang dilengkapi teknologi terbaru dari Huawei. Ini akan menentukan roadmap produk smartphone Huawei berikutnya.
Membicarakan seri Mate dari Huawei, maka fitur pertama yang biasanya kita bahas adalah teknologi kameranya yang memang terbukti unggul dari seri Mate sebelumnya. Tapi sebelum pasar bisa merasakan dan mengalami sendiri kecanggihannya, inilah perjalanan seri Mate hingga bisa menjadi penentu teknologi smartphone Huawei sepanjang tahun.
Mate untuk Segmen High-End
Seri Mate merupakan seri flagship kedua dari Huawei yang biasanya diluncurkan di akhir tahun. Seri unggulan lainnya, yaitu seri P, biasanya diperkenalkan di awal tahun.
Produk pertama dari seri Mate diberi nama Huawei Ascend Mate dan diluncurkan pada tahun 2013, mengusung layar 6.1 inci dan display LCD, ukuran yang dianggap cukup besar pada masa tersebut. Saat itu teknologi kameranya adalah satu kamera 8 MP yang ada di belakang ponsel, dan kamera 1 MP di bagian depan.
Penerusnya, Ascend Mate2 4G diperkenalkan di tahun 2014. Dengan mengusung konektivitas 4G sebagai fitur utama, ponsel ini merupakan smartphone pertama yang menawarkan fitur konektivitas tersebut. Dengan ukuran layar masih tetap sama, bezel di Ascend Mate3 4G lebih tipis dan dilengkapi dengan on-screen button untuk menggantikan tombol besar di generasi sebelumnya.
Produk selanjutnya dari seri Mate mulai memakai bahan metal unibody. Seri Ascend Mate7 bahkan menjadi smartphone pertama yang dilengkapi dengan pemindai sidik jari.
Mulai seri Mate 8, Huawei memutuskan untuk menghilangkan kata Ascend dan konsisten menggunakan kata Mate sebagai seri produk. Sedangkan mulai seri Mate 9, Huawei memperkenalkan tiga varian sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
Terdapat Mate 9, Mate 9 Pro, dan Mate 9 Porsche Design yang memiliki fitur unggulan masing-masing dan menargetkan kelas segmen yang berbeda. Kamera di ponsel ukuran 5,9 inci ini mulai menggunakan lensa Leica untuk pertama kalinya dan dilengkapi resolusi kamera 12 MP dan 20 MsKORP di belakang. Seri Mate 10 juga menawarkan hal serupa.
Yang mulai menarik perhatian publik yang lebih luas adalah Mate 20 dengan varian Mate 20, Mate 20 Pro, Mate 20 X, dan Mate 20 RS Porsche Design. Keempat varian ini memiliki ukuran dan keunggulan yang berbeda, sama seperti pendahulunya.
Mate 20 Pro yang dianggap sebagai varian teratas, melengkapi teknologi kameranya dengan tiga kamera Leica di belakang dengan formasi wide, ultra-wide, dan tele. Menurut DxoMark, Mate 20 Pro menduduki salah satu peringkat teratas untuk skornya, karena mampu menangkap gambar dan video dengan warna yang apik, exposure yang akurat dan detail, dan berkat 3x optical zoomnya, bisa mengambil gambar zoom dengan baik.
Smartphone DxoMark tertinggi
Sebentar lagi, Huawei Indonesia akan memboyong seri terbaru dari Mate, yakni Mate 30 Series. Sama seperti pendahulunya, Mate 30 Pro yang akan dibawa ke Indonesia merupakan varian dengan segmen paling atas. Mengusung sub tagline “Rethink Photography and Videography”, Mate 30 Series dilengkapi dengan Supersensing Cine Camera untuk menghasilkan gambar dan video yang mengesankan.
Di bodi belakang, Mate 30 Pro mengusung quad camera system dengan 40 MP Cine Camera, 40 MP SuperSensing Camera, 8 MP Telephoto Camera, dan satu 3D Depth Sensing Camera. Keempat kamera ini memiliki tugas masing-masing.
40 MP Cine Camera memungkinkan pengguna untuk menghasilkan video layaknya di film dengan fitur Ultra Low-light, Ultra-slow Motion dan Ultra Wide Angle Time-lapse video. 40 MP SuperSensing Camera memberikan detail dan kejernihan yang kaya di tiap foto, baik dalam kondisi gelap ataupun terang. 8 MP Telephoto Camera memberikan fitur 3x Optical Zoom, 5x Hybrid Zoom, dan 30x Digital Zoom untuk menangkap gambar yang lebih jelas. Sedangkan 3D Depth Sensing Camera memberikan efek Bokeh yang profesional untuk foto dan video portrait.
Mengutip laman DxoMark sebagai penentu tolak ukur kamera smartphone, Huawei Mate 30 Pro meraih skor 121, tertinggi sampai saat ini. Fitur kamera belakang dengan empat modul, termasuk time-of-flight sensor untuk bokeh mode yang lebih baik merupakan satu hal yang disorot. Begitu pula dengan fitur ultra-wide camera ukuran 18 mm, yang merupakan terluas dibandingkan dengan smartphone lain di kelasnya.
“Kehadiran Mate 30 Series dengan segala keunggulan teknologi kamera yang sudah diakui oleh berbagai pihak tentunya akan semakin meramaikan pasar smartphone Indonesia,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director, Huawei Consumer Business Group Indonesia.
Pihaknya sendiri tidak sabar memberikan kesempatan kepada konsumen di Indonesia untuk merasakan kembali kecanggihan produk smartphone flagship-nya melalui Mate 30 Series.
(mim)