Riset UNICEF Ungkap Jutaan Anak Indonesia Derita Malnutrisi karena Mie Instan

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 16:56 WIB
Riset UNICEF Ungkap...
Riset UNICEF Ungkap Jutaan Anak Indonesia Derita Malnutrisi karena Mie Instan
A A A
JAKARTA - Mi instan selalu menjadi pilihan utama di berbagai keadaan. Misalnya saat telat sarapan, lapar tengah malam, bahkan saat mendaki gunung. Alasannya, karena harganya yang murah dan proses memasak yang cepat. Namun, makanan ini juga tidak bagus untuk kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi.

Menurut pakar kesehatan, yang dikutip dari Channel News Asia, meski mengenyangkan tetapi kandungan mi instan kurang akan nutrisi utama. Hal inilah yang menyebabkan jutaan anak di Asia Tenggara mengalami kekurangan gizi dan obesitas.

Dalam laporan terbaru United Nations Children’s Fund (UNICEF), ditemukan rata-rata sebanyak 40% anak-anak berusia lima tahun ke bawah di Filipina, Indonesia, dan Malaysia mengalami kekurangan gizi. Angka itu jauh lebih tinggi dari rata-rata global sebesar satu berbanding tiga.

" Berdasarkan data yang ada, sebanyak 24,4 juta anak-anak di Indonesia menderita malnutrisi, diikuti 11 juta anak di Filipina, dan 2,6 juta anak di Malaysia,"

Padahal, perekonomian di tiga negara ini terbilang cukup maju. Namun, diperkirakan banyak orang tua yang terlalu sibuk dan tidak mempunyai kesadaran yang tinggi untuk memberikan makanan sehat kepada anak-anaknya.

“Orang tua percaya bahwa mengenyangkan perut anak-anak mereka adalah yang penting. Mereka tidak benar-benar memikirkan asupan protein, kalsium, atau serat yang memadai,” kata Hasbullah Thabrany, pakar kesehatan masyarakat di Indonesia, kepada AFP.

Spesialis nutrisi UNICEF Asia Mueni Mutunga mengatakan, selain rendah nutrisi, mi instan sama sekali tidak mengandung zat gizi penting seperti zat besi. Tak hanya itu, mi instan juga tidak mengandung protein, sedangkan kandungan lemak dan garamnya sangat tinggi.

Asosiasi mi instan dunia menunjukkan bahwa selama 2018 ada sekitar 12,5 miliar porsi mi instan yang tersaji di seluruh dunia. Dari angka tersebut, Indonesia menjadi konsumen terbesar kedua di dunia setelah China. Angka tersebut melebihi dari total yang dikonsumsi oleh India dan Jepang.

Meski Filipina dan Malaysia tidak masuk ke dalam lima teratas, tetapi kedua ini memiliki total porsi masing-masing 3,7 miliar dan 1,3 miliar.

Dalam laporannya UNICEF juga menyebutkan makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayur, telur, ikan, dan daging semakin jarang diproduksi karena penduduk pedesaan pindah ke kota untuk mencari pekerjaan lain.

Bank Dunia menilai tiga negara tadi masuk ke dalam negara yang berpenghasilan menengah. Namun, jutaan penduduknya masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Masih sebanyak 21,6% orang di Filipina hidup di bawah garis kemiskinan. Sedangkan di Indonesia masih sebanyak 10,2% dan Malaysia 0,6%.
(wbs)
Berita Terkait
MIT Ciptakan Laboratorium...
MIT Ciptakan Laboratorium Tentang Sebuah Mimpi
Temuan Sensor Baru yang...
Temuan Sensor Baru yang Mampu Deteksi Kanker Lebih Cepat
Ilmuwan Ciptakan Robot...
Ilmuwan Ciptakan Robot yang Bisa Berlari seperti Cheetah
Peneliti UNAIR Klaim...
Peneliti UNAIR Klaim Temukan Lima Kombinasi Obat Corona
Kronologi Gerombolan...
Kronologi Gerombolan Monyet Begal Sampel Darah Pasien Positif Corona
Ilmuwan Ciptakan Energi...
Ilmuwan Ciptakan Energi Terbarukan Dari Gelombang, Angin dan Matahari
Berita Terkini
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
13 menit yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
20 menit yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
56 menit yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
59 menit yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
4 jam yang lalu
Sebagian Besar Kerak...
Sebagian Besar Kerak Bumi yang Hilang Ditemukan, di Sini Letaknya
5 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved