Hadir di Indonesia, Milio Siap Bersaing dengan YouTube
A
A
A
JAKARTA - Sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, RightsLedger bersiap menghadirkan penantang YouTube, Facebook, dan lainnya. RightsLedger hadir sebagai pendatang baru melalui platform Milio.
Perusahaan yang didirikan oleh seorang pebisnis Holywood yang sudah berpengalaman lebih 20 tahun dalam industri film yakni Ray Young menjanjikan sebuah platform media sosial berbeda dari yang sudah ada melalui beberapa platformnya yakni Milio, Milstage, serta Mildeals.
Setiap platformnya memiliki fokus yang berbeda, Milio untuk media sosial seperti halnya Facebook, Instagram, dan lainnya, Milstage untuk layanan streaming seperti YouTube dan Netflix, serta Mildeals untuk jual-beli konten digital.
Riu K Liau selaku Country Director RightsLedger Indonesia menyatakan, bahwa ketiga platformnya tersebut nantinya memiliki peran yang sangat menguntungkan bagi para pelaku konten kreator di Indonesia.
"Di era media sosial seperti saat ini, konten itu sudah seperti komoditas. Dengan teknologi content ownership authentication, konten yang kita masukkan di Milio tidak akan bisa dibajak atau diakui oleh pengguna lain," kata Rio K. Liau, di peluncuran media sosial Milio, di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Kelebihan selanjutnya yang dibawa Milio adalah teknologi blockchain. Melalui teknologi ini, jelas Rio, kreator konten dapat merekam konten ke dalam jaringan blockchain, sehingga data yang disimpan tidak dapat diubah atau dimodifikasi. Hal ini memberikan proteksi dan pembuktian atas kepemilikan konten tersebut.
"Untuk pengguna yang menonton iklan hingga selesai, mereka juga bisa mendapatkan reward. Hal-hal ini yang coba kita tawarkan untuk bisa bersaing di industri yang sudah banyak pemain besarnya," ujar Rio.
Ketiga platform dari RightsLedger tersebut sudah tersedia pada situs web. Namun, untuk pengguna Android dan iOS, perusahaan masih memerlukan waktu untuk menyempurnakannya.
Perusahaan yang didirikan oleh seorang pebisnis Holywood yang sudah berpengalaman lebih 20 tahun dalam industri film yakni Ray Young menjanjikan sebuah platform media sosial berbeda dari yang sudah ada melalui beberapa platformnya yakni Milio, Milstage, serta Mildeals.
Setiap platformnya memiliki fokus yang berbeda, Milio untuk media sosial seperti halnya Facebook, Instagram, dan lainnya, Milstage untuk layanan streaming seperti YouTube dan Netflix, serta Mildeals untuk jual-beli konten digital.
Riu K Liau selaku Country Director RightsLedger Indonesia menyatakan, bahwa ketiga platformnya tersebut nantinya memiliki peran yang sangat menguntungkan bagi para pelaku konten kreator di Indonesia.
"Di era media sosial seperti saat ini, konten itu sudah seperti komoditas. Dengan teknologi content ownership authentication, konten yang kita masukkan di Milio tidak akan bisa dibajak atau diakui oleh pengguna lain," kata Rio K. Liau, di peluncuran media sosial Milio, di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Kelebihan selanjutnya yang dibawa Milio adalah teknologi blockchain. Melalui teknologi ini, jelas Rio, kreator konten dapat merekam konten ke dalam jaringan blockchain, sehingga data yang disimpan tidak dapat diubah atau dimodifikasi. Hal ini memberikan proteksi dan pembuktian atas kepemilikan konten tersebut.
"Untuk pengguna yang menonton iklan hingga selesai, mereka juga bisa mendapatkan reward. Hal-hal ini yang coba kita tawarkan untuk bisa bersaing di industri yang sudah banyak pemain besarnya," ujar Rio.
Ketiga platform dari RightsLedger tersebut sudah tersedia pada situs web. Namun, untuk pengguna Android dan iOS, perusahaan masih memerlukan waktu untuk menyempurnakannya.
(wbs)