Redmi 7a, Terbaik Diantara yang Terjangkau
A
A
A
Ini Redmi. Bukan Xiaomi. Dulu sama. Sekarang sedikit berbeda. Redmi menjadi merek indpenden yang terpisah dengan Xiaomi. Meski tetap jadi bagian dari Xiaomi. Seperti Oppo dan Realme. Pemisahan mereknya pun mirip-mirip. Redmi akan menjadi brand yang menyasar pengguna entry level. Tapi, menawarkan spesifikasi dan fitur yang terbaik di kelasnya.
Sementara Xiaomi akan fokus di segmen menengah dan atas. Termasuk rencana membawa varian Black Shark masuk ke Indonesia. Nah, Redmi 7a adalah penerus dari Redmi 6a. Yang dibanderol sangat terjangkau itu. Hanya Rp1 jutaan. Tepatnya, Rp1,3 juta. Targetnya selain mungkin pelajar dan anak muda, juga orang-orang yang butuh ponsel untuk menunjang pekerjaan mereka. Misalnya pelaku UKM atau malah pengemudi transportasi online.
Kenapa? Karena Redmi 7a memiliki spesifikasi paling menarik di harga Rp1 jutaan. Lihat saja penggunaan chipset Snapdragon 439 berkecepatan 2.0 Ghz dengan dukungan grafis Adreno 505 itu. Bukan Mediatek yang banyak dipakai kompetitornya bahkan dengan harga lebih mahal. Ini jelas menjadikan Redmi 7a pilihan sangat menarik.
Lalu, Snapdragon itu dipadupadankan dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 16 GB. Hanya ada satu varian Redmi 7a di Indonesia, kendati di India ada versi RAM 3GB dan memori internal 32 GB. Ketika dicoba, ponsel ini cukup responsif. Memang tidak dirancang untuk melakukan hal-hal berat. Yang penting kegiatan multitaskingnya sudah sangat nyaman.
Tidak lemot. Misalnya berganti-ganti dari aplikasi ke Maps, ke SMS/telpon, lalu ke kamera, dan seterusnya. Dari sisi tampilan sebenarnya cukup lumayan. Saya suka sekali dengan warna matte blue ini. Sedap dipandang mata. Memang ada bezel tebal di bagian atas dan bawah. Juga, ada tulisan besar “Redmi” di dagu-nya. Tapi masih dimaafkan kok.
Di bagian belakang, hanya ada satu kamera dan lampu flash. Resolusinya 12 megapiksel. Kualitasnya, oke banget di rentang harganya. Karena Redmi 7a juga menjadi smartphone termurah yang dibekali lensa kamera Sony IMX486 12MP. Pasalnya, lensa ini dipakai pada smartphone Xiaomi Mi A2 dan Redmi Note 7. Redmi 7A juga memiliki fitur fotografi low-light, dukungan AI pada kamera, hingga perekaman video full HD.
Kamera selfie Redmi 7a sebesar 5 megapiksel yang diperkuat dengan fitur HDR dan perekaman video beresolusi 1080 piksel. Sudah memiliki fungsi pemindai wajah. Fitur yang ada di semua ponsel saat ini, sebagai solusi lebih murah dari ketiadaan pemindai sidik jari (karena hanya perlu menambahkan software).
Layarnya mengusung IPS LCD 5,45 inci aspek rasio 18:9, 295 piksel per inci, dengan resolusi HD+ 720x1440 piksel, serta bobot 165 gram. Saya pegang-pegang dan dirasa-rasakan, cukup asik kok Redmi 7a ini. Lalu, sudah dibenamkan juga kartu Dual SIM, Dual 4G dan Dual VoLTE. Penting bagi mereka yang ingin memisahkan dua nomor untuk pribadi dan bekerja.
Sistem operasinya sendiri memakai Android 9.0 Pie, serta MIUI 9. Di rentang harganya, yang jadi keunggulan Redmi 7a memang ukuran baterainya yang bongsor. Mencapai 4.000 mAh yang diklaim bisa tahan hingga dua hari lamanya. Dengan spesifikasi 2GB/16 GB, jelas Redmi 7a bukan untuk multimedia seperti gaming, karena akan keteteran.
Tapi, dengan baterai 4.000 mAh, ponsel ini akan optimal untuk pekerjaan yang menuntut daya tahan baterai panjang. Seperti pengemudi transportasi online. Mereka yang harus senantiasa standby dalam kondisi ponsel menyala, juga untuk bekerja ponsel mereka harus terus menerus aktif. Snapdragon 439 memastikan kinerja ponsel optimal.
Sementara Xiaomi akan fokus di segmen menengah dan atas. Termasuk rencana membawa varian Black Shark masuk ke Indonesia. Nah, Redmi 7a adalah penerus dari Redmi 6a. Yang dibanderol sangat terjangkau itu. Hanya Rp1 jutaan. Tepatnya, Rp1,3 juta. Targetnya selain mungkin pelajar dan anak muda, juga orang-orang yang butuh ponsel untuk menunjang pekerjaan mereka. Misalnya pelaku UKM atau malah pengemudi transportasi online.
Kenapa? Karena Redmi 7a memiliki spesifikasi paling menarik di harga Rp1 jutaan. Lihat saja penggunaan chipset Snapdragon 439 berkecepatan 2.0 Ghz dengan dukungan grafis Adreno 505 itu. Bukan Mediatek yang banyak dipakai kompetitornya bahkan dengan harga lebih mahal. Ini jelas menjadikan Redmi 7a pilihan sangat menarik.
Lalu, Snapdragon itu dipadupadankan dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 16 GB. Hanya ada satu varian Redmi 7a di Indonesia, kendati di India ada versi RAM 3GB dan memori internal 32 GB. Ketika dicoba, ponsel ini cukup responsif. Memang tidak dirancang untuk melakukan hal-hal berat. Yang penting kegiatan multitaskingnya sudah sangat nyaman.
Tidak lemot. Misalnya berganti-ganti dari aplikasi ke Maps, ke SMS/telpon, lalu ke kamera, dan seterusnya. Dari sisi tampilan sebenarnya cukup lumayan. Saya suka sekali dengan warna matte blue ini. Sedap dipandang mata. Memang ada bezel tebal di bagian atas dan bawah. Juga, ada tulisan besar “Redmi” di dagu-nya. Tapi masih dimaafkan kok.
Di bagian belakang, hanya ada satu kamera dan lampu flash. Resolusinya 12 megapiksel. Kualitasnya, oke banget di rentang harganya. Karena Redmi 7a juga menjadi smartphone termurah yang dibekali lensa kamera Sony IMX486 12MP. Pasalnya, lensa ini dipakai pada smartphone Xiaomi Mi A2 dan Redmi Note 7. Redmi 7A juga memiliki fitur fotografi low-light, dukungan AI pada kamera, hingga perekaman video full HD.
Kamera selfie Redmi 7a sebesar 5 megapiksel yang diperkuat dengan fitur HDR dan perekaman video beresolusi 1080 piksel. Sudah memiliki fungsi pemindai wajah. Fitur yang ada di semua ponsel saat ini, sebagai solusi lebih murah dari ketiadaan pemindai sidik jari (karena hanya perlu menambahkan software).
Layarnya mengusung IPS LCD 5,45 inci aspek rasio 18:9, 295 piksel per inci, dengan resolusi HD+ 720x1440 piksel, serta bobot 165 gram. Saya pegang-pegang dan dirasa-rasakan, cukup asik kok Redmi 7a ini. Lalu, sudah dibenamkan juga kartu Dual SIM, Dual 4G dan Dual VoLTE. Penting bagi mereka yang ingin memisahkan dua nomor untuk pribadi dan bekerja.
Sistem operasinya sendiri memakai Android 9.0 Pie, serta MIUI 9. Di rentang harganya, yang jadi keunggulan Redmi 7a memang ukuran baterainya yang bongsor. Mencapai 4.000 mAh yang diklaim bisa tahan hingga dua hari lamanya. Dengan spesifikasi 2GB/16 GB, jelas Redmi 7a bukan untuk multimedia seperti gaming, karena akan keteteran.
Tapi, dengan baterai 4.000 mAh, ponsel ini akan optimal untuk pekerjaan yang menuntut daya tahan baterai panjang. Seperti pengemudi transportasi online. Mereka yang harus senantiasa standby dalam kondisi ponsel menyala, juga untuk bekerja ponsel mereka harus terus menerus aktif. Snapdragon 439 memastikan kinerja ponsel optimal.
(don)