Bukalapak Gandeng 1.000 Mitra Pakai QRIS
A
A
A
JAKARTA - Perusahan rintisan atau startup unicorn di Indonesia, Bukalapak, meluncurkan sistem pembayaran Quick Response (QR) berstandar nasional (QRIS). QRIS sendiri merupakan QR Code pembayaran yang dapat diakses menggunakan seluruh penerbit dompet digital berbasis server seperti OVO, Gopay, Linkaja dan lainnya.
VP of Online to Offline Bukalapak Rahmat Danu Andika mengungkapkan, terdapat 1.000 mitra Bukalapak yang telah menggunakan QRIS di Kemang, Jakarta Selatan.
"Adopsi teknologi ini akan menjangkau seluruh segmen masyarakat Indonesia, baik yang sudah menjadi technology savvoy maupun yang belum pernah terekspos dengan teknologi digital," ujarnya saat acara peluncuran disalah satu mitra Bukalapak, Rabu (21/8/2019).
Ia mengaku optimistis QRIS bakal menjembatani gap dan membuat usaha warung maupun kaki lima relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Potensi usaha mikro yang dilengkapi dengan teknologi tepat akan sangat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia berbasis UMKM.
Lebih lanjut, Dika menuturkan, hasil survei awal menunjukkan, para Mitra Bukalapak yang menerima pembayaran melalui QRIS berhasil mendapat tambahan penghasilan rata-rata 10 persen per hari. Itu karena kemudahan pembayaran sistem dompet elektronik dirasakan langsung oleh para pelanggan warung.
Hal senada diutarakan oleh mitra Bukalapak yang kebetulan warungnya sudah menggunakan QRIS ini. Yogi (31) pemilik Toko Kuningan mengaku sudah menjadi mitra Bukalapak selama 1 tahun. Selama menggunakan QRIS ini omsetnya meningkat sebanyak 10% dalam sebulan.
Dalam stau hari setidaknya ada 8 samapi 10 orang yang menggunakan pembayaran non tunai ini.
"Omset naik 10 persen semenjak pakai ini (QRIS)," ungkapnya.
Sebagai informasi, QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi semua instrumen sistem pembayaran dalam satu QR kode.
VP of Online to Offline Bukalapak Rahmat Danu Andika mengungkapkan, terdapat 1.000 mitra Bukalapak yang telah menggunakan QRIS di Kemang, Jakarta Selatan.
"Adopsi teknologi ini akan menjangkau seluruh segmen masyarakat Indonesia, baik yang sudah menjadi technology savvoy maupun yang belum pernah terekspos dengan teknologi digital," ujarnya saat acara peluncuran disalah satu mitra Bukalapak, Rabu (21/8/2019).
Ia mengaku optimistis QRIS bakal menjembatani gap dan membuat usaha warung maupun kaki lima relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Potensi usaha mikro yang dilengkapi dengan teknologi tepat akan sangat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia berbasis UMKM.
Lebih lanjut, Dika menuturkan, hasil survei awal menunjukkan, para Mitra Bukalapak yang menerima pembayaran melalui QRIS berhasil mendapat tambahan penghasilan rata-rata 10 persen per hari. Itu karena kemudahan pembayaran sistem dompet elektronik dirasakan langsung oleh para pelanggan warung.
Hal senada diutarakan oleh mitra Bukalapak yang kebetulan warungnya sudah menggunakan QRIS ini. Yogi (31) pemilik Toko Kuningan mengaku sudah menjadi mitra Bukalapak selama 1 tahun. Selama menggunakan QRIS ini omsetnya meningkat sebanyak 10% dalam sebulan.
Dalam stau hari setidaknya ada 8 samapi 10 orang yang menggunakan pembayaran non tunai ini.
"Omset naik 10 persen semenjak pakai ini (QRIS)," ungkapnya.
Sebagai informasi, QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.1 untuk mendukung interkoneksi semua instrumen sistem pembayaran dalam satu QR kode.
(wbs)