Huawei Bangun Layanan Pemetaan Sendiri, Isyarat Tinggalkan Google Maps?
A
A
A
SHENZHEN - Secara bertahap, Huawei mengirim isyarat kepada dunia bahwa perusahaan siap berdiri sendiri tanpa bantuan teknologi AS secuil pun. Setelah merilis sistem operasi penantang Android, yakni OS Harmony, kini mereka tengah mengerjakan software lainnya sebagai alternatif dari teknologi buatan Paman Sam.
Laman GSM Arena melaporkan, Huawei secara resmi mengonfirmasi sedang mengerjakan layanan pemetaan sendiri untuk mengurangi ketergantungannya pada layanan Google pasca-larangan Presiden AS, Donald Trump. Saat ini, perusahaan tersebut dilarang menggunakan teknologi AS tanpa persetujuan khusus.
Kabarnya Huawei masih diberi waktu kelonggaran dari larangan transaksi dagang dengan perusahaan asal AS. Tetapi kenyataannya mereka tidak dapat menggunakan Google Maps ketika handset berada di luar China.
Layanan pemetaan Huawei disebut Map Kit. Ini bukan untuk penggunaan konsumen langsung, melainkan berfungsi sebagai API yang dapat digunakan pengembang pihak ketiga untuk membuat perangkat lunak navigasi.
Map Kit dapat mengumpulkan informasi dari 150 negara dan wilayah di seluruh dunia. Meskipun Huawei terbilang sebagai pendatang baru dalam game pemetaan, BTS telekomunikasi mereka di lebih dari 160 negara akan membantu membangun jaringan dengan cepat dan mudah.
Richard Yu, CEO kelompok bisnis konsumen Huawei, mengatakan, Map Kit dapat mendukung beberapa fitur canggih. Misalnya, jalur penggantian mobil, petunjuk dan pemetaan augmented reality, serta informasi lalu lintas real-time. "Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa, yang pada awalnya akan meningkatkan popularitasnya," ujarnya.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, penyedia layanan pemetaan dan internet Rusia Yandex dan Booking Holdings yang berbasis di AS adalah salah satu mitra pertama yang tertarik pada layanan pemetaan Huawei. Dan publik seluler akan tahu lebih banyak tentang inisiatif tersebut pada bulan Oktober ini.
Laman GSM Arena melaporkan, Huawei secara resmi mengonfirmasi sedang mengerjakan layanan pemetaan sendiri untuk mengurangi ketergantungannya pada layanan Google pasca-larangan Presiden AS, Donald Trump. Saat ini, perusahaan tersebut dilarang menggunakan teknologi AS tanpa persetujuan khusus.
Kabarnya Huawei masih diberi waktu kelonggaran dari larangan transaksi dagang dengan perusahaan asal AS. Tetapi kenyataannya mereka tidak dapat menggunakan Google Maps ketika handset berada di luar China.
Layanan pemetaan Huawei disebut Map Kit. Ini bukan untuk penggunaan konsumen langsung, melainkan berfungsi sebagai API yang dapat digunakan pengembang pihak ketiga untuk membuat perangkat lunak navigasi.
Map Kit dapat mengumpulkan informasi dari 150 negara dan wilayah di seluruh dunia. Meskipun Huawei terbilang sebagai pendatang baru dalam game pemetaan, BTS telekomunikasi mereka di lebih dari 160 negara akan membantu membangun jaringan dengan cepat dan mudah.
Richard Yu, CEO kelompok bisnis konsumen Huawei, mengatakan, Map Kit dapat mendukung beberapa fitur canggih. Misalnya, jalur penggantian mobil, petunjuk dan pemetaan augmented reality, serta informasi lalu lintas real-time. "Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa, yang pada awalnya akan meningkatkan popularitasnya," ujarnya.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, penyedia layanan pemetaan dan internet Rusia Yandex dan Booking Holdings yang berbasis di AS adalah salah satu mitra pertama yang tertarik pada layanan pemetaan Huawei. Dan publik seluler akan tahu lebih banyak tentang inisiatif tersebut pada bulan Oktober ini.
(mim)