7 Temuan Peta E-Commerce Indonesia di Q1 2019
A
A
A
JAKARTA - Industri e-commerce di Indonesia semakin dinamis dengan banyaknya pemain yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Ekosistem pada industri ini juga sudah semakin terbentuk sehingga diprediksi besaran potensi ekonomi digital pada sektor e-commerce.
Untuk memahami lebih jauh soal dinamika industri e-commerce Tanah Air dari waktu ke waktu iPrice merilis laporan Peta Persaingan e-commerce di Indonesia Q1 2019. Dalam menyusun studi tersebut, iPrice bekerja sama dengan dua perusahaan analisis, yakni Similar Web dan juga App Annie.
Dalam laporan yang dirilis melalui website resmi iPrice, terkumpul data mengenai rataan jumlah pengunjung situs web e-commerce, jumlah pengikut di media sosial, rangking aplikasi, serta jumlah tenaga kerja yang terlibat di industri tersebut.
Dari laporan tersebut terdapat 7 temuan menarik yang bisa menggambarkan peta persaingan para pemain e-commerce di Indonesia, serta kondisi industri pada Q1 2019.
1. Rataan kunjungan web bulanan e-commerce lokal Tokopedia dan Bukalapak terbesar di Indonesia
Tokopedia berada di peringkat pertama versi data jumlah pengunjung bulanan website terbanyak dengan rataan 137.200.900 kunjungan per bulan. Startup dengan status Unicorn ini naik satu peringkat dibanding kuartal yang sama tahun 2018. Pada Q1 tahun lalu, jumlah pengunjung bulanan Tokpedia sebanyak 117,297,000.
Sedangkan Bukalapak menempati posisi kedua dengan jumla pengunjung bulanan 115,256,600. Sama seperti Tokopedia, Bukalapak juga naik satu peringakt dibanding Q1 tahun lalu.
2. Pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile
Shopee tercatat diurutan pertama dengan pengguna aktif bulanan terbanyak aplikasi mobile, baik di platform AppStore maupun PlayStore.
Sedangkan diperingkat kedua ada Tokopedia yang memiliki perolehan pengguna aktif bulanan rata di Andorid dan iOS.
Pada platform AppStore posisi ketiga dan keempat ditempati oleh Bukalapak dan Lazada. Sebalikanya, pada ranking Playstore, Lazada paling banyak digunakan dibanding dengan Bukalapak.
3. Kunjungan bulanan untuk web e-commerce dengan produk spesifik meningkat.
Meski diperingkat teratas rataan kunjugan web terbesar berasal dari situr-situs e-commerce umum, tapi geliat e-commerce dengan produk spesifik tak bisa diremehkan.
Buktinya, salah satu e-commerce dengan produk khusus kecantikan, Sociolla, mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Pada Q1 2018 situs e-commerce lokal ini hanya mendapat pengunjung sejumlah 1,437,800, sedangkan pada kuartal yang sama tahun ini, akses ke web Sociolla melonjak hingga 4,838,300.
Hanya dalam waktu rentang satu tahun Sociolla mampu menembus 10 besar peta e-commerce Indonesia melalui produk-produk kecantikannya.
4. Peningkatan jumlah tenaga kerja.
Seiring dengan industri yang terus tumbuh, penyerapan tenaga kerja di bidang e-commerce juga semakin tinggi.
Bisa dilihat dari data ini, pada Q1 2018 jumlah karyawan di Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak rata-rata hanya 1000-an orang saja.
Sedangkan pada Q1 2019 jumlah karyawan ditiga perusahaan tersebut hampir mencapai 3000 orang.
5. Terjadi penambahan pemain di pasar e-commerce khusus elektronik.
Bila pada Q1 2017 hanya ada dua pemain yakni Bhinneka dan Electronic Solution, pada Q1 2019ini jumlah keseluruhan pemain di pasar e-commerce bertambah menjadi delapan.
Sebut saja Bhinneka, Laku6, Jakarta Notebook, PlazaKamera, Pasarwarga, Pemmz, Electronic City dan Electronic Solution. Pada kuartal ini Bhinneka mencatatkan kunjungan web bulanan terbanyak e-commerce khusus elektonik yakni 3,446,500.
6. Shopee memiliki peningkatan kunjungan web terbesar dibanding e-commerce umum
Perusahaan asal Singapura ini mencatatkan 74,995,300 kunjungan bulanan di webnya sepanjang Q1 2019. Jumlah kunjungan web Shopee di Indonesia meningkat dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang hanya mendatangkan 34.510.800 pengunjung.
7. Investor asal Tirai Bambu masih jadi penyokong utama perusahaan e-commerce.
Dalam data presentase pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile, lima perusahaan e-commerce dengan investor asal China berada diposisi 10 besar.
Sebut saja Alibaba yang menjadi invetor di Tokopedia, Lazada, dan AliExpress. Ada lagi Tencent dan JD selaku investor dari Shopee dan JD ID.
Untuk memahami lebih jauh soal dinamika industri e-commerce Tanah Air dari waktu ke waktu iPrice merilis laporan Peta Persaingan e-commerce di Indonesia Q1 2019. Dalam menyusun studi tersebut, iPrice bekerja sama dengan dua perusahaan analisis, yakni Similar Web dan juga App Annie.
Dalam laporan yang dirilis melalui website resmi iPrice, terkumpul data mengenai rataan jumlah pengunjung situs web e-commerce, jumlah pengikut di media sosial, rangking aplikasi, serta jumlah tenaga kerja yang terlibat di industri tersebut.
Dari laporan tersebut terdapat 7 temuan menarik yang bisa menggambarkan peta persaingan para pemain e-commerce di Indonesia, serta kondisi industri pada Q1 2019.
1. Rataan kunjungan web bulanan e-commerce lokal Tokopedia dan Bukalapak terbesar di Indonesia
Tokopedia berada di peringkat pertama versi data jumlah pengunjung bulanan website terbanyak dengan rataan 137.200.900 kunjungan per bulan. Startup dengan status Unicorn ini naik satu peringkat dibanding kuartal yang sama tahun 2018. Pada Q1 tahun lalu, jumlah pengunjung bulanan Tokpedia sebanyak 117,297,000.
Sedangkan Bukalapak menempati posisi kedua dengan jumla pengunjung bulanan 115,256,600. Sama seperti Tokopedia, Bukalapak juga naik satu peringakt dibanding Q1 tahun lalu.
2. Pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile
Shopee tercatat diurutan pertama dengan pengguna aktif bulanan terbanyak aplikasi mobile, baik di platform AppStore maupun PlayStore.
Sedangkan diperingkat kedua ada Tokopedia yang memiliki perolehan pengguna aktif bulanan rata di Andorid dan iOS.
Pada platform AppStore posisi ketiga dan keempat ditempati oleh Bukalapak dan Lazada. Sebalikanya, pada ranking Playstore, Lazada paling banyak digunakan dibanding dengan Bukalapak.
3. Kunjungan bulanan untuk web e-commerce dengan produk spesifik meningkat.
Meski diperingkat teratas rataan kunjugan web terbesar berasal dari situr-situs e-commerce umum, tapi geliat e-commerce dengan produk spesifik tak bisa diremehkan.
Buktinya, salah satu e-commerce dengan produk khusus kecantikan, Sociolla, mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Pada Q1 2018 situs e-commerce lokal ini hanya mendapat pengunjung sejumlah 1,437,800, sedangkan pada kuartal yang sama tahun ini, akses ke web Sociolla melonjak hingga 4,838,300.
Hanya dalam waktu rentang satu tahun Sociolla mampu menembus 10 besar peta e-commerce Indonesia melalui produk-produk kecantikannya.
4. Peningkatan jumlah tenaga kerja.
Seiring dengan industri yang terus tumbuh, penyerapan tenaga kerja di bidang e-commerce juga semakin tinggi.
Bisa dilihat dari data ini, pada Q1 2018 jumlah karyawan di Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak rata-rata hanya 1000-an orang saja.
Sedangkan pada Q1 2019 jumlah karyawan ditiga perusahaan tersebut hampir mencapai 3000 orang.
5. Terjadi penambahan pemain di pasar e-commerce khusus elektronik.
Bila pada Q1 2017 hanya ada dua pemain yakni Bhinneka dan Electronic Solution, pada Q1 2019ini jumlah keseluruhan pemain di pasar e-commerce bertambah menjadi delapan.
Sebut saja Bhinneka, Laku6, Jakarta Notebook, PlazaKamera, Pasarwarga, Pemmz, Electronic City dan Electronic Solution. Pada kuartal ini Bhinneka mencatatkan kunjungan web bulanan terbanyak e-commerce khusus elektonik yakni 3,446,500.
6. Shopee memiliki peningkatan kunjungan web terbesar dibanding e-commerce umum
Perusahaan asal Singapura ini mencatatkan 74,995,300 kunjungan bulanan di webnya sepanjang Q1 2019. Jumlah kunjungan web Shopee di Indonesia meningkat dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang hanya mendatangkan 34.510.800 pengunjung.
7. Investor asal Tirai Bambu masih jadi penyokong utama perusahaan e-commerce.
Dalam data presentase pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile, lima perusahaan e-commerce dengan investor asal China berada diposisi 10 besar.
Sebut saja Alibaba yang menjadi invetor di Tokopedia, Lazada, dan AliExpress. Ada lagi Tencent dan JD selaku investor dari Shopee dan JD ID.
(wbs)