Amartha Klaim Berhasil Dorong Kaum Perempuan Sejahterakan Keluarga

Rabu, 01 Mei 2019 - 08:00 WIB
Amartha Klaim Berhasil...
Amartha Klaim Berhasil Dorong Kaum Perempuan Sejahterakan Keluarga
A A A
JAKARTA - Amartha, perusahaan finansial teknologi (fintech) yang fokus membantu ratusan ribu perempuan pengusaha mikro di pedesaan mengaku sukses membantu kaum hawa di Indonesia.

Amartha sendiri mempertemukan kaum perempuan pengusaha mikro yang membutuhkan modal kerja dengan perorangan atau perusahaan yang mencari alternatif pengembangan dana dengan keuntungan menarik. Mengapa perempuan? Perusahaan percaya para ibu bisa menjadi kunci keluarga untuk meningkatkan income perekonomian agar lebih berkelanjutan.

“Karena kami percaya bahwa perempuan itu ketika dia berdaya, ketika dia bisa membantu meningkatkan income itu seluruh perekonomian keluarga bisa lebih sustain. Sebab perempuan itu sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, misalnya tentang pendidikan anak, tentang bagaimana meningkatkan indikator-indikator kesejahteraan," kata Vice President Amartha, Aria Widyanto saat konferensi pers di Jakarta.

Aria menilai adanya perusahaan fintech seperti Amartha membuat dampak positif bagi perempuan desa. Baik mereka yang sudah menikah atau pernah menikah, bisa hidup sejahtera dan dapat membantu kehidupan keluarganya.

“Ada banyak hal-hal positif yang bisa diberikan oleh financial technology khususnya oleh Amartha. Karena yang tadi saya sampaikan juga di Social Accountability Report kita sebagai bisnis, sebenarnya kita juga menyelesaikan banyak hal dan banyak masalah terutama bagaimana meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan jadi ada banyak sekali sisi positif juga yang bisa diberikan oleh fintech selain mendorong financial inclusion," klaim Aria.

Untuk bisa menyalurkan modal kepada para perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui Amartha, calon pemberi modal cukup membuka situs web amartha.com. Ke depannya, Amartha akan meluncukran aplikasi agar dapat mempermudah pengguna mengakses mereka.

"Dan juga akan menjajaki e-commerce, tapi untuk bisa direalisasikannya kapan masih belum diketahui. Yang jelas sasaran targetnya tetap perusahaan mikro SNI berskala kecil," pungkasnya. (Nabil Alfaruq)
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)