ASUS Pastikan Ponsel Gaming ROG Generasi Kedua Dirilis Akhir 2019
A
A
A
TAIPE - ROG Phone, smartphone gaming pertama ASUS, harganya cukup mahal saat diluncurkan. Bahkan dibandingkan dengan flagship lain yang dirilis pada waktu bersamaan.
ASUS ROG Phone termurah saat itu dibanderol seharga Rp12,7 juta. Sedangkan model termahal yang mengemas penyimpanan bawaan 512 GB dihargai Rp15,6 juta per unit.
Walaupun terbilang mahal, handphone gaming cerdas ini cukup laris di pasaran. Ingin mengulang kesuksesan generasi pertama, ASUS memastikan meluncurkan sekuelnya akhir tahun ini. Tapi perusahaan baru akan fokus pada pasar China.
Digitimes melaporkan, ponsel ROG generasi kedua rencananya diluncurkan pada kuartal ketiga 2019 atau menjelang akhir 2019. Pabrikan Taiwan ini berencana menggandeng Tencent untuk mengiklankan flagship-nya di China.
ASUS juga menguraikan strategi baru untuk fokus pada gaming dan smartphone premium daripada model entry-level dan mid-range. Hal itu dimaksudkan guna mengurangi kerugian bisnis handphone-nya.
Laporan itu juga mengklaim ASUS memiliki peluang besar untuk merevitalisasi divisi smartphone-nya jika kemitraan dengan Tencent berjalan. Walaupun ponsel gaming tetap merupakan produk khusus yang tidak menghasilkan keuntungan signifikan.
ASUS memang berencana fokus pada pasar China dengan ROG Phone berikutnya, tapi tidak ada alasan untuk tidak menjual perangkat di pasar lain. Seperti pasar menggiurkan di Eropa dan Amerika Serikat.
ASUS ROG Phone termurah saat itu dibanderol seharga Rp12,7 juta. Sedangkan model termahal yang mengemas penyimpanan bawaan 512 GB dihargai Rp15,6 juta per unit.
Walaupun terbilang mahal, handphone gaming cerdas ini cukup laris di pasaran. Ingin mengulang kesuksesan generasi pertama, ASUS memastikan meluncurkan sekuelnya akhir tahun ini. Tapi perusahaan baru akan fokus pada pasar China.
Digitimes melaporkan, ponsel ROG generasi kedua rencananya diluncurkan pada kuartal ketiga 2019 atau menjelang akhir 2019. Pabrikan Taiwan ini berencana menggandeng Tencent untuk mengiklankan flagship-nya di China.
ASUS juga menguraikan strategi baru untuk fokus pada gaming dan smartphone premium daripada model entry-level dan mid-range. Hal itu dimaksudkan guna mengurangi kerugian bisnis handphone-nya.
Laporan itu juga mengklaim ASUS memiliki peluang besar untuk merevitalisasi divisi smartphone-nya jika kemitraan dengan Tencent berjalan. Walaupun ponsel gaming tetap merupakan produk khusus yang tidak menghasilkan keuntungan signifikan.
ASUS memang berencana fokus pada pasar China dengan ROG Phone berikutnya, tapi tidak ada alasan untuk tidak menjual perangkat di pasar lain. Seperti pasar menggiurkan di Eropa dan Amerika Serikat.
(mim)