'Cakap' Jadi Aplikasi Online Pertama Belajar Bahasa Secara Interaktif

Senin, 08 April 2019 - 08:29 WIB
Cakap Jadi Aplikasi...
'Cakap' Jadi Aplikasi Online Pertama Belajar Bahasa Secara Interaktif
A A A
TANGERANG - Menguasai bahasa asing kini menjadi kebutuhan bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan karier dan pendidikan. Padatnya aktivitas dan jarak ke tempat lembaga pelatihan bahasa yang tidak dekat membuat e-learning menjadi salah satu solusi yang tepat untuk masalah ini.

Melihat fenomena tersebut, Squline hadir sebagai pelopor pembelajaran online di Indonesia sejak 2014 lalu dengan menyediakan kursus bahasa Jepang, Mandarin, Inggris, dan Indonesia secara daring (online). Sehingga pengguna dapat mengakses pelajaran bahasa asing tanpa terikat waktu dan tempat. Ditambah sistem pengajaran didukung oleh pengajar profesional.

Lima tahun terakhir Squline mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan menjadi platform pembelajaran bahasa terbesar di Indonesia dengan 100.000 lebih pengguna. Perusahaan startup pengembang aplikasi ​belajar online bahasa asing ini sendiri mengadopsi platform secara ​dua arah ​(two-way interaction), sehingga memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Cakap.

“Cakap berarti kompeten atau terampil dalam bahasa Indonesia, sejalan dengan visi kami selama ini untuk meningkatkan daya saing SDM dengan cara memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mudah diakses, dapat diterima dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia,” kata Tomy Yunus selaku ​founder sekaligus CEO Cakap dalam acara ​Grand Launching Cakap di Summarecon Mall Serpong, Tangerang.

Peluncuran aplikasi Cakap juga disambut positif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Peran pemerintah adalah memfasilitasi mereka melalui jejaring untuk terhubung dengan mentor, program dan juga akses pada pendanaan. Di skala besarnya, pemerintah harus dapat mensinergikan inovasi-inovasi yang ada dengan para stakeholder di ekonomi digital,” kata Sonny Hendrawan selaku Kepala Seksi Perencanaan Kreativitas TIK, Direktorat Pemberdayaan Informatika Kominfo.

Dengan meningkatkan kecakapan digital para talenta muda melalui penggunaan teknologi, harapannya, dapat menjawab kebutuhan pendidikan di semua lini. Sehingga, membangun bangsa bisa di mana saja dengan banyak cara, salah satunya berdaya di dunia maya.

Hal senada diungkapkan oleh Maryanto, Kepala Bidang Pengendalian dan Penghargaan, Badan Pengembangan Bahasa & Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Menguasai bahasa asing saat ini bernilai sangat strategis, secara tidak langsung akan membuka cakrawala dunia. Tentu dengan tidak melupakan identitas Bahasa Indonesia dan tetap melestarikan bahasa daerah, karena hal tersebut yang membuat kita kaya budaya,” kata Maryanto.

Acara peluncuran aplikasi Cakap di meriahkan oleh ​talkshow yang mengusung tema ​“Cakap Bahasa, Cerdaskan Bangsa”. Acara ini menghadirkan Tomy Yunus selaku CEO dan ​founder dari Cakap, Ivan Lanin (ahli Bahasa dan Wikipediawan), Tjhen Wandra (praktisi dan pengajar Mandarin) serta ​sharing moment dengan tema ​“Cakap Bahasa, Buka Peluang”​ bersama Hiroaki Kato.

Peluncuran Cakap sekaligus menjadi ajang penyerahan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai ​Aplikasi Daring Pertama Belajar Bahasa dengan Interaksi Dua Arah Secara Langsung di Indonesia. Piagam penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh perwakilan Muri Indonesia kepada CEO Cakap, Tomy Yunus.

“Tim Muri ikut berbangga atas prestasi yang berhasil dicapai oleh Cakap sebagai pengembang aplikasi daring pertama Belajar Bahasa dengan Interaksi Dua Arah secara langsung di Indonesia, semoga hal ini bisa menginspirasi generasi muda lainnya untuk dapat berkarya memajukan pendidikan di Indonesia melalui teknologi,” tambahnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)