Meski Investasi Asing, Ada Beda Startup dengan Perusahaan Biasa

Kamis, 21 Februari 2019 - 11:02 WIB
Meski Investasi Asing, Ada Beda Startup dengan Perusahaan Biasa
Meski Investasi Asing, Ada Beda Startup dengan Perusahaan Biasa
A A A
JAKARTA - Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA), Ignatius Untung, menyebut ada perbedaan antara perusahaan biasa dengan perusahaan rintisan digital atau startup.

Perbedaan tersebut terletak dari kepemilikian saham. Apalagi jika mendapat suntikan saham.

Untung mengatakan jika pada perusahaan pada umumnya, pengendali perusahaan adalah pemegang saham mayoritas, tapi jika di startup itu berbeda.

"Perusahaan pada umumnya, pengendali perusahaan adalah pemegang saham mayoritas. Tapi kalau di e-commerce itu beda. Pengendali perusahaan itu pemegang saham khusus," jelasnya di Jakarta, (19/2/2019)

Lebih lanjut, ia menjelaskan pemegang saham khusus yang dimaksud yakni para pendiri startup itu sendiri.

"Jadi kalau Tokopedia itu, William Tanuwijaya. Kalau Bukalapak Achmad Zaky, Go-Jek Nadiem Makarim. Dan Traveloka Ferry Unardi. Mereka tetap memiliki kuasa untuk mengelola biarpun kalau ngomongin kepemilikan sahamnya bukan mayoritas. Tapi tetap mereka punya saham khusus," ia mencontohkan.

Menurutnya ini wajar terjadi pada perusahaan teknologi lain, bahkan sekelas Alibaba pun juga. Seperti yang diketahui, pemegang saham mayoritas Alibaba justru bukanlah Jack Ma. Melainkan investor asal Jepang, Softbank. Meski begitu, masih memiliki kendali perusahaan.

"Kita belajar juga dari Alibaba. Pemegang saham mayoritas bukan Jack Ma. Tapi Softbank," pungkasnya
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0281 seconds (0.1#10.140)