Smartphone Layar Lipat Motorola Muncul dalam Gambar Paten
A
A
A
CHICAGO - Motorola baru-baru ini mengajukan aplikasi paten yang menampilkan smartphone layar lipat dengan beberapa fitur menarik.
Permohonan paten telah diajukan oleh Motorola, baik di USPTO (Kantor Paten Amerika Serikat dan Merek Dagang) dan di WIPO (Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia). Paten yang diterbitkan 10 Januari lalu itu ditemukan oleh tim laman Lets Go Digital.
Merujuk laman Giz China, Kamis (24/1/2019), gambar paten pada dasarnya adalah perangkat yang setelah dilipat dapat dioperasikan pada satu layar dengan hasil yang ditampilkan di layar lainnya. Kedengarannya rumit dan berlawanan dengan intuisi, tapi coba kita bayangkan menggulir di layar belakang dengan jari Anda dan konten di layar depan bergerak.
Gambar desain yang terkandung dalam paten juga menggambarkan mode interaksi lainnya melalui berbagai gerakan. Contohnya dengan sentuhan sederhana, tekanan, cubitan, dan sebagainya.
Ada juga pembicaraan tentang keberadaan dua kamera untuk pendeteksi wajah pengguna agar perangkat memahami separuh tampilan yang dilihat oleh pengguna dan mana yang tidak.
Idenya tidak diragukan lagi sangat khusus, tapi kita tidak bisa menelannya bulat-bulat. Kini Anda tunggu saja bocoran informasi berikutnya, apalagi Mobile World Congress sudah semakin mendekat.
Permohonan paten telah diajukan oleh Motorola, baik di USPTO (Kantor Paten Amerika Serikat dan Merek Dagang) dan di WIPO (Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia). Paten yang diterbitkan 10 Januari lalu itu ditemukan oleh tim laman Lets Go Digital.
Merujuk laman Giz China, Kamis (24/1/2019), gambar paten pada dasarnya adalah perangkat yang setelah dilipat dapat dioperasikan pada satu layar dengan hasil yang ditampilkan di layar lainnya. Kedengarannya rumit dan berlawanan dengan intuisi, tapi coba kita bayangkan menggulir di layar belakang dengan jari Anda dan konten di layar depan bergerak.
Gambar desain yang terkandung dalam paten juga menggambarkan mode interaksi lainnya melalui berbagai gerakan. Contohnya dengan sentuhan sederhana, tekanan, cubitan, dan sebagainya.
Ada juga pembicaraan tentang keberadaan dua kamera untuk pendeteksi wajah pengguna agar perangkat memahami separuh tampilan yang dilihat oleh pengguna dan mana yang tidak.
Idenya tidak diragukan lagi sangat khusus, tapi kita tidak bisa menelannya bulat-bulat. Kini Anda tunggu saja bocoran informasi berikutnya, apalagi Mobile World Congress sudah semakin mendekat.
(mim)