Bukalapak Janjikan Lebih Perketat Keamanan Platform
A
A
A
JAKARTA - Memasuki usia 9 tahun CEO Bukalapak, Achmad Zaky menyatakan akan terus meningkatkan keamanan di platformnya. Sampai saat ini telah ada tim security berjumlah 100 orang yang siap mengamankan platform e-commerce mereka.
Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar dengan serangan siber, jangan mudah tergiur dengan promo-promo yang mengatasnamakan pihak Bukalapak.
"Makanya kita juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih aware dengan yang namanya phising. Jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang murah apalagi transaksi di luar platform kita. Itu terjadi juga berkontribusi juga sih," kata Zaky saat press conference di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Ia juga melihat infrastruktur saat ini sangat membantu untuk pengembangan perusahaan eCommerce di Indonesia.
"Karena salah satu problem di ecommerce kita itu biaya logistiknya masih mahal. jadi kalau orang papua beli sama orang jawa beli itu seleisihnya jauh sekali," jelasnya.
Selain itu dia mengatakan bahwa sebisa mungkin pemerintah mempermudah akses untuk teknologi. Salah satunya fintech.
"Tidak hanya akses infrastrkutur tapi juga finance dan sebagainya. Makanya fintech juga dibuka oleh pemerintah," ujarnya.
Agar inovasinya semakin berkembang, Bukalapak juga menggelontorkan investasi Rp1 triliun untuk warung-warung yang menjadi mitra offline mereka.
Dikatakan Zaky, uang itu akan digunakan untuk memperbanyak jumlah warung Bukalapak. Saat ini sudah ada 500 ribu warung yang menjadi mitranya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar dengan serangan siber, jangan mudah tergiur dengan promo-promo yang mengatasnamakan pihak Bukalapak.
"Makanya kita juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih aware dengan yang namanya phising. Jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang murah apalagi transaksi di luar platform kita. Itu terjadi juga berkontribusi juga sih," kata Zaky saat press conference di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Ia juga melihat infrastruktur saat ini sangat membantu untuk pengembangan perusahaan eCommerce di Indonesia.
"Karena salah satu problem di ecommerce kita itu biaya logistiknya masih mahal. jadi kalau orang papua beli sama orang jawa beli itu seleisihnya jauh sekali," jelasnya.
Selain itu dia mengatakan bahwa sebisa mungkin pemerintah mempermudah akses untuk teknologi. Salah satunya fintech.
"Tidak hanya akses infrastrkutur tapi juga finance dan sebagainya. Makanya fintech juga dibuka oleh pemerintah," ujarnya.
Agar inovasinya semakin berkembang, Bukalapak juga menggelontorkan investasi Rp1 triliun untuk warung-warung yang menjadi mitra offline mereka.
Dikatakan Zaky, uang itu akan digunakan untuk memperbanyak jumlah warung Bukalapak. Saat ini sudah ada 500 ribu warung yang menjadi mitranya.
(wbs)