Menjadi Decacorn Indonesia, Bukalapak Ingin Fokus di UKM
A
A
A
JAKARTA - Bukalapak sebagai salah satu perusahaan rintisan atau start-up di Indonesia, menganggap status sebagai Decacorn masih belum menjadi fokus mereka.
Salah satu pendiri sekaligus Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, mengungkapkan bahwa yang masih menjadi fokus mereka saat ini adalah bagaimana Bukalapak bisa terus berkembang dan bisa memajukan usaha kecil menengah(ukm) di Indonesia.
"Menurut saya yang namanya decacorn unicorn itu bukan sesuatu yang kita cari sebagai tujuan utama. Tujuan utama bukalapak terdekat adalah bagimana kami bisa terus berkembang dan bisa memajukan ukm di Indonesia," jelas Fajrin dalam acara HUT Bukalapak ke 9 di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Pihaknya juga tak buru-buru atau menargetkan kapan akan menyalip star-up lain yang saat ini sudah dicanangkan menjadi decacorn. Secara internal, menurut Fajrin, mereka lebih banyak berbicara soal angka dalam hal transaksi, dan jumlah pelapak. "Kalo kami di internal terus terang lebih banyak berbicara soal angka dalam hal transaksi, jumlah pelapak dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu soal valuasi menurut dia hanya sebagai hasil, karena mereka tidak ingin bergantung pada kondisi eksternal.
"Menurut saya valuasi itu it's come as a result. Karena kalau kita ngomong valuasi itu kan dipengaruhi juga oleh kondisi ekonomi dan lain sebagainya, jadi kita nggak mau bergantung terlalu banyak dengan kondisi eksternal," kata Fajrin.
Saat ini Indonesia memiliki empat startup unicorn dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun, yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan tahun 2019 akan ada dua di antara keempat unicorn itu yang berpeluang menjadi decacorn atau bervaluasi lebih dari USD 10 miliar atau Rp 143 triliun.
Salah satu pendiri sekaligus Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, mengungkapkan bahwa yang masih menjadi fokus mereka saat ini adalah bagaimana Bukalapak bisa terus berkembang dan bisa memajukan usaha kecil menengah(ukm) di Indonesia.
"Menurut saya yang namanya decacorn unicorn itu bukan sesuatu yang kita cari sebagai tujuan utama. Tujuan utama bukalapak terdekat adalah bagimana kami bisa terus berkembang dan bisa memajukan ukm di Indonesia," jelas Fajrin dalam acara HUT Bukalapak ke 9 di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Pihaknya juga tak buru-buru atau menargetkan kapan akan menyalip star-up lain yang saat ini sudah dicanangkan menjadi decacorn. Secara internal, menurut Fajrin, mereka lebih banyak berbicara soal angka dalam hal transaksi, dan jumlah pelapak. "Kalo kami di internal terus terang lebih banyak berbicara soal angka dalam hal transaksi, jumlah pelapak dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu soal valuasi menurut dia hanya sebagai hasil, karena mereka tidak ingin bergantung pada kondisi eksternal.
"Menurut saya valuasi itu it's come as a result. Karena kalau kita ngomong valuasi itu kan dipengaruhi juga oleh kondisi ekonomi dan lain sebagainya, jadi kita nggak mau bergantung terlalu banyak dengan kondisi eksternal," kata Fajrin.
Saat ini Indonesia memiliki empat startup unicorn dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun, yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan tahun 2019 akan ada dua di antara keempat unicorn itu yang berpeluang menjadi decacorn atau bervaluasi lebih dari USD 10 miliar atau Rp 143 triliun.
(wbs)