Ditolak di Filipina, Pemerintah Janji Bantu Go-Jek Lobi Regulator
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyatakan siap membantu Go-Jek, setelah mendengar kabar penolakan regulator di Filipina atas kehadiran mereka.
"Pemerintah akan bantu terus Go-Jek having presents in other country. Kita bangga enggak kalau perusahaan Indonesia di luar negeri?" ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, seusai mengikuti peluncuran data center kedua Alibaba Cloud di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Menkominfo mengatakan, pihaknya akan melakukan negosiasi dengan Filipina untuk membuka unicorn Indonesia hadir di sana. "Saya melobi rekanan saya di Filipina, untuk membuka unicorn Indonesia hadir di sana. Saya pun akan terbuka kalau mereka punya unicorn masuk ke Indonesia, saya fasilitasi. Tapi tolong fasilitasi unicorn Indonesia di negara Anda," ucapnya.
"Kalau kita sesama negara ASEAN tidak mau saling membuka diri, orang dari regional lain yang akan masuk ke kawasan ASEAN," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, cara berpikir bisnis pemerintah kini telah berubah. Dengan hadirnya Go-Jek di luar negeri, ini merupakan cara untuk lebih berkembang sekaligus berkompetisi.
"Yang akan dibawa ke sana salah satunya teknisi, engineer-nya orang Indonesia juga kan?" imbuhnya.
Dikabarkan sebelumnya oleh Reuters, regulator transportasi Filipina telah menolak aplikasi dari Go-Jek Indonesia untuk meluncurkan layanan transportasinya ke negara tersebut. Isu yang dijual adalah karena masalah kepemilikan asing.
Langkah ini menyulitkan rencana Go-Jek untuk memperluas pasar mereka di Asia Tenggara yang saat ini didominasi oleh Grab, kompetitornya yang berbasis di Singapura.
"Pemerintah akan bantu terus Go-Jek having presents in other country. Kita bangga enggak kalau perusahaan Indonesia di luar negeri?" ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, seusai mengikuti peluncuran data center kedua Alibaba Cloud di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Menkominfo mengatakan, pihaknya akan melakukan negosiasi dengan Filipina untuk membuka unicorn Indonesia hadir di sana. "Saya melobi rekanan saya di Filipina, untuk membuka unicorn Indonesia hadir di sana. Saya pun akan terbuka kalau mereka punya unicorn masuk ke Indonesia, saya fasilitasi. Tapi tolong fasilitasi unicorn Indonesia di negara Anda," ucapnya.
"Kalau kita sesama negara ASEAN tidak mau saling membuka diri, orang dari regional lain yang akan masuk ke kawasan ASEAN," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, cara berpikir bisnis pemerintah kini telah berubah. Dengan hadirnya Go-Jek di luar negeri, ini merupakan cara untuk lebih berkembang sekaligus berkompetisi.
"Yang akan dibawa ke sana salah satunya teknisi, engineer-nya orang Indonesia juga kan?" imbuhnya.
Dikabarkan sebelumnya oleh Reuters, regulator transportasi Filipina telah menolak aplikasi dari Go-Jek Indonesia untuk meluncurkan layanan transportasinya ke negara tersebut. Isu yang dijual adalah karena masalah kepemilikan asing.
Langkah ini menyulitkan rencana Go-Jek untuk memperluas pasar mereka di Asia Tenggara yang saat ini didominasi oleh Grab, kompetitornya yang berbasis di Singapura.
(mim)