Stasiun Antariksa Inggris dan Eropa Awasi Aktivitas Anak Krakatau

Selasa, 25 Desember 2018 - 00:02 WIB
Stasiun Antariksa Inggris...
Stasiun Antariksa Inggris dan Eropa Awasi Aktivitas Anak Krakatau
A A A
BANTEN - Tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung ternyata jadi pusat perhatian stasiun luar angkasa Inggris dan Eropa yakni European Space Agency (ESA) dan International Space Station (ISS).

Dalam foto yang ditampilkan media Inggris The SUN Senin (24/12/2018, terlihat asap putih kemerahan membumbung Tinggi. Kedua negara ini cukup beralasan memantau Anak Krakatau. Pasalnya Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883 tercatat sejarah dunia sebagai bencana alam terbesar dalam sejarah dunia. Baca: Pasir dari Tahun 500 Masehi Ditemukan, Ahli: Mega Tsunami Akan Terjadi

Kondisi geografis dan geologis Indonesia yang terletak di pertemuan 3 lempeng tektonik besar dunia, yaitu : lempeng asia, lempeng pasifik, dan lempeng indo-australia menyebabkan munculnya fenomena gunung api yang sangat aktif.

Dalam setahun pasti terjadi berkali-kali letusan gunung api namun layaknya bencana lain kehadirannya sulit untuk diprediksikan.

Peristiwa yang tiba-tiba tanpa disangka itulah yang dirasakan oleh masyarakat kala itu ketika Krakatau meletus, Keterkejutan dan ketakutan menjadi atmosfir yang menyelimuti penduduk Hindia Belanda. Baca: Tak Hanya Anak Krakatau, Gunung Bawah Laut Lain Kirim Magnitudo

Selain memang kedahsyatan letusannya, nama Krakatau dan Hindia Belanda saat itu menjadi buah bibir di seluruh dunia karena menjadi bencana besar pertama di dunia yang diberitakan secara global menggunakan media komunikasi telegram. Sehingga dalam waktu sekian jam dari peristiwa letusan, kabarnya sudah sampai ke seluruh antero dunia.

Salah satu fenomena dari akibat letusan Gunung Krakatau adalah kemunculan tsunami yang konon rambatan gelombangnya sampai hingga ke Hawaii, pantai barat Amerika, dan semenanjung Arab. Dengan ketinggian hingga 40 meter, gelombang tsunami tersebut melululantakkan pemukiman pendukuk di sepanjang pantai Jawa Barat dan Lampung. Baca: Tsunami Banten Langka, Kombinasi Longsor Bawah Laut dan Purnama

Muntahan batu dan abu vulkanik begitu besar volumenya sehingga abu vulkaniknya bisa mencapai Sri Lanka, India, bahkan Selandia Baru. Hasilnya adalah suatu cekungan kaldera berdiameter 7 km dengan kedalaman 250 meter di Pulau Rakata.
(wbs)
Berita Terkait
Sindonews Update 19...
Sindonews Update 19 Sept 2020, Rusia dan Amerika Berebut Venus
NASA Berencana Suntik...
NASA Berencana Suntik Jutaan Ton Es ke Atmosfer untuk Melawan Perubahan Iklim
Berencana Jelajahi Mars,...
Berencana Jelajahi Mars, NASA Mulai Uji Coba Roket Baru
NASA Kembangkan Ventilator...
NASA Kembangkan Ventilator untuk Pasien COVID-19
Ilmuwan NASA Temukan...
Ilmuwan NASA Temukan Indikasi bahwa Parallel Universe Benar-Benar Ada
NASA Cari Orang yang...
NASA Cari Orang yang Mau Diisolasi di Pesawat Ruang Angkasa
Berita Terkini
Seekor Gorila Bertarung...
Seekor Gorila Bertarung dengan 100 Manusia, Siapa yang Menang? Ini Jawabannya
1 jam yang lalu
Microsoft Melarang Karyawannya...
Microsoft Melarang Karyawannya Pakai DeepSeek
2 jam yang lalu
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
4 jam yang lalu
Kenapa Bill Gates Tertarik...
Kenapa Bill Gates Tertarik dengan Program Makan Bergizi Gratis? Ini Alasannya
13 jam yang lalu
Nyamuk Demam Berdarah...
Nyamuk Demam Berdarah Muncul Jam Berapa?
14 jam yang lalu
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
15 jam yang lalu
Infografis
Obesitas Anak Tinggi,...
Obesitas Anak Tinggi, Inggris Larang Iklan Burger Tayang Siang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved