NASA Ingatkan Hujan Meteor dan Gelombang Pasang Air Laut

Minggu, 23 Desember 2018 - 11:00 WIB
NASA Ingatkan Hujan...
NASA Ingatkan Hujan Meteor dan Gelombang Pasang Air Laut
A A A
Bulan purnama terakhir tahun ini akan bertepatan dengan hujan meteor malam akan terjadi hingga 25 Desember 2018. Hal ini akan terjadi di seluruh dunia dan efek bulan Purnama akan mengakibatkan air laut pasang dan hujan meteor Ursids.

Waktu yang tepat ketika bulan berhadapan dengan matahari di Inggris adalah jam 5.48 sore tetapi para saksi akan dapat melihat bulan purnama di suatu titik dalam semalam.

Hujan meteor Ursids, yang dapat memberikan beberapa fotografi bulan istimewa, terlihat setiap tahun antara 17 hingga 25 Desember.

"[Bulan] akan terlihat sepanjang malam, bagi siapa saja yang memiliki langit cerah," tutur Tom Kerss, seorang astronom di Royal Observatory Greenwich, seperti dilansir dari DailyStar Minggu, (23/12/2018).

Menurut seorang astronom Bulan purnama terakhir tahun ini akan bertepatan dengan hujan meteor malam ini.

"Momen sebenarnya dari bulan purnama, titik di mana bulan datang tepat berlawanan dengan matahari di langit akan berada pada 17,48 tetapi tidak akan ada perbedaan yang cukup besar dalam bagaimana bulan muncul," tuturnya.

Partikel meteor berasal dari Comet 8P / Tuttle, yang mengelilingi matahari setiap 14 tahun. Hujan Ursid terjadi ketika komet melewati Bumi dan meninggalkan puing-puing ruang angkasa.

Hujan Meteor Ursid 2018 akan mencapai puncaknya setelah tengah malam pada hari Jumat, 21 Desember ke awal, pagi hari yang gelap pada 25 Desember.

Menurut NASA, Ursid adalah hujan meteor dengan jumlah rendah yang biasanya menghasilkan 5-10 bintang penembakan setiap jam. Menurut NASA, para ilmuwan sebelumnya telah melihat beberapa ledakan Ursid yang kuat. Ledakan Ursid terkuat yang tercatat terjadi pada 1945, ketika pengamat Eropa melihat 120 meteor per jam.

Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, Bill Cooke mengatakan kepada Space.com bahwa sebuah meteoroid pada dasarnya adalah puing-puing ruang angkasa. Sebagai contoh, remah-remah dari Halley's Comet adalah meteoroid.

Begitu meteoroid memasuki atmosfir Bumi, mereka menjadi meteor atau yang juga dikenal bintang jatuh. Meskipun sebagian besar meteor hancur sebelum menabrak tanah, meteor yang menyerang permukaan planet disebut meteorit.
(wbs)
Berita Terkait
Sindonews Update 19...
Sindonews Update 19 Sept 2020, Rusia dan Amerika Berebut Venus
NASA Berencana Suntik...
NASA Berencana Suntik Jutaan Ton Es ke Atmosfer untuk Melawan Perubahan Iklim
Berencana Jelajahi Mars,...
Berencana Jelajahi Mars, NASA Mulai Uji Coba Roket Baru
NASA Kembangkan Ventilator...
NASA Kembangkan Ventilator untuk Pasien COVID-19
Ilmuwan NASA Temukan...
Ilmuwan NASA Temukan Indikasi bahwa Parallel Universe Benar-Benar Ada
NASA Cari Orang yang...
NASA Cari Orang yang Mau Diisolasi di Pesawat Ruang Angkasa
Berita Terkini
China Mulai Uji Coba...
China Mulai Uji Coba Fitur Face ID iPhone 18
7 jam yang lalu
Melatih Bicara dengan...
Melatih Bicara dengan Enterprise AI Learning Agent
12 jam yang lalu
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
13 jam yang lalu
Waspada World ID: Paspor...
Waspada World ID: Paspor Digital Sam Altman Iming-iming Uang, Pakar Ingatkan Risiko Data Biometrik
13 jam yang lalu
Makhluk Ini Kembali...
Makhluk Ini Kembali Lagi setelah 17 Tahun Menghilang
14 jam yang lalu
Jepang Ciptakan Drone...
Jepang Ciptakan Drone yang Bisa Mengarahkan Sambaran Petir
16 jam yang lalu
Infografis
Anoa 6x6 Amfibi, Penjaga...
Anoa 6x6 Amfibi, Penjaga Darat dan Air Buatan Anak Bangsa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved