Avast Buka-Bukaan Soal Serangan Cyber yang Semakin Menakutkan

Jum'at, 30 November 2018 - 15:24 WIB
Avast Buka-Bukaan Soal Serangan Cyber yang Semakin Menakutkan
Avast Buka-Bukaan Soal Serangan Cyber yang Semakin Menakutkan
A A A
JAKARTA - Evolusi dalam sifat dan kecanggihan ancaman cyber telah menakjubkan, dan itu semakin seporadis di era industri 4.0. para peretas telah berkembang jauh lebih canggih, serangan mereka lebih kompleks, target lebih luas, dan dampak dari serangan itu lebih merusak.

Security Evangelist di Avast Luis Corrons dalam wawancara khusus dengan SINDOnews, dirinya mengikuti perkembangan cybersecurity terbaru, malware, dan darknet. Luis senang menjelaskan masalah keamanan yang kompleks dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang, sembari menghibur pendengarnya.

Luis adalah seorang veteran dalam industri keamanan yang telah bekerja di Panda Security selama hampir dua puluh tahun sebelum bergabung dengan Avast. Luis adalah pembicara papan atas untuk industry ini, Luis telah menjadi pembicara di acara seperti HackInTheBox, APWG, AVAR, Virus Bulletin, dan Security BSides.

Sekarang ada ekonomi online bawah tanah yang sangat maju di mana alat peretas dan data yang diperoleh secara ilegal sudah tersedia. Perusahaan sekarang harus menghadapi momok manipulasi data, pemerasan, dan potensi aksi terorisme. Memahami lanskap ancaman yang selalu berubah memainkan peran penting dalam ketahanan dunia maya.

Apa yang telah Avast siapakan untuk menghadapi tantangan siber di Industri 4.0 ?

Awal tahun ini, dalam acara Mobile World Congress di Barcelona, Avast telah mengumumkan platform Smart Life, yang akan diluncurkan tahun ini. Platform Smart Life akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) untuk mengidentifikasi dan memblokir ancaman, yang nantinya akan dikirimkan melalui model Software-as-a-Service (SaaS) kepada penyedia layanan dan pelanggan.

Tawaran ini mempermudah konsumen dan pelaku UKM untuk mengamankan perangkat IoT, jaringan, dan data sensitive mereka baik di rumah, kantor ataupun di perjalanan. Salah satu penawaran awal dari platform Smart Life adalah Avast Smart Home Security, yang dapat memberikan perlindungan dan visibilitas kepada konsumen terhadap apa yang terjadi di jaringan asal konsumen. Fitur utama terdiri dari deteksi ancaman privasi, botnet dan malware serta penjelajahan yang aman dan pencegahan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

Mayoritas perangkat IoT saat ini bergantung pada keamanan jaringan, hal ini berarti semua hal dan semua orang di jaringan yang sama, akan dapat memperoleh kontrol atau akses. Misalnya, ketika router diretas atau tidak dikonfigurasi dengan baik dan penyerang dapat memperoleh akses ke jaringan, penyerangpun juga akan dapat mengontrol sebagian besar perangkat IoT yang terhubung ke jaringan tersebut. Maka melindungi inti jaringan, router adalah sangat penting. Avast Wi-Fi Inspector termasuk dalam semua solusi Antivirus Avast. Wi-Fi Inspector mengidentifikasi kata sandi yang lemah, router yang rentan, koneksi Internet yang terganggu, dan koneksi yang diaktifkan, namun tidak terlindungi, IPv6.

Avast Wi-fi Inspector juga mencantumkan semua perangkat di jaringan sehingga pengguna dapat memastikan bahwa hanya perangkat tepercaya yang terhubung. Jika masalah ditemukan, Wi-Fi Inspector menawarkan solusi untuk memperbaikinya agar bisnis yang dijalankan tetap aman.

Diketahui pola serang hack saat ini polanya sudah tidak untuk tidak seperti dahulu yang lebih merusak, tetapi pola hack saat ini orang yang kena hack tidak merasakan sedang hack artinya dia nyaman walau sedang diintai? Pertanyaannya apa yang disiapakan Avast untuk kasus di atas? dan gimana mencegahnya?

Pada awal 90-an, cybercrime merupakan suatu hobi. Mayoritas orang menciptakan virus untuk kemudian dipamerkan. Dewasa ini, penjahat cyber telah terorganisir dan industri ini telah diprofesionalkan, malware sengaja dibuat untuk meraup keuntungan finansial dan dijual ke para pelaku kejahatan lainnya untuk penyebarannya.

Tujuan utama di balik serangan ini adalah keuntungan finansial. Penjahat cyber berusaha meraih keuntungan baik dengan mencuri uang secara langsung, akan tetapi lebih umum dengan menipu pengguna agar memberi penjahat siber ini uang secara langsung atau dengan menipu mereka agar menyerahkan uang atau data pribadi.

Malware dapat berada di perangkat tanpa terdeteksi, memata-matai korban, dan mengumpulkan barang berharga korban. Dengan melakukan ini, penjahat siber dapat menyalahgunakan data pribadi korban dengan menjual informasi yang dikumpulkan di forum “bawah tanah” untuk mendapatkan keuntungan, memeras pengguna, atau menggunakan informasi yang didapatkan untuk meretas akun lebih jauh.

Avast sangat siap untuk melindungi penggunanya bahkan dari ancaman yang canggih sekalipun, seperti ransomware. Avast menggunakan model perlindungan multi-lapis termasuk File Shield, Behavior Shield, Ransomware Shield, firewall, and Web Shield, yang bertujuan untuk mendeteksi ancaman. Lapisan ini didukung oleh teknologi pembelajaran mesin Avast, yang menggunakan Big Data yang diterima dari ratusan juta pengguna Avast di seluruh dunia, bersamaan dengan temuan dan analisis baru dari tim Lab Ancaman Avast, kami terus belajar dan dengan demikian dapat melindungi pengguna kami dari ancaman baru.


Apakah semua hacks memiliki pola yang sama?


Tidak semua serangan siber dilakukan dengan cara yang sama. Beberapa serangan dilakukan dengan menggunakan taktik phising atau rekayasa sosial, mengelabui pengguna agar memberikan informasi pribadi. Ada juga serangan lain yang menggunakan eksploitasi, malware, atau masuk ke sistem dengan menyalahgunakan kerentanan perangkat


Apakah dengan mengadalkan Anti-Virus sudah bisa aman dari serangan cyber ?


Antivirus dapat melindungi pengguna dari hampir semua ancaman, tetapi tidak ada antivirus yang sempurna. Oleh karena itu disarankan bahwa selain menginstal antivirus di semua perangkat, pengguna juga harus berhati-hati dalam menggunakan perangkatnya. Langkah kedua yang sangat penting adalah memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi segera setelah pembaruan tersedia, hal ini bertujuan untuk menambal kerentanan. Pengguna juga harus berhati-hati saat membuka tautan atau lampiran yang dikirim kepada pengguna dari pengirim yang tidak dikenal atau ketika ada tautan yang diterima dari orang yang tidak dikenal dan terlihat mencurigakan. Selain itu, pengguna juga harus berhati-hati ketika mengunjungi situs yang mereka kunjungi dan tetap mengacu pada situs yang terkenal dan tepercaya ketika menjelajahi web.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9191 seconds (0.1#10.140)