LinkedIn Uji Coba Fitur Stories Khusus Mahasiswa
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - Fitur stories kini banyak diadopsi keberbagai sosial media, pengguna bisa menemukan fitur ini seperti di Snapchat, Instagram dan Facebook.
Tak ingin ketinggalan, LinkedIn, jejaring sosial bagi para profesional ikut dalam fitur stories. Baru-baru ni mereka dikabarkan sedang menguji coba fitur stories, yang bertajuk 'Student Voice'.
Fitur ini memungkinkan para pengguna, khususnya mahasiswa, untuk merekam video pendek yang nantinya akan tampil berderet di bagian atas aplikasi.
Product Manager LinkedIn, Isha Patel, mengatakan bahwa fitur ini sebagai jawaban bagi anak muda yang senang membagiakan kegiatan kuliahnya di kampus melalui video pendek.
"Ini adalah cara yang bagus bagi mahasiswa untuk membangun profil mereka dan memiliki konten autentik ini yang menunjukkan siapa mereka dan apa pengalaman akademik dan profesional mereka,” jelas Patel dilansir Tech Crunch, Senin (26/11/2018).
Selain itu, stories yang mereka unggah akan muncul di deret bertajuk Campus Playlist. Ini memungkinkan para mahasiswa lain untuk melihat aktifitas pengguna dari kampus lain yang berdekatan.
Hadirnya fitur stories ini, bagi para mahasiswa bisa dijadikan nilai tambah dalam hal 'personal branding' agar dirilik para pencari kerja, sebab kembali lagi pada fungsi LinekdIn sendiri yang merupakan platform yang mengutamakan koneksi pekerja dengan perusahaan.
"Stories yang dibuat mahasiswa di LinkedIn akan membantu memperluas jaringan profesionalnya serta meningkatkan potensi untuk mendapatkan kerja," tambah Patel.
Sayangnya, fitur ini baru di uji cba di kalngan mahasiswa di Amerika Serikat saja. Masih belum diketahui kapan akan resmi meluncur secara global.
Tak ingin ketinggalan, LinkedIn, jejaring sosial bagi para profesional ikut dalam fitur stories. Baru-baru ni mereka dikabarkan sedang menguji coba fitur stories, yang bertajuk 'Student Voice'.
Fitur ini memungkinkan para pengguna, khususnya mahasiswa, untuk merekam video pendek yang nantinya akan tampil berderet di bagian atas aplikasi.
Product Manager LinkedIn, Isha Patel, mengatakan bahwa fitur ini sebagai jawaban bagi anak muda yang senang membagiakan kegiatan kuliahnya di kampus melalui video pendek.
"Ini adalah cara yang bagus bagi mahasiswa untuk membangun profil mereka dan memiliki konten autentik ini yang menunjukkan siapa mereka dan apa pengalaman akademik dan profesional mereka,” jelas Patel dilansir Tech Crunch, Senin (26/11/2018).
Selain itu, stories yang mereka unggah akan muncul di deret bertajuk Campus Playlist. Ini memungkinkan para mahasiswa lain untuk melihat aktifitas pengguna dari kampus lain yang berdekatan.
Hadirnya fitur stories ini, bagi para mahasiswa bisa dijadikan nilai tambah dalam hal 'personal branding' agar dirilik para pencari kerja, sebab kembali lagi pada fungsi LinekdIn sendiri yang merupakan platform yang mengutamakan koneksi pekerja dengan perusahaan.
"Stories yang dibuat mahasiswa di LinkedIn akan membantu memperluas jaringan profesionalnya serta meningkatkan potensi untuk mendapatkan kerja," tambah Patel.
Sayangnya, fitur ini baru di uji cba di kalngan mahasiswa di Amerika Serikat saja. Masih belum diketahui kapan akan resmi meluncur secara global.
(wbs)