Saingi Google, Telkom Kini Punya Server Lokal
A
A
A
BANDUNG - Perusahan telekomunikasi milik pemerintah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) saat ini memiliki server lokal berkapasitas besar untuk dikomersialkan kepada masyarakat Indonesia.
Server bernama Indi Storage itu, menjawab kebutuhan penyimpanan data digital, yang selama ini masih mengandalkan perusahaan asing seperti Google. Penyimpanan data digital di luar negeri, sempat menjadi polemik khawatir bakal mengalami kebocoran.
Consumer Marketing Telkom Regional III Ivan Wiryawan mengatakan, pihaknya baru saja merilis komersialisasi server bagi individu atau masyarakat luas. Sehingga individu kini bisa menyewa server Telkom untuk kepentingan pribadi, bisnis, dan lainnya.
“Soal keamanan, jangan khawatir, data disimpan dengan aman dan terpercaya. Pengamanan sama (berlapis) seperti di bank,” kata Ivan, Kamis (15/11/2018).
Menurut dia, server tersebut dibangun di Indonesia. Server tersebut murni milik dalam negeri. Tidak ada kaitan dengan asing. Sehingga keamanan data dapat dipertanggungjawabkan. “Ini tidak di luar negeri. Ini murni dalam negeri,” jelas dia.
Diakui dia, masyarakat yang ingin mendapatkan server Telkom mesti menjadi pelanggan Indihome. Pada masa promosi, Telkom menawarkan free pemakaian selama 16 gigabyte. Layanan gratis server atau penyimpanan berlaku selama enam bulan.
Untuk tarif server individu, kata dia, sangat kompetitif dan terjangkau. Sebagai bocoran, tarif per 16 gigabyte antara Rp12.000 hingga 20.000. “Yang pasti enam bulan free, setelah itu berlaku tarif dan itu sangat terjangkau,” jelas dia.
Tak hanya server bagi individu, Telkom juga menawarkan server bagi perusahaan. Kapasitas yang ditawarkan, kata dia, mampu hingga ratusan gigabyte.
“Jadi untuk kantor tidak perlu lagi beli server. Karena mahal kan harganya. Tapi melalui server kami, mau sampai berapa ratus giga kami punya. Untuk kantor, kami tawarkan satu bulan free,” imbuh dia.
Server bernama Indi Storage itu, menjawab kebutuhan penyimpanan data digital, yang selama ini masih mengandalkan perusahaan asing seperti Google. Penyimpanan data digital di luar negeri, sempat menjadi polemik khawatir bakal mengalami kebocoran.
Consumer Marketing Telkom Regional III Ivan Wiryawan mengatakan, pihaknya baru saja merilis komersialisasi server bagi individu atau masyarakat luas. Sehingga individu kini bisa menyewa server Telkom untuk kepentingan pribadi, bisnis, dan lainnya.
“Soal keamanan, jangan khawatir, data disimpan dengan aman dan terpercaya. Pengamanan sama (berlapis) seperti di bank,” kata Ivan, Kamis (15/11/2018).
Menurut dia, server tersebut dibangun di Indonesia. Server tersebut murni milik dalam negeri. Tidak ada kaitan dengan asing. Sehingga keamanan data dapat dipertanggungjawabkan. “Ini tidak di luar negeri. Ini murni dalam negeri,” jelas dia.
Diakui dia, masyarakat yang ingin mendapatkan server Telkom mesti menjadi pelanggan Indihome. Pada masa promosi, Telkom menawarkan free pemakaian selama 16 gigabyte. Layanan gratis server atau penyimpanan berlaku selama enam bulan.
Untuk tarif server individu, kata dia, sangat kompetitif dan terjangkau. Sebagai bocoran, tarif per 16 gigabyte antara Rp12.000 hingga 20.000. “Yang pasti enam bulan free, setelah itu berlaku tarif dan itu sangat terjangkau,” jelas dia.
Tak hanya server bagi individu, Telkom juga menawarkan server bagi perusahaan. Kapasitas yang ditawarkan, kata dia, mampu hingga ratusan gigabyte.
“Jadi untuk kantor tidak perlu lagi beli server. Karena mahal kan harganya. Tapi melalui server kami, mau sampai berapa ratus giga kami punya. Untuk kantor, kami tawarkan satu bulan free,” imbuh dia.
(wbs)