Bertransformasi, Jangan Lagi Remehkan Indosat Ooredoo, Ini Buktinya!

Rabu, 14 November 2018 - 22:44 WIB
Bertransformasi, Jangan Lagi Remehkan Indosat Ooredoo, Ini Buktinya!
Bertransformasi, Jangan Lagi Remehkan Indosat Ooredoo, Ini Buktinya!
A A A
JAKARTA - Indosat Ooredoo di bawah manajemen baru ingin kembali menjadi pemain utama di industri telco nasional. Mereka pun menggaungkan transformasi bisnis guna membantu korporasi lain menghadapi tantangan zaman.

Menghadapi tantangan tersebut, Indosat Ooredoo juga melakukan tranformasi ke dalam perusahaan. Ini disebabkan digitalisasi sudah menjalar ke semua sektor. "Era digital memang sudah merasuk ke semua bidang. Bahkan di dunia pendidikan dan kesehatan. Di negara maju sudah ada sekolah yang tak lagi terlihat siswanya di kelas. Ada di Semarang, rumah sakit yang memberlakukan semua proses layanannya secara online mulai dari pendaftaran hingga pascaoperasi. Perusahaan yang selama ini mapan sudah harus mencari posisi baru di pasar agar usahanya berkelanjutan. Nah itu yang ingin Indosat Ooredoo baru, kami ingin menjadi bagian dari transformasi mereka (perusahan)," ungkap Arief Musta’in, Direktur Indosat Ooredoo saat Kumpul Media membahas Transformasi Bisnis Indosat Ooredoo di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Indosat Ooredoo Business sebagai trusted digital partner telah banyak menyediakan berbagai macam inovasi produk dan layanan Information and Communication Technologies (ICT) bagi pelanggan enterprise, maupun institusi pemerintah.

Lebih lanjut dikatakan, Indosat Ooredoo Business percaya teknologi digital, khususnya ICT, saat ini menjadi faktor pendorong untuk melakukan inovasi dan peningkatan produktivitas dalam berbagai aspek. Seiring hal tersebut, Indosat Ooredoo juga tengah bertransformasi menjadi leading digital telco yang tidak hanya berfokus pada layanan jaringan, tapi juga menguatkan sektor solusi ICT yang dapat mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional.

Indosat Ooreodo Business, kata dia, menjadi mitra bagi perusahaan dan institusi dalam melakukan transformasi digital dengan memanfaatkan solusi ICT. Pembangunan solusi ICT ini akan memberikan value dalam menciptakan berbagai peluang bisnis, inovasi, dan relevansi terhadap perkembangan pasar.

Pihaknya telah dipercaya menjadi mitra solusi ICT di beberapa proyek strategis. Seperti halnya di sektor transportasi, Indosat Ooredoo telah mewujudkan Airport Management System (AMS) pada proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.

Begitu juga di sektor institusi pemerintah, Indosat Ooredoo telah membangun solusi smartcity yang terdiri dari infrasruktur telekomunikasi, command center dan aplikasi-aplikasi pendukung yang berjalan secara terintegrasi.

Pemerintah sendiri sudah mempunyai visi pada 2020 Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni UMKM dan bisnis rintisan. Visi itu diwujudkan dalam target terciptanya 1.000 digital start-up dengan valuasi bisnis USD10 miliar, pertumbuhan e-commerce 50% per tahun, dan transaksi USD130 miliar.

“Indosat Ooredoo Business menyediakan ekosistem solusi digital yang lengkap mulai dari layer device, connectivity, platform, hingga vertical apps. Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telko digital yang menyediakan jasa ICT terlengkap di Indonesia,” pungkas Arief.

Bukti Ketangguhan Indosat Ooredoo
Kemampuan Indosat Ooredoo dalam memberikan layanan digital kepada pelanggan terlihat dari kepuasan manajemen Bandara Internasional Kertajati yang juga dikenal sebagai Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). "Bandara ini belum sepenuhnya selesai karena itu belum memiliki Airport Management System (AMS). Biasanya AMS diterapkan saat infrastruktur bandara sudah jadi. Saya ingat bulan Mei akan diresmikan tapi sampai bulan Maret kita belum siap, akhirnya Indosat Ooredoo ikut membantu dengan memberikan solusI AMS dari Turki yang sudah digunakan oleh 400 bandara di 31 negara," kata Dadan Hadiana dari manajemen BIJB saat memberikan testimoni mengenai kinerja Indosat Ooreodo Business.

Bersama Indosat Ooredoo, akhirnya pengendalian AMS BIJB bisa dilakukan secara remote, meskipun bandara belum sepenuhnya rampung. Kemitraan bersama Indosat Ooreodo Business juga membuat BIJB bisa menerapkan diri sebagai bandara payless pertama di Indonesia. "Kalau di bandara lain ada banyak ATM, kami tidak. Semua bank mendapat layanan sama dan ini bisa diwujudkan dengan solusi mereka," imbuhnya.

Bandara ini sendiri pembangunannya diawali dengan melakukan analisis big data. "Orang yang ke bandara usianya 17-45 tahun hampir 65% banyaknya. Mereka dekat dengan teknologi, jadi bisa dikatakan sebagai pasar milenial. Lalu kami gelar survei, hasilnya ada tujuh keluhan, mulai masalah agasi, checkin dan transportasi antarmoda. Sekarang kami kelola semua dengan IoT tentunya," tambahnya.

Indosat Ooredoo juga terlibat dalam transformasi pemerintahan daerah. Salah satunya dengan mewujudkan smartcity di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

"Infrastruktur menjadi alasan kerja sama dengan Indosat. Tahun ini kami gandeng Indosat membangun jaringan, command center, akses internet kecepatan tinggi. "Prosesnya tidak lama. Ke depan internet yang besar ini akan kami share ke masyarakat di desa. Sehingga kehidupan masyarakat menjadi 24 jam, artinya semua terkoneksi," ungkap Listianto, perwakilan Diskominfo Pemkab Banjar di hadapan wartawan.

Dia menambahakan, pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menggunakannya secara positif. "Kami ingin kapasitas internet yang besar ini disebar ke desa-desa, tapi kontrol tetap ada di kami. Tujuannya agar internet yang disediakan bisa membawa kesejahteraan warga," harapnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0117 seconds (0.1#10.140)