Singles' Day Alibaba Transaksi Terbesar Dunia
A
A
A
SHANGHAI - Alibaba Group Holding Ltd semakin mengokohkan posisinya sebagai raksasa e-commerce dunia. Dalam Singles' Day (11.11) atau Hari Belanja Online Nasional China kemarin, nilai transaksi Alibaba mencapai USD27 miliar atau sekitar Rp396 triliun.
Angka ini sangat fantastis karena jauh di atas perolehan kegiatan serupa yang digelar perusahaan e-commerce lain seperti seperti Prime Day oleh Amazon. Tak hanya itu, nilai transaksi Single’s Day juga tak pernah terlampaui oleh event serupa di negara lain, yakni Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat (AS).
NIlai penjualan Singles’ Day Alibaba tahun ini diperkirakan masih terus bergerak naik karena belum direkap penuh selama 24 jam. Transaksi kali ini juga memecahkan rekor pada 2017 yang mencapai USD25,3 miliar. Tahun lalu, Alibaba mencatat menerima orderan rata-rata 325.000 per detiknya selama 24 jam.
Singles’ Day awalnya adalah liburan siswa baru untuk merayakan menjadi single atau lajang di China. Namun seiring waktu, kegiatan ini tumbuh menjadi festival belanja online sebulan penuh yang mencapai puncaknya dengan penjualan 24 jam pada 11 November.
Penjualan dengan nilai besar tercatat pada menit-menit pertama di 24 jam akhir tersebut. Alibaba menyatakan transaksinya mencapai 69 miliar yuan atau USD9,92 miliar pada satu jam pertama Singles’ Day kemarin. Angka ini naik sekitar 21% dari periode sama tahun lalu yang hanya 57 miliar yuan.
Barang-barang yang laris dijual antara lain smartphone dan produk elektronik lain. Namun demikian, kebutuhan lain seperti susu formula dan popok juga tinggi. Meski Alibaba melampaui penjualan tahun lalu sebelum pukul 4 sore, pencapaian itu masih lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya yang memecahkan rekor 2016 sekitar empat jam sebelum tengah hari.
Meski ada pertumbuhan yang kuat, penjualan tampaknya terbentuk kondisi ekonomi dan kompetisi baru dari event penjualan lain. “Dengan peningkatan jumlah event promosi per tahun, konsumen tidak lagi merasa bahwa Double 11 sebagai satu-satunya peluang mendapatkan harga barang yang miring,” tutur Pedro Yip, mitra di lembaga konsultan Oliver Wyman dikutip kantor berita Reuters.
Meski demikian, ujar Yip, masih banyak konsumen yang menikmati belanja di Double 11 dibandingkan mereka yang tidak belanja.
Alibaba meluncurkan penjualan Single’s Day tahun ini dengan acara meriah, antara lain dengan gala yang menampilkan penyanyi Amerika Serikat (AS) Mariah Carey, peniru Beyonce asal Jepang dan Cirque du Soleil.
Single’s Day kali ini juga diperkirakan menjadi event penjualan November terakhir Alibaba di bawah kendali Jack Ma sebagai founder dan chairman. Chief Executive Officer (CEO) Alibaba sekarang, Daniel Zhang akan mengambil alih posisi chairman tahun depan atau menggantikan Jack Ma.
Meski penjualan mengalami pertumbuhan, saham Alibaba turun 16% tahun ini di tengah ketidakpastian ekonomi terkait ketegangan dagang antara China dan AS. Awal bulan ini, Alibaba merevisi proyeksi pendapatan setahun penuh sehingga membuat khawatir investor.
Sebagai kompensasi, perusahaan akan mengurangi pendapatan yang diambil dari platform itu untuk mempertahankan sejumlah brand dan para pembeli baru. Tahun ini, Alibaba menyatakan ada sekitar 180.000 brand berpartisipasi dalam Singles’ Day.
Singles’ Day bukan hanya milik Alibaba di China. Menurut Direktur Komunikasi Internasional JD, Lori Chao, pesta belanja itu mulai ramai karena banyak orang khawatir belanja di toko dan tidak bia memenuhi kebutuhan hidup. JD yang awalnya hanya toko elektronik pada 1998, kini juga berubah menjual berbagai kebutuhan rumah tangga. “Salah satu hal yang kita tekankan adalah produksi orisinil di China,” ujar Chao.
Dia mengungkapkan, orang yang berbelanja dengan JD lebih mengutamakan kualitas. JD.com memulai festival belanja tersebut sejak 1 November dan digelar hingga kemarin. Pada satu jam pertama, JD.com mendapatkan transaksi hingga 6 miliar yuan. Produk yang terjual adalah ponsel pintar, elevise, pendingin ruangan, hingga kulkas. Lebih dari 20 juta produk ditawarkan pada kesempatan tersebut.
Menariknya, Singles’ Day bukan didominasi kalangan orang tua saja. Tetapi banyak generasi milenial yang sudah ikut andil berbelanja online. Bahkan, anak muda memiliki porsi besar dalam transaksi pesta belanja tersebut.
Dorong Daya Beli
Tak hanya di China, Hari Belanja Onlie Nasional (Harbolnas) juga digelar di Indonesia, kemarin. Ajang ini menjadi perang diskon perusahaan-perusahaan e-commerce. Shopee misalnya, menawarkan diskon hingga 90% untuk produk fesyennya. Untuk ongkos kirim, Shopee juga menggratiskan hingga 11 kali.
Demikian juga Lazada, khusus pada 11 November mengusung flash sale untuk beberapa produk unggulan. Lazada juga menawarkan diskon hingga 90% pada sejumlah produk.
Sedangkan Zalora menggelar Singles' Day pada 11-14 November. Untuk beberapa produk, Zalora menawarkan diskon hingga 75%.
Pengamat marketing Yuswohady menilai pelaksanaan Harbolnas kali ini tidak seheboh dari tahun-tahun sebelumnya. Ini kemungkinan terjadi Harbolnas tak lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia. Indikasi ini juga terpantau kurang maraknya informasi soal Harbolnas di media social seperti 2 atau tiga tahun lalu. Kendati demikian, Yuswohady meyakini nilai transaksi kali ini tetap naik meski peningkatannya tak setinggi tahun sebelumnya.
Dia mengakui Harbolnas mampu memang mendorong keinginan masyarakat untuk belanja karena terpacu ada potongan harga yang luar biasa. "Harbolnas jadi powerful karena tingkat diskonnya yang luar biasa dan itu ada faktor-faktor bakar duit juga,” ujar dia.
Menurutnya, efisiensi penjualan di online sangat besar. Tak berlebihan sejumlah perusahaan belanja online menawarkan diskon besar. “Jadi dalam rangka untuk menarik trafik, memperbanyak massa, dia memberi kemurahan nggak wajar. Itu menjadi ketika pertama kali muncul heboh. Tapi setelah beberapa kali menjadi biasa," tuturnya. (Andika Hendra M/Oktiani Endarwati)
Angka ini sangat fantastis karena jauh di atas perolehan kegiatan serupa yang digelar perusahaan e-commerce lain seperti seperti Prime Day oleh Amazon. Tak hanya itu, nilai transaksi Single’s Day juga tak pernah terlampaui oleh event serupa di negara lain, yakni Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat (AS).
NIlai penjualan Singles’ Day Alibaba tahun ini diperkirakan masih terus bergerak naik karena belum direkap penuh selama 24 jam. Transaksi kali ini juga memecahkan rekor pada 2017 yang mencapai USD25,3 miliar. Tahun lalu, Alibaba mencatat menerima orderan rata-rata 325.000 per detiknya selama 24 jam.
Singles’ Day awalnya adalah liburan siswa baru untuk merayakan menjadi single atau lajang di China. Namun seiring waktu, kegiatan ini tumbuh menjadi festival belanja online sebulan penuh yang mencapai puncaknya dengan penjualan 24 jam pada 11 November.
Penjualan dengan nilai besar tercatat pada menit-menit pertama di 24 jam akhir tersebut. Alibaba menyatakan transaksinya mencapai 69 miliar yuan atau USD9,92 miliar pada satu jam pertama Singles’ Day kemarin. Angka ini naik sekitar 21% dari periode sama tahun lalu yang hanya 57 miliar yuan.
Barang-barang yang laris dijual antara lain smartphone dan produk elektronik lain. Namun demikian, kebutuhan lain seperti susu formula dan popok juga tinggi. Meski Alibaba melampaui penjualan tahun lalu sebelum pukul 4 sore, pencapaian itu masih lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya yang memecahkan rekor 2016 sekitar empat jam sebelum tengah hari.
Meski ada pertumbuhan yang kuat, penjualan tampaknya terbentuk kondisi ekonomi dan kompetisi baru dari event penjualan lain. “Dengan peningkatan jumlah event promosi per tahun, konsumen tidak lagi merasa bahwa Double 11 sebagai satu-satunya peluang mendapatkan harga barang yang miring,” tutur Pedro Yip, mitra di lembaga konsultan Oliver Wyman dikutip kantor berita Reuters.
Meski demikian, ujar Yip, masih banyak konsumen yang menikmati belanja di Double 11 dibandingkan mereka yang tidak belanja.
Alibaba meluncurkan penjualan Single’s Day tahun ini dengan acara meriah, antara lain dengan gala yang menampilkan penyanyi Amerika Serikat (AS) Mariah Carey, peniru Beyonce asal Jepang dan Cirque du Soleil.
Single’s Day kali ini juga diperkirakan menjadi event penjualan November terakhir Alibaba di bawah kendali Jack Ma sebagai founder dan chairman. Chief Executive Officer (CEO) Alibaba sekarang, Daniel Zhang akan mengambil alih posisi chairman tahun depan atau menggantikan Jack Ma.
Meski penjualan mengalami pertumbuhan, saham Alibaba turun 16% tahun ini di tengah ketidakpastian ekonomi terkait ketegangan dagang antara China dan AS. Awal bulan ini, Alibaba merevisi proyeksi pendapatan setahun penuh sehingga membuat khawatir investor.
Sebagai kompensasi, perusahaan akan mengurangi pendapatan yang diambil dari platform itu untuk mempertahankan sejumlah brand dan para pembeli baru. Tahun ini, Alibaba menyatakan ada sekitar 180.000 brand berpartisipasi dalam Singles’ Day.
Singles’ Day bukan hanya milik Alibaba di China. Menurut Direktur Komunikasi Internasional JD, Lori Chao, pesta belanja itu mulai ramai karena banyak orang khawatir belanja di toko dan tidak bia memenuhi kebutuhan hidup. JD yang awalnya hanya toko elektronik pada 1998, kini juga berubah menjual berbagai kebutuhan rumah tangga. “Salah satu hal yang kita tekankan adalah produksi orisinil di China,” ujar Chao.
Dia mengungkapkan, orang yang berbelanja dengan JD lebih mengutamakan kualitas. JD.com memulai festival belanja tersebut sejak 1 November dan digelar hingga kemarin. Pada satu jam pertama, JD.com mendapatkan transaksi hingga 6 miliar yuan. Produk yang terjual adalah ponsel pintar, elevise, pendingin ruangan, hingga kulkas. Lebih dari 20 juta produk ditawarkan pada kesempatan tersebut.
Menariknya, Singles’ Day bukan didominasi kalangan orang tua saja. Tetapi banyak generasi milenial yang sudah ikut andil berbelanja online. Bahkan, anak muda memiliki porsi besar dalam transaksi pesta belanja tersebut.
Dorong Daya Beli
Tak hanya di China, Hari Belanja Onlie Nasional (Harbolnas) juga digelar di Indonesia, kemarin. Ajang ini menjadi perang diskon perusahaan-perusahaan e-commerce. Shopee misalnya, menawarkan diskon hingga 90% untuk produk fesyennya. Untuk ongkos kirim, Shopee juga menggratiskan hingga 11 kali.
Demikian juga Lazada, khusus pada 11 November mengusung flash sale untuk beberapa produk unggulan. Lazada juga menawarkan diskon hingga 90% pada sejumlah produk.
Sedangkan Zalora menggelar Singles' Day pada 11-14 November. Untuk beberapa produk, Zalora menawarkan diskon hingga 75%.
Pengamat marketing Yuswohady menilai pelaksanaan Harbolnas kali ini tidak seheboh dari tahun-tahun sebelumnya. Ini kemungkinan terjadi Harbolnas tak lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia. Indikasi ini juga terpantau kurang maraknya informasi soal Harbolnas di media social seperti 2 atau tiga tahun lalu. Kendati demikian, Yuswohady meyakini nilai transaksi kali ini tetap naik meski peningkatannya tak setinggi tahun sebelumnya.
Dia mengakui Harbolnas mampu memang mendorong keinginan masyarakat untuk belanja karena terpacu ada potongan harga yang luar biasa. "Harbolnas jadi powerful karena tingkat diskonnya yang luar biasa dan itu ada faktor-faktor bakar duit juga,” ujar dia.
Menurutnya, efisiensi penjualan di online sangat besar. Tak berlebihan sejumlah perusahaan belanja online menawarkan diskon besar. “Jadi dalam rangka untuk menarik trafik, memperbanyak massa, dia memberi kemurahan nggak wajar. Itu menjadi ketika pertama kali muncul heboh. Tapi setelah beberapa kali menjadi biasa," tuturnya. (Andika Hendra M/Oktiani Endarwati)
(nfl)