Ini Ponsel Flagship yang Hadir di Bulan Oktober, Anda Suka yang Mana?
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2018 sudah memasuki bulan November, tapi peluncuran smartphone baru tampaknya belum menunjukkan kata melambat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya gawai yang dilepas pabrikan besar pada bulan Oktober lalu.
Dilansir dari GSM Arena, Senin (5/11/2018), smartphone maupun tablet yang diluncurkan pada Oktober umumnya adalah varian flagship. Mulai dari yang harganya terjangkau hingga mahal.
Godaan pertama bagi para penggemar smartphone dimulai dengan kelahiran OnePlus 6T dengan pembaca sidik jari di bawah layar. Takik dan bezel ikut berperan memperbesar layar handset. Melalui perangkat lunak kamera baru yang ditingkatkan, ponsel berhasil memikat hati banyak penggemar Android.
Pada hari berikutnya, Apple menurunkan dua iPad terbaru dengan semua desain baru, chipset, FaceID, dan Apple Pen second-gen multifungsional. Yang cukup menarik, desas-desus itu memang benar, bahwa iPad Pro 11 dan iPad Pro 12,9 terbaru memanfaatkan USB-C untuk isi daya.
Ponsel menarik lainnya adalah ZTE melalu second merek, Nubia X. Sebuah smartphone dengan bukan hanya satu tapi dua monitor. Yang utama adalah panel LCD sedangkan bagian belakang menggunakan panel OLED.
Desain ini menghasilkan rasio layar ke tubuh di depan sangat mengesankan. ZTE mengklaim persentasenya mencapai 93,6% atau hampir tidak ada bezel di sekitarnya.
Desain fullview tersebut dimungkinkan akibat tidak ada kamera yang menghadap ke depan. Pengaturan ganda di bagian belakang dapat melayani kebutuhan selfie dan panggilan video.
Dan jika Anda bingung tentang layar, jangan khawatir. Nubia X dilengkapi dengan dua pembaca sidik jari di sisi dan tergantung display mana yang Anda gunakan.
Honor ikut meramaikan pasar dengan mengumumkan smartphone Magic 2-nya yang berteknologi sliding atau menggeser. Bagian bawah menempatkan tiga sensor kamera menghadap ke depan dan IR blaster guna pengenalan wajah 3D canggih.
Pembaca sidik jarinya ditempatkan Honor di bawah-layar, tapi harus melakukan trik untuk memastikannya. Honor membawa chipset Kirin 980 dari Huawei dengan bekal baterai berkapasitas 3.400 yang didukung pengisian dya 40W Magic Charge. Dengan teknologi itu maka pengisian 85% dari 3.400 mAh bisa dilakukan hanya dalam waktu 15 menit.
Menyusul Vivo Y93 yang muncul menawarkan baterai besar 4.030 mAh. Perangkat menggunakan chipset Qualcomm yang baru saja dirilis, yakni snapdragon 439 low-end 12nm. Menariknya ponsel ini hanya dibanderol USD215.
Lenovo pun menutup bulan Oktober dengan mendatangkan Z5 Pro-nya. Meskipun digadang-gadang sebagai flagship, ternyata Lenovo Z5 Pro hanya diotaki Snapdragon 710.
Ponsel ini bahkan membuat klaim berani yakni handset dengan rasio layar-ke-tubuh tertinggi (lebih dari 95% dengan mengabaikan frame sebagai bagian dari depan) di pasar.
Layarnya sendiri tampak sangat mengesankan yakni Super AMOLED buatan Samsung berukuran 6,39 inci. Menggunakan pembaca sidik jari di bawah layar, kehadiran kamera Sony IMX dan fungsi membuka wajah 3D pada slider, Lenovo Z5 Pro hanya dihargai USD287.
Anda tertarik? Sayangnya kebanyakan ponsel baru di atas baru beredar untuk konsumen China.
Dilansir dari GSM Arena, Senin (5/11/2018), smartphone maupun tablet yang diluncurkan pada Oktober umumnya adalah varian flagship. Mulai dari yang harganya terjangkau hingga mahal.
Godaan pertama bagi para penggemar smartphone dimulai dengan kelahiran OnePlus 6T dengan pembaca sidik jari di bawah layar. Takik dan bezel ikut berperan memperbesar layar handset. Melalui perangkat lunak kamera baru yang ditingkatkan, ponsel berhasil memikat hati banyak penggemar Android.
Pada hari berikutnya, Apple menurunkan dua iPad terbaru dengan semua desain baru, chipset, FaceID, dan Apple Pen second-gen multifungsional. Yang cukup menarik, desas-desus itu memang benar, bahwa iPad Pro 11 dan iPad Pro 12,9 terbaru memanfaatkan USB-C untuk isi daya.
Ponsel menarik lainnya adalah ZTE melalu second merek, Nubia X. Sebuah smartphone dengan bukan hanya satu tapi dua monitor. Yang utama adalah panel LCD sedangkan bagian belakang menggunakan panel OLED.
Desain ini menghasilkan rasio layar ke tubuh di depan sangat mengesankan. ZTE mengklaim persentasenya mencapai 93,6% atau hampir tidak ada bezel di sekitarnya.
Desain fullview tersebut dimungkinkan akibat tidak ada kamera yang menghadap ke depan. Pengaturan ganda di bagian belakang dapat melayani kebutuhan selfie dan panggilan video.
Dan jika Anda bingung tentang layar, jangan khawatir. Nubia X dilengkapi dengan dua pembaca sidik jari di sisi dan tergantung display mana yang Anda gunakan.
Honor ikut meramaikan pasar dengan mengumumkan smartphone Magic 2-nya yang berteknologi sliding atau menggeser. Bagian bawah menempatkan tiga sensor kamera menghadap ke depan dan IR blaster guna pengenalan wajah 3D canggih.
Pembaca sidik jarinya ditempatkan Honor di bawah-layar, tapi harus melakukan trik untuk memastikannya. Honor membawa chipset Kirin 980 dari Huawei dengan bekal baterai berkapasitas 3.400 yang didukung pengisian dya 40W Magic Charge. Dengan teknologi itu maka pengisian 85% dari 3.400 mAh bisa dilakukan hanya dalam waktu 15 menit.
Menyusul Vivo Y93 yang muncul menawarkan baterai besar 4.030 mAh. Perangkat menggunakan chipset Qualcomm yang baru saja dirilis, yakni snapdragon 439 low-end 12nm. Menariknya ponsel ini hanya dibanderol USD215.
Lenovo pun menutup bulan Oktober dengan mendatangkan Z5 Pro-nya. Meskipun digadang-gadang sebagai flagship, ternyata Lenovo Z5 Pro hanya diotaki Snapdragon 710.
Ponsel ini bahkan membuat klaim berani yakni handset dengan rasio layar-ke-tubuh tertinggi (lebih dari 95% dengan mengabaikan frame sebagai bagian dari depan) di pasar.
Layarnya sendiri tampak sangat mengesankan yakni Super AMOLED buatan Samsung berukuran 6,39 inci. Menggunakan pembaca sidik jari di bawah layar, kehadiran kamera Sony IMX dan fungsi membuka wajah 3D pada slider, Lenovo Z5 Pro hanya dihargai USD287.
Anda tertarik? Sayangnya kebanyakan ponsel baru di atas baru beredar untuk konsumen China.
(mim)