Born to Protect Diklaim Jadi Solusi SDM Dunia Industri
A
A
A
JAKARTA - Program Digicamp yang dibuka oleh Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semmuel Abrijani Pangarapan pada 24 September 2018 lalu telah berakhir akhir pekan kemarin. Kegiatan itu ditutup dengan wisuda 100 peserta digicamp dari 10 kota di Jakarta oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Born To Protect (BTP) adalah sebuah program dengan aktifitas terpadu menjaring para punggawa gladiator-gladiator muda di bidang siber sekuriti. Programdigagas oleh Xynexis International dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Kominfo.
Kompetisi ini adalah Kompetisi Siber Sekuriti Nasional yang diharapkan setiap tahun bisa menjaring 10.000 kandidat talent Cyber Security nasional Tentunya bertujuan menghimpun bakat-bakat punggawa di bidang siber sekuriti mendatang.
"Dari tahun lalu Kominfo berpikir siapa yang mau menangani serangan siber. Kami cari punggawa muda yang mau ikut berperan menjaga dunia siber kita dengan sebutan gladiator," kata Rudiantara saat mewisuda peserta digicamp di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta.
Kegiatan pencarian bakat yang diluncurkan 19 Agustus 2017 itu berhasil menjaring talenta muda sebanyak 8.661 peminat program Born to Protect (BTP) untuk mendaftarkan diri secara online. Program selanjutnya melakukan audisi di 10 kota yang kemudian tersaring 1.000 orang di babak semifinal.
Program yang digagas Xynexis International dan didukung oleh pemerintah itu tidak hanya mencari talenta, api juga membimbing dan mendidik anak muda untuk terjun ke industri keamanan siber. Pada tahapan semifinal, ada 1.000 peserta diadu keahlian online lewat platform Capture the Flag (CTF), di mana 1.000 peserta mendapatkan sertifikasi internasional dari EC-Council.Peringkat 100 terbaik kemudian ikut dalam Digital Camp (Digicamp) untuk dididik secara khusus. "Selama dua minggu Digicam, para talent program BTP cukup antusias dan semangat sekali. Ternyata bakat mereka cukup luar biasa," puji Eva Noor, CEO PT Xynesis International saat penutupan Digicamp di Pusdiklat TIK Kominfo Ciputat-Banten.
Program Digicamp atau bootcamp ini adalah program camp selama 14 hari penggemblengan dengan materi CND (Certified Network Defender) dan CEH (Certified Ethical Hacker) berstandar internasional. Ini dipadukan simulasi real working experience dalam bentuk CTF (capture The Flag) challange perseorangan dan kelompok untuk mendapatkan sertifikasi CND, serta diakhiri dengan industrial day guna menjembatani kebutuhan SDM IT security yang siap kerja dan tangguh.
“Facebook baru saja kena serangan dan 50 juta data berpotensi di curi. Dan Facebook akan memperkerjakan 10.000 cybersecurity team," ungkap Eva, yang menjelaskan dalam era digital saat ini kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan siber sekuriti mutlak dibutuhkan.
Peserta yang hadir dari audisi 10 kota yang terseleksi, masing-masing Palembang sebanyak 20 peserta. Di susul Malang dengan 14 peserta, yogyakarta dengan 10 peserta, Bali 9 peserta, Bandung, Medan dan Samarinda 8 peserta, Bandar Lampung 7 peserta, Solo 5 peserta, Jakarta peserta, Surabaya 3 Peserta, Nusa Tenggara Barat, Palu,Tegal dan Bogor masing masing 1 peserta.
Born To Protect (BTP) adalah sebuah program dengan aktifitas terpadu menjaring para punggawa gladiator-gladiator muda di bidang siber sekuriti. Programdigagas oleh Xynexis International dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Kominfo.
Kompetisi ini adalah Kompetisi Siber Sekuriti Nasional yang diharapkan setiap tahun bisa menjaring 10.000 kandidat talent Cyber Security nasional Tentunya bertujuan menghimpun bakat-bakat punggawa di bidang siber sekuriti mendatang.
"Dari tahun lalu Kominfo berpikir siapa yang mau menangani serangan siber. Kami cari punggawa muda yang mau ikut berperan menjaga dunia siber kita dengan sebutan gladiator," kata Rudiantara saat mewisuda peserta digicamp di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta.
Kegiatan pencarian bakat yang diluncurkan 19 Agustus 2017 itu berhasil menjaring talenta muda sebanyak 8.661 peminat program Born to Protect (BTP) untuk mendaftarkan diri secara online. Program selanjutnya melakukan audisi di 10 kota yang kemudian tersaring 1.000 orang di babak semifinal.
Program yang digagas Xynexis International dan didukung oleh pemerintah itu tidak hanya mencari talenta, api juga membimbing dan mendidik anak muda untuk terjun ke industri keamanan siber. Pada tahapan semifinal, ada 1.000 peserta diadu keahlian online lewat platform Capture the Flag (CTF), di mana 1.000 peserta mendapatkan sertifikasi internasional dari EC-Council.Peringkat 100 terbaik kemudian ikut dalam Digital Camp (Digicamp) untuk dididik secara khusus. "Selama dua minggu Digicam, para talent program BTP cukup antusias dan semangat sekali. Ternyata bakat mereka cukup luar biasa," puji Eva Noor, CEO PT Xynesis International saat penutupan Digicamp di Pusdiklat TIK Kominfo Ciputat-Banten.
Program Digicamp atau bootcamp ini adalah program camp selama 14 hari penggemblengan dengan materi CND (Certified Network Defender) dan CEH (Certified Ethical Hacker) berstandar internasional. Ini dipadukan simulasi real working experience dalam bentuk CTF (capture The Flag) challange perseorangan dan kelompok untuk mendapatkan sertifikasi CND, serta diakhiri dengan industrial day guna menjembatani kebutuhan SDM IT security yang siap kerja dan tangguh.
“Facebook baru saja kena serangan dan 50 juta data berpotensi di curi. Dan Facebook akan memperkerjakan 10.000 cybersecurity team," ungkap Eva, yang menjelaskan dalam era digital saat ini kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan siber sekuriti mutlak dibutuhkan.
Peserta yang hadir dari audisi 10 kota yang terseleksi, masing-masing Palembang sebanyak 20 peserta. Di susul Malang dengan 14 peserta, yogyakarta dengan 10 peserta, Bali 9 peserta, Bandung, Medan dan Samarinda 8 peserta, Bandar Lampung 7 peserta, Solo 5 peserta, Jakarta peserta, Surabaya 3 Peserta, Nusa Tenggara Barat, Palu,Tegal dan Bogor masing masing 1 peserta.
(mim)