Diserang Hacker, Jepang Kebobolan Miliaran Uang Digital
A
A
A
TOKYO - Berbagai mata uang digital seperti kriptografi termasuk bitcoin sebesar sekitar 6,7 miliar yen (kurang lebih Rp879 miliar) dicuri di Jepang dalam serangan peretas pada penukaran uang virtual Jumat, (21/9/2018).
Biro Teknologi yang berbasis di Osaka dan mengelola pertukaran virtual Zaif mengatakan bahwa sistem servernya diakses secara ilegal dan uang ditransfer.
"Kami menolak berkomentar secara detail bagaimana akses ilegal ini terjadi karena itu adalah kejahatan dan kami meminta pihak berwenang untuk menyelidiki," kata badan teknologi Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP.
Menurut perusahaan, mata uang cryptic yang dicuri adalah bitcoin dan monacoin tunai.
"Kami akan memberikan langkah-langkah untuk aset pelanggan agar tidak terpengaruh oleh serangan peretas. Kami akan menerima dukungan keuangan dari pemegang saham utama, Fisco Group," katanya.
Biro Teknologi menjelaskan bahwa tim manajemen saat ini akan mengundurkan diri setelah mengembalikan aset yang hilang kepada pelanggan.
Jiji Press melaporkan bahwa lembaga layanan keuangan Jepang hari ini memulai pemeriksaan pada perusahaan.
Jepang adalah pusat utama untuk mata uang virtual dan sebanyak 50.000 toko di negara tersebut diyakini menerima bitcoin dalam setiap transaksi mereka.
Biro Teknologi yang berbasis di Osaka dan mengelola pertukaran virtual Zaif mengatakan bahwa sistem servernya diakses secara ilegal dan uang ditransfer.
"Kami menolak berkomentar secara detail bagaimana akses ilegal ini terjadi karena itu adalah kejahatan dan kami meminta pihak berwenang untuk menyelidiki," kata badan teknologi Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP.
Menurut perusahaan, mata uang cryptic yang dicuri adalah bitcoin dan monacoin tunai.
"Kami akan memberikan langkah-langkah untuk aset pelanggan agar tidak terpengaruh oleh serangan peretas. Kami akan menerima dukungan keuangan dari pemegang saham utama, Fisco Group," katanya.
Biro Teknologi menjelaskan bahwa tim manajemen saat ini akan mengundurkan diri setelah mengembalikan aset yang hilang kepada pelanggan.
Jiji Press melaporkan bahwa lembaga layanan keuangan Jepang hari ini memulai pemeriksaan pada perusahaan.
Jepang adalah pusat utama untuk mata uang virtual dan sebanyak 50.000 toko di negara tersebut diyakini menerima bitcoin dalam setiap transaksi mereka.
(wbs)