Aplikasi Laut Nusantara, 100% Buatan Indonesia untuk Para Nelayan

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 08:00 WIB
Aplikasi Laut Nusantara,...
Aplikasi Laut Nusantara, 100% Buatan Indonesia untuk Para Nelayan
A A A
JEMBRANA - Indonesia kaya akan sumberdaya laut. Terpanggil potensi besar ini, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menjalin kerja sama strategis.

Dari kerja sama itu telah lahir aplikasi digital yang bisa membantu meningkatkan produktivitas dan keamanan kerja masyarakat nelayan Indonesia, yakni Laut Nusantara. Aplikasi yang dibangun di atas sistem operasi Android ini 100% buatan Indonesia dengan mendapatkan dukungan penuh dari BROL untuk data kelautan yang dibutuhkan oleh nelayan.

Informasi yang terdapat di Aplikasi Laut Nusantara mencakup aspek-aspek yang paling dibutuhkan oleh nelayan kecil, baik mengenai wilayah tangkapan, informasi sebaran ikan di pelabuhan, hingga kondisi cuaca di laut.

Kepala Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Prof Sjarief Widjaja, Staf Ahli Menteri Kelautan & Perikanan Aryo Hanggono, dan Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya meluncurkan aplikasi Laut Nusantara berbarengan dengan hari jadi BROL ke-13 di Pantai Perancak, Jembrana, Bali, Kamis (30/8/2018).

“Aplikasi Laut Nusantara ini memiliki basis data yang lengkap dan akan sangat bermanfaat bagi para nelayan kita di seluruh wilayah Indonesia. Selain informasi mengenai keberadaan ikan di lautan, juga ada informasi mengenai kondisi cuaca yang cukup lengkap yang akan menjadi panduan sekaligus peringatan bagi para nelayan untuk mempertimbangkan keselamatannya,” ungkap Kepala BROL, I Nyoman Radiarta.

Aplikasi ini, lanjut dia, dibangun terutama bagi para nelayan kecil perorangan yang selama ini sangat mengandalkan hasil tangkapan untuk menopang kehidupan keluarganya sehari-hari. “Kami berharap, aplikasi ini benar-benar bisa membantu saudara-saudara nelayan kita untuk bisa menikmati kekayaan laut Nusantara di era digital,” harapnya.

Sesuai dengan namanya, BROL merupakan satuan kerja pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim, serta pengkajian teknologi kelautan.

R Sjarief Widjaja menyampaikan, riset kelautan terdiri dari tiga pilar, yaitu research excellent, masyarakat industri dan education. Hasil keluaran riset ha-rusnya bukan hanya berwujud tulisan, tapi implementasinya harus sampai pada masyarakat, terutama nelayan sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan nyata. “Adanya peluncuran Laut Nusantara yang merupakan bentuk hilirisasi produk unggulan BROL ini dapat dikatakan merupakan dukungan terhadap terwujudnya tiga pilar tersebut,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Yessie D Yosetya mengatakan, XL Axiata tetap memegang komitmen untuk memberikan perhatian khusus bagi kaum nelayan. Perusahaan selalu ingin bisa membangun suatu sarana digital yang bisa membantu para nelayan.

“Dasar pemikirannya sederhana, kita negara kepulauan dengan wilayah laut sangat luas, belasan ribu pulau, serta garis pantai terpanjang di dunia. Nenek moyang kita pernah berjaya karena mampu memanfaatkan laut secara maksimal, namun kini masih banyak masyarakat kita menjalani kehidupan yang keras dan sulit sebagai nelayan,” papar Yessie.

Melalui teknologi digital, janji dia, XL Axiata tak akan lelah meningkatkan kontribusi membantu nelayan Indonesia. “Mohon dukungan dari semua pihak, melalui program “Indonesia #JadiLebihBaik” ini kami akan maksimal menyiapkan para nelayan kecil kita memasuki era digital,” pintanya.

Yessie memaparkan, aplikasi Laut Nusantara ini dibangun selama kurang lebih lima bulan. Ini adalah aplikasi untuk nelayan kedua diluncurkan oleh XL Axiata, setelah sebelumnya disebut aplikasi “mFish”.

Yang membedakan aplikasi “Laut Nusantara” dengan aplikasi sebelumnya adalah basis informasi yang lebih lengkap dan real time, serta sumber data sepenuhnya disuplai oleh data resmi dari BROL. Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Data-data dari BROL juga up to date dan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari Stasiun Bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga tidak diragukan keakuratannya.

“Updating data dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus. Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang. Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan,” paparnya.

Aplikasi Laut Nusantara bisa dimanfaatkan mulai 30 Agustus 2018. Masyarakat nelayan di seluruh Indonesia bisa mengunduhnya di PlayStore secara gratis melalui smartphone Android dengan menggunakan operator layanan data. Aplikasi ini bisa dipergunakan oleh nelayan saat melaut sejauh smartphone mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator.

Berdasarkan ujicoba di sejumlah daerah, aplikasi masih bisa dibuka hingga jarak 10 mil dari pantai. Jarak tersebut masih sangat relevan mengingat nelayan kecil, dengan perahu berjungkung dan bentuk perahu tradisional berukuran kecil lainnya memiliki daya jangkau rata-rata kurang dari 20 mil laut.

Berbarengan dengan peluncuran aplikasi Laut Nusantara ini, XL Axiata menyerahkan paket smartphone dan data XL Axiata kepada komunitas nelayan di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali. Pada smartphone tersebut sudah tersedia aplikasi “Laut Nusantara” dan paket data selama 1 bulan. Penyerahan paket donasi berlangsung di Pantai Banjar Perancak, Desa Perancak, Jembarana oleh Direktur Teknologi XL Axiata dan Kepala BRSDMKP Kementerian Kelautan dan Perikanan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)