Merevolusi Pencarian dengan Kecerdasan Buatan

Selasa, 14 Agustus 2018 - 11:35 WIB
Merevolusi Pencarian dengan Kecerdasan Buatan
Merevolusi Pencarian dengan Kecerdasan Buatan
A A A
Mulanya Falon Fatemi adalah karyawan Google termuda. Setelah enam tahun bekerja di sana, dia keluar dan mendirikan startup Node dengan modal USD16,3 juta dari aktor/investor Mark Cuban.

Sekarang Fatemi, 32, ingin merevolusi pencarian informasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Selama bekerja di Google, Falon Fatemi mengembangkan jaringan yang luas, bertemu dan bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar. Koneksi berharganya itu menjadi salah satu modal besar ketika dia mendirikan Node. Node adalah startup yang memiliki layanan untuk memperkenalkan orang atau bisnis ke sumber daya yang bermanfaat pada waktu yang tepat.

Node didirikan pada 2015, bertujuan mengubah penemuan informasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Perusahaannya muncul pada 2017 dan langsung mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan dana sebesar USD16,3 juta dari investor, seperti Mark Cuban, Avalon Ventures, dan Canaan Partners.

Fatemi lahir dan besar di Silicon Valley. Dia meniti kariernya di Google sebagai analis keuangan untuk kemitraan strategis global ketika usianya baru 19 tahun. Pada saat itu, dia adalah karyawan termuda Google. Setelah enam tahun, dia meninggalkan Google, tetapi tetap tinggal di dunia startup yang mengkhususkan diri dalam ekspansi global dan membangun kemitraan strategis antar perusahaan.

Semakin banyak koneksi yang dibuat Fatemi, semakin dia menyadari bahwa dia bertindak sebagai simpul (node ) atau titik pusat dalam jaringannya. Maka itu, dia terinspirasi untuk menciptakan perusahaan yang akan melakukan pekerjaan yang dia fasilitasi, yakni mengenalkan orang atau bisnis ke sumbersumber berharga pada waktu yang tepat.

“Saya menyadari sebenarnya ada masalah pada pencarian dan penemuan yang lebih besar, yang saya selesaikan dalam skala yang jauh lebih kecil dalam jaringan saya,” kata Fatemi, 31, yang menjadi CEO Node. “Tetapi, bagaimana kalau kita benarbenar bisa menerapkan teknologi untuk mempercepatnya dalam skala besar?” ungkapnya.

Fatemi adalah satu-satunya karyawan ketika dia meluncurkan Node. Sekarang perusahaan tersebut memiliki 22 staf tetap dan sedang mengerjakan aplikasi pertamanya; memfasilitasi penemuan pelanggan untuk tim penjualan dan pemasaran. Node menggunakan teknologi AI eksklusif untuk membantu orang dan perusahaan terhubung dengan sumber daya strategis pada waktu yang menguntungkan.

Misalnya, seorang sales yang menggunakan Node akan menerima rekomendasi untuk menghubungi orang tertentu dan detail tentang mengapa orang itu akan menjadi koneksi yang baik bagi kebutuhannya. Fatemi ingin memperluas Node pada masa depan. Saat ini beberapa klien Node antara lain Periscope Data, BlueJeans Network, dan Pagerduty.

Fatemi berharap dapat menggunakan dana tersebut untuk menggandakan jumlah staf Node dan meningkatkan jumlah pelanggan. Sementara itu, dia mengklaim, Node tidak memiliki pesaing langsung. Saingannya, menurutnya, adalah perusahaan vendor data atau solusi prediktif dalam industri penjualan dan pemasaran.

Node tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang pendapatannya. Pada akhirnya, menurut Fatemi, terhubung dengan orang yang tepat sebagai wirausaha, sebagai individu, itulah yang menghasilkan peluang yang mengubah hidup. “Kami akan dapat menemukan dan menemukan hal, orang, perusahaan, serta peluang yang bahkan tidak pernah kami sadari ada di luar sana,” ungkapnya.

Pada 2011, Fatemi bertemu Mark Cuban melalui salah seorang temannya. Lalu, Cuban tertarik dengan proyek Fatemi. Fatemi menyebut Cuban sebagai salah satu mitra paling luar biasa yang dapat Anda miliki untuk bisnis Anda. Apalagi, Cuban sangat percaya dengan teknologi kecerdasan buatan. AI, menurut Cuban, akan menjadi alat yang kuat bagi para pengusaha.

“Saya berani mengatakan ini, triliuner di dunia akan datang dari seseorang yang menguasai AI dan semua turunannya dan menerapkannya dengan cara yang tidak pernah kita pikirkan,” kata Mark Cuban pada konferensi SXSW pada Maret 2017. “Kami benar-benar bermimpi besar di sini,” kata Fatemi. Ketika ditanya apakah dia berharap menjadi miliarder pertama dari perusahaannya yang berbasis AI, dia menjawab, “Prinsip kami adalah go big or go home . Jadi, begitulah kami melihat Node,” katanya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5706 seconds (0.1#10.140)