LG Bidik Penjualan LG G7+ThinQ 200 Unit Perbulan
A
A
A
JAKARTA - PT LG Electronics Indonesia meluncurkan produk smartphone terbarunya, LG G7+ThinQ. Produk flagship dari merek asal Korea Selatan itu diperkenalkan melalui pameran yang digelar di atrium Pakuwon Mall. Pameran digelar mulai hari ini hingga Minggu (8/7/2018).
Regional Area Head Jatim, Bali dan Nusa Tenggara PT LG Electronics Indonesia, Josafat Bambang mengatakan, LG G7+ThinQ dijual sekitar Rp11,5 juta. Produk ini merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya, yakni LG G6. Pihaknya optimistis, meski pasar smartphone masih lesu, penjualan LG G7+ThinQ akan tetap baik. “Selama pameran dalam waktu seminggu ini, kami targetkan bisa terjual sebanyak 100 unit. Sedangkan kalau dalam sebulan, kami targetkan bisa terjual sebanyak 200 unit. Itu hanya di wilayah Jatim, Bali dan Nusra,” katanya disela pameran LG G7+ThinQ di Pakuwon Mall, Senin (2/7/2018).
Kehadiran LG G7+ThinQ, lanjut dia, bagian dari upaya menggairahkan pasar smartphone. Menurut dia, dengan adanya produk yang inovatif, konsumen tetap akan tertarik membeli smarphone baru. Apalagi, konsumen di Indonesia, khususnya Jatim sangat mudah bosan dengan smartphone yang dimiliki. Konsumen cenderung ingin mengganti dengan smartphone yang lebih baru dengan teknologi baru pula.
“Karena itu, kami akan terus mengeluarkan produk-produk terbaru. Tidak hanya menyasar segmen menengah atas , tapi juga menengah bawah. Tahun ini setidaknya ada empat produk baru yang menyasar semua segmen,” ujarnya.
Terkait penjualan, Bambang mengaku pihaknya masih menggandalkan penjualan via offline. Artinya, penjualan banyak melalui toko-toko ritel. Di World Trade Center (WTC) Surabaya misalnya, LG memiliki sejumlah brandshop yang secara khusus menjual smartphone LG. “Kalau dari total penjualan, hampir 70% penjualan LG melalui offline. Sisanya baru melaluo online,” katanya sembari mengaku dalam pameran ini menggandeng Apollo Gagdet Store.
Sementara itu, owner Apollo Gadget Store, Irwan Harianto mengatakan, dalam pameran ini pihaknya juga menggelar program trade in (tukar tambah). Dia mengakui bahwa, saat ini penjualan smartphone sedang lesu. “Diharapkan, dengan adanya program trade in bisa kembali merangsang minat konsumen membeli smartphone baru,” ujarnya
Regional Area Head Jatim, Bali dan Nusa Tenggara PT LG Electronics Indonesia, Josafat Bambang mengatakan, LG G7+ThinQ dijual sekitar Rp11,5 juta. Produk ini merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya, yakni LG G6. Pihaknya optimistis, meski pasar smartphone masih lesu, penjualan LG G7+ThinQ akan tetap baik. “Selama pameran dalam waktu seminggu ini, kami targetkan bisa terjual sebanyak 100 unit. Sedangkan kalau dalam sebulan, kami targetkan bisa terjual sebanyak 200 unit. Itu hanya di wilayah Jatim, Bali dan Nusra,” katanya disela pameran LG G7+ThinQ di Pakuwon Mall, Senin (2/7/2018).
Kehadiran LG G7+ThinQ, lanjut dia, bagian dari upaya menggairahkan pasar smartphone. Menurut dia, dengan adanya produk yang inovatif, konsumen tetap akan tertarik membeli smarphone baru. Apalagi, konsumen di Indonesia, khususnya Jatim sangat mudah bosan dengan smartphone yang dimiliki. Konsumen cenderung ingin mengganti dengan smartphone yang lebih baru dengan teknologi baru pula.
“Karena itu, kami akan terus mengeluarkan produk-produk terbaru. Tidak hanya menyasar segmen menengah atas , tapi juga menengah bawah. Tahun ini setidaknya ada empat produk baru yang menyasar semua segmen,” ujarnya.
Terkait penjualan, Bambang mengaku pihaknya masih menggandalkan penjualan via offline. Artinya, penjualan banyak melalui toko-toko ritel. Di World Trade Center (WTC) Surabaya misalnya, LG memiliki sejumlah brandshop yang secara khusus menjual smartphone LG. “Kalau dari total penjualan, hampir 70% penjualan LG melalui offline. Sisanya baru melaluo online,” katanya sembari mengaku dalam pameran ini menggandeng Apollo Gagdet Store.
Sementara itu, owner Apollo Gadget Store, Irwan Harianto mengatakan, dalam pameran ini pihaknya juga menggelar program trade in (tukar tambah). Dia mengakui bahwa, saat ini penjualan smartphone sedang lesu. “Diharapkan, dengan adanya program trade in bisa kembali merangsang minat konsumen membeli smartphone baru,” ujarnya
(wbs)