Waspada, Aplikasi Android Berbahaya Diam-Diam Bisa Curi Uang Anda
A
A
A
SANTA CLARA - Pengguna smartphone berbasis Android diminta lebih berhati-hati lagi dengan aplikasi yang diunduhnya. Sebab ada aplikasi yang diduga secara diam-diam mencuri uang penggunanya.
Terlepas dari kenyataan Google maupun Apple sangat berhati-hati untuk memastikan PlayStore dan AppStore aman, Anda tetap wajib meneliti aplikasi yang digunakan. Terkadang beberapa perangkat lunak berbahaya membuat jalan melalui celah keamanan yang ada sehingga bisa menjebol keamanan ponsel.
Dilansir dari perusahaan keamanan siber, McAfee, laman GSM Arena, Jumat (29/6/2018) melaporkan, geng kriminal siber yang diketahui bernama Asia Hit Group kembali menggunakan perangkat lunak berbahaya yang telah digunakan di masa lalu di Google PlayStore.
Perangkat lunak yang disebut sebagai Sonvpay.C itu diselundupkan di PlayStore melalui sejumlah aplikasi yang tampak biasa saja. McAfee mencontohkan ringtone, senter, pemindai kode QR, dan sejenisnya.
Pada dasarnya, sekali berada di ponsel seseorang, aplikasi jahat pada titik tertentu akan memicu pemberitahuan "pembaruan". Namun itu sebenarnya bukan pembaruan, melainkan tombol langganan yang reskinned. Lalu langsung mendaftarkan pengguna untuk layanan berbayar yang tidak dikenal.
Tidak seperti Sonvpay versi sebelumnya, yang satu ini tidak menggunakan pesan SMS. Sebaliknya, mereka menggunakan WAP billing dan pesan data over-the-air ke situs web. Berarti aplikasi tidak dapat dilihat dalam riwayat pesan pengguna.
Menurut McAfee, aplikasi scam telah digunakan di Kazakhstan dan Malaysia. Tetapi jika Sonvpay mendeteksi bahwa perangkat tersebut tidak ada di salah satu wilayah ini, dia akan tetap mencoba mengirim pesan SMS ke layanan premium.
Kabarnya aplikasi merugikan itu telah online sejak Januari 2018 dan McAfee menghitung Asia Hit Group dapat merugikan pengguna smartphone Android USD60.500-145.000 dari para korban yang tidak curiga dengan aplikasinya.
Terlepas dari kenyataan Google maupun Apple sangat berhati-hati untuk memastikan PlayStore dan AppStore aman, Anda tetap wajib meneliti aplikasi yang digunakan. Terkadang beberapa perangkat lunak berbahaya membuat jalan melalui celah keamanan yang ada sehingga bisa menjebol keamanan ponsel.
Dilansir dari perusahaan keamanan siber, McAfee, laman GSM Arena, Jumat (29/6/2018) melaporkan, geng kriminal siber yang diketahui bernama Asia Hit Group kembali menggunakan perangkat lunak berbahaya yang telah digunakan di masa lalu di Google PlayStore.
Perangkat lunak yang disebut sebagai Sonvpay.C itu diselundupkan di PlayStore melalui sejumlah aplikasi yang tampak biasa saja. McAfee mencontohkan ringtone, senter, pemindai kode QR, dan sejenisnya.
Pada dasarnya, sekali berada di ponsel seseorang, aplikasi jahat pada titik tertentu akan memicu pemberitahuan "pembaruan". Namun itu sebenarnya bukan pembaruan, melainkan tombol langganan yang reskinned. Lalu langsung mendaftarkan pengguna untuk layanan berbayar yang tidak dikenal.
Tidak seperti Sonvpay versi sebelumnya, yang satu ini tidak menggunakan pesan SMS. Sebaliknya, mereka menggunakan WAP billing dan pesan data over-the-air ke situs web. Berarti aplikasi tidak dapat dilihat dalam riwayat pesan pengguna.
Menurut McAfee, aplikasi scam telah digunakan di Kazakhstan dan Malaysia. Tetapi jika Sonvpay mendeteksi bahwa perangkat tersebut tidak ada di salah satu wilayah ini, dia akan tetap mencoba mengirim pesan SMS ke layanan premium.
Kabarnya aplikasi merugikan itu telah online sejak Januari 2018 dan McAfee menghitung Asia Hit Group dapat merugikan pengguna smartphone Android USD60.500-145.000 dari para korban yang tidak curiga dengan aplikasinya.
(mim)