Selidiki Kebocoran Data, Facebook Cekal 200 Aplikasi
A
A
A
MENLO PARK - Hari ini, Facebook meng-update hasil penyelidikannya terhadap aplikasi tertentu terkait kebocoran data akun pengguna. Aplikasi nakal ini berhasil mengumpulkan sejumlah besar data pribadi pengguna Facebook sebelum perubahan dilakukan jejaring sosial tersebut pada 2014.
Pada saat itu Facebook mengurangi jumlah data pribadi yang dapat dikumpulkan oleh pihak ketiga. Sejauh ini, Facebook telah menangguhkan sekitar 200 aplikasi sambil menunggu pemeriksaan yang lebih dalam apakah ada data yang disalahgunakan oleh mereka.
Melansir laman Facebook, Selasa (15/5/2018), mereka akan melarang aplikasi yang salah menangani informasi pribadi pengguna. Pengguna akan diberi tahu di facebook.com/help/yourinfo apakah mereka atau teman mereka memasang aplikasi yang menyalahgunakan data sebelum 2014.
Manajemen Facebook mengatakan, penyelidikan ini sudah dimulai dan bakal memakan waktu guna menyelesaikannya lantaran memiliki proses dua cabang. Pertama, Facebook harus mencari tahu aplikasi mana yang memiliki akses ke sejumlah besar data pribadi. Lalu jika ada pertanyaan mengenai aplikasi tertentu, Facebook akan menggali lebih dalam, mengajukan pertanyaan, meminta informasi, melakukan wawancara, dan menjalankan audit.
"Kami memiliki tim besar ahli internal dan eksternal yang bekerja keras untuk menyelidiki aplikasi ini secepat mungkin. Sampai saat ini ribuan aplikasi telah diselidiki dan sekitar 200 telah ditangguhkan -menunggu penyelidikan menyeluruh tentang apakah mereka benar-benar menyalahgunakan data apa pun. Di mana kami menemukan bukti bahwa aplikasi ini atau aplikasi lain telah menyalahgunakan data, kami akan mencekalnya dan memberi tahu orang-orang melalui situs web ini," demikian pernyataan resmi perusahaan.
"Ini akan menunjukkan kepada orang-orang jika mereka atau teman mereka memasang aplikasi yang menyalahgunakan data sebelum 2015 -seperti yang kami lakukan untuk Cambridge Analytica. Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menemukan semua aplikasi yang mungkin telah menyalahgunakan data Facebook orang -dan itu akan memakan waktu. Kami berinvestasi besar-besaran untuk memastikan penyelidikan ini selengkap dan sesegera mungkin. Kami akan menjaga Anda diperbarui pada kemajuan kami," tutur perwakilan Facebook.
Ketika skandal Cambridge Analytica pertama kali pecah pada Maret lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan, penyelidikan aplikasi yang memiliki akses ke data pribadi sebelum 2014 akan menjadi langkah pertama dalam respons tiga langkah terhadap apa yang terjadi.
Langkah kedua termasuk membatasi informasi yang dapat diperoleh aplikasi ke nama seseorang, alamat email, dan gambar profil saja. Langkah terakhir yang dijanjikan oleh Zuckerberg adalah alat yang akan memungkinkan pengguna untuk melihat aplikasi mana yang dapat mengakses data mereka.
Pada saat itu Facebook mengurangi jumlah data pribadi yang dapat dikumpulkan oleh pihak ketiga. Sejauh ini, Facebook telah menangguhkan sekitar 200 aplikasi sambil menunggu pemeriksaan yang lebih dalam apakah ada data yang disalahgunakan oleh mereka.
Melansir laman Facebook, Selasa (15/5/2018), mereka akan melarang aplikasi yang salah menangani informasi pribadi pengguna. Pengguna akan diberi tahu di facebook.com/help/yourinfo apakah mereka atau teman mereka memasang aplikasi yang menyalahgunakan data sebelum 2014.
Manajemen Facebook mengatakan, penyelidikan ini sudah dimulai dan bakal memakan waktu guna menyelesaikannya lantaran memiliki proses dua cabang. Pertama, Facebook harus mencari tahu aplikasi mana yang memiliki akses ke sejumlah besar data pribadi. Lalu jika ada pertanyaan mengenai aplikasi tertentu, Facebook akan menggali lebih dalam, mengajukan pertanyaan, meminta informasi, melakukan wawancara, dan menjalankan audit.
"Kami memiliki tim besar ahli internal dan eksternal yang bekerja keras untuk menyelidiki aplikasi ini secepat mungkin. Sampai saat ini ribuan aplikasi telah diselidiki dan sekitar 200 telah ditangguhkan -menunggu penyelidikan menyeluruh tentang apakah mereka benar-benar menyalahgunakan data apa pun. Di mana kami menemukan bukti bahwa aplikasi ini atau aplikasi lain telah menyalahgunakan data, kami akan mencekalnya dan memberi tahu orang-orang melalui situs web ini," demikian pernyataan resmi perusahaan.
"Ini akan menunjukkan kepada orang-orang jika mereka atau teman mereka memasang aplikasi yang menyalahgunakan data sebelum 2015 -seperti yang kami lakukan untuk Cambridge Analytica. Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menemukan semua aplikasi yang mungkin telah menyalahgunakan data Facebook orang -dan itu akan memakan waktu. Kami berinvestasi besar-besaran untuk memastikan penyelidikan ini selengkap dan sesegera mungkin. Kami akan menjaga Anda diperbarui pada kemajuan kami," tutur perwakilan Facebook.
Ketika skandal Cambridge Analytica pertama kali pecah pada Maret lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan, penyelidikan aplikasi yang memiliki akses ke data pribadi sebelum 2014 akan menjadi langkah pertama dalam respons tiga langkah terhadap apa yang terjadi.
Langkah kedua termasuk membatasi informasi yang dapat diperoleh aplikasi ke nama seseorang, alamat email, dan gambar profil saja. Langkah terakhir yang dijanjikan oleh Zuckerberg adalah alat yang akan memungkinkan pengguna untuk melihat aplikasi mana yang dapat mengakses data mereka.
(mim)