Rebutan Pengguna, Tinder dan Bumble Saling Ancam

Selasa, 10 April 2018 - 15:30 WIB
Rebutan Pengguna, Tinder dan Bumble Saling Ancam
Rebutan Pengguna, Tinder dan Bumble Saling Ancam
A A A
TINDER dan Bumble, dua aplikasi kencan paling populer dunia benar-benar bertarung sengit di pasar. Tidak hanya memperebutkan pengguna, kedua perusahaan tersebut juga saling ancam.

Bulan lalu Match Group yang memiliki Tinder, Match.com, OkCupid, dan Plenty of Fish menggugat Bumble karena dianggap melanggar paten dan merek dagang. Namun, Bumble tidak tinggal diam dan menyerang balik. Bumble menerbitkan surat terbuka yang isinya menuding bahwa Match-lah yang sebenarnya telah meminta kepada Bumble untuk mengungkapkan informasi rahasia soal paten dan merek dagang.

Dari laporan CNBC, Bumble mengklaim bahwa gugatan Match hanya upaya untuk menakut-nakuti investor. Whitney Wolfe Herd, pendiri dan kepala eksekutif Bumble, adalah pendiri Tinder. Ia hengkang dari Tinder, lalu membuat Bumble pada 2014. Bumble dibuatnya sebagai aplikasi dengan pengalaman kencan yang lebih aman untuk wanita. Tahun lalu, Bumble bahkan menjadi aplikasi kencan yang paling banyak diunduh oleh pengguna.

Catatan itu berdasarkan hasil riset App Annie, sebuah perusahaan analisis. Dengan pendapatan hampir USD400 juta pada 2017 atau sekitar 30 persen dari total pendapatan Match Group, Tinder masih menjadi pemimpin industri aplikasi kencan. Bumble mayoritas sahamnya dimiliki oleh Andrey Andreev. Andrey memiliki 79 persen saham di Bumble.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1857 seconds (0.1#10.140)