Andrey Andreev, Dewa Cinta No 1 Dunia

Selasa, 10 April 2018 - 14:30 WIB
Andrey Andreev, Dewa Cinta No 1 Dunia
Andrey Andreev, Dewa Cinta No 1 Dunia
A A A
BUKAN tanpa alasan Andrey Andreev dijuluki dewa cinta nomor 1 di dunia. Tidak hanya menakhodai lima situs pencari jodoh terbesar, tapi juga pemilik Badoo, situs pencari jodoh terbesar dunia dengan 360 juta pengguna.

Nama Andrey Andreev baru dikenal setelah dia masuk ke dalam daftar miliuner Forbes. Namun, kiprahnya di dunia situs pencari jodoh sudah sangat lama. Dia adalah mastermind di belakang lima situs pencari jodoh terbesar di dunia. Andrey disebut-sebut sebagai Cupid atau dewa cinta era modern. Namun, bukannya menembakkan anak panah, dia menggunakan teknologi geolokasi dan software facial recognition.

Pria tersebut telah membangun lima aplikasi online dating terbesar di dunia, termasuk Badoo, dengan 380 juta pengguna. Developernya juga telah membangun dan me-manage infrastruktur untuk Chappy, aplikasi dating untuk pria dan Huggle, aplikasi yang mencocokkan orang berdasarkan lokasi. Badoo juga memiliki 79% saham dari Bumble, aplikasi online dating dari Amerika.

Dari semua itu, Andrey,44, akhirnya meroket sebagai salah satu pria terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD1,5 miliar. Namun, sebagai pria yang membangun kariernya di industri layanan interaksi dan menghubungkan orang lain, sosok Andrey justru sangat low profile. Dia jarang sekali ditulis media. Bahkan, Forbes Rusia menyebutnya sebagai pebisnis paling misterius. Meskipun Andrey menolak disebut seperti itu. "Orang Rusia yang melakukan capaian di luar Rusia itu luar biasa," katanya kepada Forbes.

"Itu yang membuat mereka menyebut saya misterius. Tapi, saya tidak misterius. Saya hidup di London dan orang melihat saya setiap hari. Tidak ada yang misterius tentang saya," katanya.

Andrey datang jauh dari Moskow, tempat kelahirannya. Nama aslinya adalah Andrey Ogandzhantyants dan kedua orang tuanya adalah peneliti. Lalu Andrey mengganti namanya ke nama sang ibu, yang lebih mudah diucapkan dan dieja. "Passion saya terhadap teknologi sudah ada sejak hari pertama," katanya. "Ayah saya terlibat di teknologi. Jadi, di apartemen saya di Moskow, saya punya jutaan mainan," ujarnya.

Dia kuliah di University of Moscow sebelum drop out pada 1992 saat usia 18 tahun untuk pindah ke Spanyol. "Saya ingin bepergian dan melihat dunia," ungkapnya. Lalu dia meminjam uang ke orang tuanya untuk mendukung rencananya bepergian ke seluruh Eropa. Dari hasil traveling itu, dia lantas mendirikan Virus, sebuah toko online yang menjual komputer dan aksesori komputer untuk pengguna internet di Rusia pada 1995.

Toko online itu dia jual hanya beberapa ribu dolar pada 1997, untuk mengembalikan pinjaman kepada orang tuanya. Pada 1999 dia juga mendirikan SpyLog, software untuk para webmaster. "Ini adalah kakeknya Google Analytics," ungkap Andrey. Dia tidak mengklaim bahwa Google menirunya, tapi Andrey percaya bahwa Google terinspirasi dari proyeknya. Sebab, Larry Page dan Sergey Brin mendirikan Google pada September 1998. Sementara Google Analytics baru diluncurkan pada 2005.

Andrey akhirnya keluar dari SpyLog pada Desember 2001. Setahun kemudian Andrey membangun perusahaan contextual ads Begun. Lalu pada 2008 lembaga investasi Finam Holdings membeli saham mayoritas di Begun pada 2008. Google pernah coba membelinya tapi gagal. Badoo, didirikan pada 2006, dari Spanyol tapi diluncurkan pada 2009 (tiga tahun sebelum Tinder). Kantor pusatnya di London dengan kantor pembantu di Moskow. Saat ini karyawannya 300 orang developer, 80 orang di antaranya wanita yang menjalankan Badoo, juga mendukung Huggle, Chappy, dan Bumble. "Kami membangun aplikasi ini bersama-sama," ujar Andrey.

"Ada jutaan aplikasi yang berbeda di app store dan sulit untuk bisa sukses. Tapi dengan Bumble, Huggle, Chappy, mereka tidak perlu khawatir dengan uang atau developer. Kami memilikinya. Kami bisa membangun purwarupa, desain, dan lainnya. Hanya perlu ide, arahan, visi, dan orang yang cukup kuat untuk membela ide-ide tersebut dan membuatnya jadi masif," ungkapnya.

Bisnis Andey terbesar tetap pada Badoo, yang baru saja meluncurkan teknologi facial recognition pada akhir 2017. Fitur tersebut memungkinkan user untuk mengunggah gambar orang yang mereka suka dan mencari pengguna Badoo yang wajahnya familier. "Orang sangat menyukainya," ungkap Andrey.

Dia menolak menyebut berapa revenue Badoo. Namun, Badoo berada di bawah Match Group, yang juga mengoperasikan situs OkCupid dan Tinder. Saat ini Match Group memiliki valuasi USD12,2 miliar dengan revenue USD1,3 miliar pada 2017. "Kami tak sebesar itu, tapi termasuk pemain besar," ungkapnya.

Andrey sendiri bertemu dengan pacarnya tidak lewat aplikasi. Namun, dia menyebut bahwa ingin membangun produk yang mendorong hubungan atau interaksi antarmanusia.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6774 seconds (0.1#10.140)