Terungkap, Kehidupan Warga AS Tak Bisa Lepas dari Teknologi China

Selasa, 03 April 2018 - 20:11 WIB
Terungkap, Kehidupan...
Terungkap, Kehidupan Warga AS Tak Bisa Lepas dari Teknologi China
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump telah mengumumkan perang dagang terhadap China. Dia juga menekan kesepakatan antara Broadcom dan Qualcomm, sehingga menjauhkan China dari rencana mewujudkan jaringan 5G di Amerika Serikat (AS).

Bagi operator nirkabel AS, kebijakan ini membuat rencana menggelar 5G tahun menjadi sedikit lebih sulit. Laman Android Headlines, Selasa (3/4/2018) menyebutkan, sebenarnya menjadi yang pertama dalam peluncuran jaringan 5G memberikan keuntungan tersendiri. Karena mereka dapat mengambil lebih banyak pangsa pasar mengingat pelanggan biasanya loyal dalam penggunaan seluler.

Presiden Trump juga telah mengemukakan gagasan menciptakan jaringan 5G yang dinasionalisasi dengan alasan melindungi keamanan AS. Namun hal itu justru menimbulkan kesimpulan pemerintah akan mengatur jaringan nirkabel di AS, layaknya penyensoran yang imiliki China saat ini.

Pemerintah AS juga telah bekerja keras untuk melindungi kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan AS, termasuk memblokir rencana akuisisi. Namun tindakan "nasionalisme" tersebut membuat tak ada satru pun perusahaan AS yang benar-benar dapat membangun jaringan 5G sepenuhnya. Mengingat sebagian besar operator menggunakan teknologi Nokia, Ericsson atau Huawei untuk membangun jaringan yang sebenarnya.

Sementara Huawei sendiri telah diblokir oleh pemerintah setempat. Qualcomm memang berada di ruang 5G, tapi mereka tidak membangun perangkat keras yang diperlukan untuk jaringan. Sebagai gantinya, Qualcomm membangun modem yang diperlukan untuk telepon (atau produk lain) guna terhubung ke jaringan 5G tersebut.

AS diketahui ingin menjadi negara pertama yang meluncurkan jaringan 5G. Jaringan 5G yang tersedia sepenuhnya masih sekitar dua tahun lagi untuk diluncurkan di seluruh negeri, tapi keempat operator yang ada ingin memiliki semacam jaringan 5G yang tersedia sebelum akhir tahun, atau pada awal 2019.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7748 seconds (0.1#10.140)