Pasar Aplikasi di Indonesia Cukup Menjanjikan
A
A
A
BANDUNG - Pasar aplikasi di Indonesia dinilai masih cukup menjanjikan, seiring semakin luasnya pengguna broadband. EVP Divisi Business Service PT Telekomunikasi Indonesia, Tri Gunadi mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pangsa pasar aplikasi yang masih terbuka. Pengguna layanan internet diperkirakan akan terus bertambah.
"Di Indonesia aplikasi sangat potensi dikembangkan. Karena lebih efisien dan daya jangkau yang lebih banyak. Selain itu, bisa mengurangi biaya operasional bisnis yang cukup signifikan," kata Tri pada acara Grand Final Telkom Hackathon di Bandung Digital Valley, Senin (26/2/2018).
Namun demikian, lanjut dia, untuk menggerakkan kalangan muda mampu menciptakan aplikasi, perlu dorongan dari semua pihak. Terutama wadah yang bisa memfasilitasi mereka berkompetisi dan memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
"Saya kira dari sisi kualitas, produk mereka cukup bagus. Aplikasi yang mereka ciptakan bisa dikomersilkan kepada masyarakat umum. Itu terlihat dari beberapa aplikasi yang mereka buat saat mengikuti kompetisi Telkom Hackathon tahun ini," kata dia.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, digelarnya Telkom Hackathon tak lepas dari upaya Telkom memfasilitasi developer startup menciptakan aplikasi baru. Nantinya, aplikasi itu bisa diperkenalkan kepada publik melalui xsight Telkom.
Pada Telkom Hackathon tahun ini, sebanyak 383 tim tercatat mendaftar. Namun dari jumlah itu, hanya 20 tim yang dinyatakan lolos dan bisa ikut pada tahap selanjutnya. Beberapa aplikasi yang dibuat di antaranya terkait fintech, e-commerce, logistik, dan umum.
"Aplikasi yang bersifat umum paling banyak, ada 11 tim. Menariknya, dari sisi kualitas dan aspek teknik sudah jauh lebih siap dibanding produk aplikasi yang dibuat pelaku biasa," jelas dia.
Ketua Satgas xsight PT Telkom, Sri Safitri menambahkan, kompetisi ini sejalan dengan upaya PT Telkom mendorong kawula muda memiliki semangat menjadi entrepreneur digital. Sekaligus menyelaraskan diri dengan amanat Presiden Jokowi yang tengah gigih membangun ekonomi digital di Indonesia.
"Terlebih kami sebelumnya juga sudah sukses menggelar Telkom Hackathon 2015 dan 2016, sehingga event akbar tahunan ini kembali kami selenggarakan guna mencapai tujuan kemandirian ekonomi digital bangsa," sambungnya.
"Di Indonesia aplikasi sangat potensi dikembangkan. Karena lebih efisien dan daya jangkau yang lebih banyak. Selain itu, bisa mengurangi biaya operasional bisnis yang cukup signifikan," kata Tri pada acara Grand Final Telkom Hackathon di Bandung Digital Valley, Senin (26/2/2018).
Namun demikian, lanjut dia, untuk menggerakkan kalangan muda mampu menciptakan aplikasi, perlu dorongan dari semua pihak. Terutama wadah yang bisa memfasilitasi mereka berkompetisi dan memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
"Saya kira dari sisi kualitas, produk mereka cukup bagus. Aplikasi yang mereka ciptakan bisa dikomersilkan kepada masyarakat umum. Itu terlihat dari beberapa aplikasi yang mereka buat saat mengikuti kompetisi Telkom Hackathon tahun ini," kata dia.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, digelarnya Telkom Hackathon tak lepas dari upaya Telkom memfasilitasi developer startup menciptakan aplikasi baru. Nantinya, aplikasi itu bisa diperkenalkan kepada publik melalui xsight Telkom.
Pada Telkom Hackathon tahun ini, sebanyak 383 tim tercatat mendaftar. Namun dari jumlah itu, hanya 20 tim yang dinyatakan lolos dan bisa ikut pada tahap selanjutnya. Beberapa aplikasi yang dibuat di antaranya terkait fintech, e-commerce, logistik, dan umum.
"Aplikasi yang bersifat umum paling banyak, ada 11 tim. Menariknya, dari sisi kualitas dan aspek teknik sudah jauh lebih siap dibanding produk aplikasi yang dibuat pelaku biasa," jelas dia.
Ketua Satgas xsight PT Telkom, Sri Safitri menambahkan, kompetisi ini sejalan dengan upaya PT Telkom mendorong kawula muda memiliki semangat menjadi entrepreneur digital. Sekaligus menyelaraskan diri dengan amanat Presiden Jokowi yang tengah gigih membangun ekonomi digital di Indonesia.
"Terlebih kami sebelumnya juga sudah sukses menggelar Telkom Hackathon 2015 dan 2016, sehingga event akbar tahunan ini kembali kami selenggarakan guna mencapai tujuan kemandirian ekonomi digital bangsa," sambungnya.
(ven)