Jack Ma Pastikan Teknologi AI akan Membuat Manusia Nganggur

Kamis, 01 Februari 2018 - 06:04 WIB
Jack Ma Pastikan Teknologi...
Jack Ma Pastikan Teknologi AI akan Membuat Manusia Nganggur
A A A
JAKARTA - Teknologi artificial intelligence (AI) dan penciptaan robot canggih telah membunuh banyak kesempatan kerja di seluruh dunia. Itu adalah salah satu isu besar yang sempat dibahas secara singkat di World Economic Forum (WEF) di Davos pekan lalu.

Seperti dilansir dari AFP, Pendiri dan Ketua Eksekutif Alibaba Group, Jack Ma mengakui bahwa dan menyuarakan keprihatinannya tentang perkembangan yang terlihat semakin bergerak ke arah yang lebih negatif.

Munculnya AI tidak hanya untuk berinteraksi atau memfasilitasi tugas sehari-hari melainkan memanipulasi kehidupan manusia dan membuat kita lebih lemah.

Benar, Jack Ma, teknologi harus selalu memberi peluang baru kepada manusia dan bahkan tidak menyita mereka.

Yang penting adalah bahwa hikmat manusia itu sendiri menggunakan teknologi dan perhatian yang kuat agar tidak terlalu serakah untuk mengejar keuntungan tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.

Di Davos, kekhawatiran atas raksasa internet yang merampok sejumlah besar data pribadi secara ilegal atau untuk tujuan berbagi dengan pihak berwenang diperdebatkan.

Rata-rata setuju bahwa sikap masyarakat yang terlalu mudah menyerah dan mengungkapkan segala sesuatu di jejaring sosial dan mesin pencari merupakan penyumbang utama masalah tersebut.

Tapi Davos menjadi saksi atas keunikan unik raksasa digital dunia yang sering kali menolak terlalu banyak pengawasan oleh pemerintah karena mencoba mencegah inovasi.

Pendiri Salesforce, perusahaan layanan publik utama, Marc Benioff yang sebelumnya menyuarakan pendapatnya, sepakat bahwa harus ada peraturan lebih di sektor ini.

Banyak kritikus dan pengamat meminta agar perubahan sikap menjadi sangat positif terhadap keamanan data pribadi masing-masing individu.

Pihak berwenang di Eropa telah mengeluh selama bertahun-tahun bahwa perusahaan digital besar tidak menanggapi saat mereka dipanggil dalam penyelidikan kecurangan atau kebocoran data pribadi konsumen.

Namun Zvika Krieger, yang memimpin proyek digital untuk mengorganisir forum ekonomi, yakin bahwa perkembangan tersebut dapat melihat perusahaan menanggapi seruan mereka dan bekerja sama untuk memastikan dunia digital
(wbs)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
Perkuat Identitas dengan...
Perkuat Identitas dengan Tema Retro, LG Mendefinisikan Ulang Pengalaman Konsumen
3 jam yang lalu
7 Cara Mengatasi Ghost...
7 Cara Mengatasi Ghost Touch pada iPhone, Ternyata Mudah!
6 jam yang lalu
iPhone 16 Baru Diluncurkan,...
iPhone 16 Baru Diluncurkan, Pahami Istilah iPhone Inter
7 jam yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Samsung, Wajib Tahu!
8 jam yang lalu
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
23 jam yang lalu
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
1 hari yang lalu
Infografis
Spesifikasi Tiga Drone...
Spesifikasi Tiga Drone Israel yang Telah Menerapkan Teknologi AI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved