Cepat Kaya Melalui Dunia Maya

Minggu, 07 Januari 2018 - 08:38 WIB
Cepat Kaya Melalui Dunia...
Cepat Kaya Melalui Dunia Maya
A A A
JAKARTA - Meraup penghasilan dari dunia maya atau media sosial sepertinya menjadi pilihan anak-anak muda kreatif dan bertalenta masa kini.

Dengan mengolah kata di blog, memproduksi konten, serta video menarik ataupun mengunggah foto-foto cantik. Mereka tidak hanya menyalurkan hobi, juga meraih pendapatan menggiurkan hingga menjadi idola baru yang banyak dielu-elukan penggemar.

Kemajuan teknologi dan informasi yang ber - kembang begitu pesat, membuat banyak orang memanfaatkannya sebagai ladang mencari rezeki. Beragam profesi baru pun tercipta berkat kepopuleran media sosial tersebut, hingga melahirkan idola-idola baru yang menjadi public figure bagi masyarakat.

Salah satu pekerjaan yang banyak dilirik adalah content creator. Mereka yang dikenal sebagai selebritas media sosial dan berawal hanya menyalurkan hobi serta mengisi waktu luang, belakangan justru mendatangkan pendapatan dengan me manfaatkan jumlah followers dan subscribers seperti di platform medsos populer Instagram, Twitter, ataupun situs berbagi video YouTube.

Dengan mencuitkan satu tweet atau upload foto misalnya, mereka bisa langsung mengantongi jutaan rupiah. Keuntungan fantastis juga bisa didapat ketika mengkreasikan video-video menarik sebagai YouTubers. Siapa yang tidak tergiur dengan penghasilan besar dan julukan sebagai influencer .

Tak heran, banyak yang menjadikannya sebagai pekerjaan tetap hingga akhirnya berkarier di dunia hiburan Tanah Air. Salah seorang yang melakoni karier tersebut adalah Rian Adianto. Bersama timnya di Befourion Film, dia memproduksi film pendek yang bisa disaksikan di channel YouTube.

Spesialisasinya adalah cerita-cerita horor dan thriller yang membuat bulu kuduk merinding, tapi membangkitkan rasa penasaran para penggemarnya yang berasal dari kalangan anak-anak muda. Dia bercerita, awalnya membuat video karena ingin menyalurkan hobi bersama teman-temannya, sejak 2010.

Berlatar belakang dunia graphic design dan penyutradaraan, bersama 11 orang sahabatnya, Rian mulai memproduksi tayangan berupa recover video musik dari artis-artis terkenal. Namun menyusul aturan copyright yang semakin ketat, dia beralih dengan menghasilkan film-film pendek.

“Kebanyakan memang horor dan thriller , tetapi ada juga cerita drama romantis yang kita produksi sendiri. Pengennya seperti film-film produksi channel Wong Fu Productions, seperti di luar negeri,” katanya kepada KORAN SINDO lewat sambungan telepon.

Melihat perkembangan dunia digital belakangan yang semakin berwarna, lanjut Rian, timnya mulai serius menghasilkan konten untuk mendapatkan penghasilan dan memperbesar subscribers.

Tawaran untuk masuk ke dalam manajemen Famous.ID pun tak ditolaknya. Perusahaan ini merupakan sebuah multichannel network (MCN) media kreatif online video yang memfasilitasi para kreator, filmmaker, hingga director di Indonesia. Dari sinilah, Befourion mulai mendulang penghasilan dari YouTube hingga mendapatkan sponsor untuk menghasilkan film-film menarik dan ditonton lebih banyak orang.

Untuk lebih banyak menjaring penonton, dia sering berkolaborasi membuat video bersama YouTubers lainnya yang berada di bawah naungan Famous.ID. Dari channel YouTube saja, Rian dan tim berhasil mengantongi penghasilan per bulan Rp15 juta hingga Rp20 juta, belum dari produksi film yang dibiayai sponsor.

Misalnya, baru-baru ini timnya membuat film pendek berjudul Satu Hari di Bulan November yang berhasil screening di CGV Cinemas Grand Indonesia dan ditonton hingga 300 orang. Lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini juga terlibat dalam web series Hijab Love Story Season 2 berkolaborasi dengan Dream.co.id, Kapanlagi Network, Studio Antelope, dan Wardah.

Kini, dia juga sedang mengerjakan film series bergenre horor yang bekerja sama dengan platform medsos Path dan akan diluncurkan pada Maret 2018. “Selain sebagai tim, anggota kami juga punya proyek sendiri-sendiri. Saya juga jadi influencer, endorser , syuting FTV, atau mengerjakan proyek company profile atau editing video pesanan sebagai tambahan penghasilan,” ujar Rian.

Rian berharap, timnya ke depan bisa menjadi production house (PH) sukses penghasil konten-konten menarik dan menghibur di dunia maya. Pribadi sukses di dunia maya lainnya, yaitu Vindy Harfrida atau dikenal dengan nama Ini Vindy.

Melalui channel YouTube Ini Vindy dan blog dengan namayang sama, arek Malang ini sering berbagi informasi seputar bidang kecantikan terutama tutorial make up , hijab, riasan face penting, dan special effect . Dengan logat Jawa yang medok dan aksinya memainkan kuas di wajah, Vindy berhasil memikat 4.962.287 viewers, 237.448 subscribers, dan menasbihkannya menjadi beauty vlogger ternama.

Yang menarik, tidak hanya merias wajah cantiknya, wanita berhijab ini juga menyulap mukanya menjadi berbagai karakter, seperti tokoh nasional di antaranya Presiden Joko Widodo, Bung Karno, musisi Iwan Fals, tokoh kartun, hingga hantu Valak di film Conjuring 2.

“Saya suka make up bukan berarti saya feminin, tetapi saya anggap kuas itu seperti cat dan wajah itu kanvas. Saya memang dari dulu suka menggambar dan kuliah di jurusan desain komunikasi visual,” kata Vindy ketika dihubungi, Jumat (5/1).

Menurut Vindy, aktivitasnya sebagai vlogger dijadikan jembatan penghubung untuk mendapatkan penghasilan lebih besar lagi dan berkembang menjadi beautypreneur .

Tidak hanya mengandalkan pemasukan iklan dari YouTube , kini dia membuka kelas make up yang dia gelar di studio kepunyaan sendiri dan kebanjiran order merias wajah untuk wedding, wisuda, atau event lainnya. Ibu satu anak ini pun memiliki brand bulu mata dan hijab bernama Yang Ajaib dan Savanna Mecca.

Sebagai beauty vlogger, Vindy juga kerap diajak bekerja sama dengan produk kosmetik, salah satunya La Tulipe dan Revlon yang menggandengnya untuk acara tur seminar make up di tujuh kota di Indonesia. Ini tentu saja membuat pundi-pundinya kian gemuk.

Untuk nominal penghasilannya setiap bulan, Vindy tidak bisa merinci. “Untuk urusan penghasilan, semuanya suami saya yang mengurus, jadi saya tidak bisa menyebutkan berapa nominalnya,” ujarnya. Vindy mengungkapkan, rahasianya bisa berhasil di dunia maya adalah selalu disiplin dalam mengunggah video tutorial secara berkala serta selalu berinovasi dan berkreasi sesuai tren tata rias wajah terkini.

Kini, dalam seminggu Vindy membuat dua sampai tiga video. “Saya punya tim yang sudah planning bakal upload video apa saja. Untuk ke depannya, tentu saya harus berinovasi, cari sesuatu yang unik, karena beauty vlogger sekarang semakin banyak. Saya juga harus siap apabila harus regenerasi, tetapi tetap lanjut menjalankan bisnis ini,” sebutnya.

Dihubungi terpisah, pengamat media sosial Nukman Luthfie mengatakan, ada sejumlah kiat agar para influencer ini tetap bertahan dari persaingan di dunia digital. Yang paling penting, terang dia, tetap jadi diri sendiri.

Dengan demikian, konten-konten yang diunggah di medsos sesuai dengan karakter, bakat, dan minat selebritas dunia maya tersebut dan menarik banyak followers .

Belakangan memang, brand ataupun produk banyak menggunakan jasa para micro influencer ini, yaitu orang-orang biasa yang tidak hanya memiliki followers banyak, tetapi juga engagement atau interaksi yang kuat. “Brand sekarang tidak lagi sering pakai artis terkenal untuk beriklan, tetapi micro influencer yang followers tidak terlalu banyak, tetapi asli semua dan engagement yang kuat,” tuturnya.

Untuk konten paling favorit saat ini, ujar Nukman, biasanya adalah ulasan mengenai makanan, jalan-jalan, ataupun cerita-cerita lucu yang dikemas ringan, santai, dan menghibur. Yang juga tak kalah penting, lanjut Nukman, adalah konsistensi dari para blogger atau vlogger tersebut untuk setiap posting-an di medsos sehingga penggemarnya selalu menunggu-nunggu setiap saat.

“Juga konten yang paling menarik penonton itu informasi mengenai tips tentang sesuatu yang ber guna dan menghibur. Influencer harus konsisten se suai passion hatinya agar terus dicintai followers,” ungkapnya. (Rendra Hanggara)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2985 seconds (0.1#10.140)