Industri Komputer Digegerkan Temuan Chip Cacat

Sabtu, 06 Januari 2018 - 07:30 WIB
Industri Komputer Digegerkan...
Industri Komputer Digegerkan Temuan Chip Cacat
A A A
REDMOND - Industri komputer tengah geger dengan dampak Meltdown and Spectter akibat adanya celah serangan siber terhadap CPU yang menggunakan chip Intel, ADM, dan lainnya. Mereka pun mencoba menangkalnya dengan merilis software perlindungan.

Microsoft misalnya telah merilis update perawatan wajib yang diberi nama "Kaiser patch" untuk Windows 10. Perangkat lunak ini dirancang untuk melindungi komputer dari kelemahan keamanan utama di semua prosesor Intel.

Microsoft sadar hampir semua mikroprosesor-nya dianggap rentan atas kejahatan siber. Lebih buruk lagi, ada kemungkinan patch bisa menyebabkan performa sistem komputer pengguna menurun. Inilah dampak Meltdown dan Spectter yang sangat potensial menyerang perangkat dengan chip Intel.

Laman Trusted Reviews melaporkan, kerentanan chip diserang dinamai Meltdown. Nah jika kerentanan ini tidak ditangani dapat memberikan aplikasi berbahaya dengan pengiriman langsung ke data memori kernel mesin komputer.

Padahal ini adalah bagian terlindungi dari komputer yang Anda digunakan untuk menyimpan materi sensitif, seperti kredensial masuk -nama pengguna dan kata sandi- serta informasi kartu kredit dalam format yang tidak dienkripsi.

Menurut beberapa ahli cyber security, memperbaiki kecacatab ini memerlukan perombakan yang lengkap tentang bagaimana chip dibuat. Dengan demikian bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Sayangnya pembaruan Windows hanya tersedia untuk komputer yang menjalankan Windows 10. Namun tidak untuk unit yang didukung oleh sistem operasi yang lebih lama, seperti Windows 7 dan Windows 8.

Temuan Meltdown terungkap pada pekan lalu dan mempengaruhi sebagian besar prosesor yang diproduksi oleh Intel sejak 1995.

Secara terpisah, kasus Specter juga mengekspos memori inti di kebanyakan komputer dan perangkat mobile yang berjalan pada chip buatan Intel, Advanced Micro Devices (AMD), ARM Holdings, dan unit Softbank Jepang (9984 .T).

Meltdown dan Spectter akan memungkinkan hacker untuk mengakses kata sandi rahasia atau foto dari komputer desktop, laptop, server cloud atau smartphone. Tidak diketahui apakah penjahat telah mampu melakukan serangan tersebut.

Intel sendiri menyatakan telah mulai menyediakan pembaruan perangkat lunak dan firmware untuk mengurangi masalah keamanan. ARM juga mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan AMD dan Intel guna memperbaiki keamanan CPU pengguna.

Penemuan ini awalnya dilaporkan oleh jurnal teknologi online, The Register. Sebagai hasil dari laporan tersebut, penelitian tentang cacat itu diterbitkan seminggu lebih awal dari yang direncanakan.
(mim)
Berita Terkait
Ancaman Kejahatan Siber...
Ancaman Kejahatan Siber Dinilai Harus Menjadi Perhatian Bersama
5 Perbedaan Prosesor...
5 Perbedaan Prosesor Intel dan AMD, dari Harga hingga Spesifikasinya
Fitur Verifikasi Wajah,...
Fitur Verifikasi Wajah, Antisipasi Mitra Gojek agar Terhindar Cyber Crime
Ketika Anak SMK di Didik...
Ketika Anak SMK di Didik Jadi Ahli Cyber Security
Selalu Waspada, Ancamanan...
Selalu Waspada, Ancamanan Keamanan Siber Meningkat Selama Pandemi Covid-19
9 Ancaman Siber yang...
9 Ancaman Siber yang Jadi Favorit Hacker di 2023, Mulai Game, Streaming, hingga Metaverse
Berita Terkini
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
2 jam yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
16 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
18 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
Infografis
Industri Perbankan China...
Industri Perbankan China Memburuk, 40 Bank bangkrut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved