Samsung Berikan Layanan Cuci dan Penyimpanan Makanan Gratis
A
A
A
DENPASAR - Samsung Electronics Indonesia mendirikan posko Samsung Care bagi lebih dari 2.600 pengungsi Gunung Agung, Bali, di tiga pos pengungsian, yaitu Tejakula-Buleleng (lebih dari 415 jiwa) dari 14-24 Desember 2017 serta di Pasar Seni-Manggis (999 jiwa) dan GOR Sueca Pura Klungkung (lebih dari 1,263 jiwa) yang beroperasi sejak 16-29 Desember 2017.
Ketiga posko Samsung Care ini menyediakan serangkaian mesin cuci untuk layanan cuci gratis, kulkas untuk menyimpan makanan dan minuman dingin, TV untuk hiburan dan tayangan berita, microwave untuk menghangatkan makanan maupun memasak makanan instan, serta pusat telekomunikasi agar para pengungsi tetap mendapatkan kenyamanan berkomunikasi, meskipun sedang berada jauh dari rumah.
Selain itu, Samsung memberikan donasi berupa obat-obatan dewasa dan anak-anak, susu ibu hamil, beras, serta bahan makanan seperti beras, sayur, telur, tahu, tempe, dan bumbu dapur.
Sejak ditetapkannya kembali status Awas (tingkat IV) pada 27 November 2017 serta fenomena Gunung Agung yang mengalami beberapa kali letusan dalam beberapa hari belakangan ini, jumlah pengungsi mengalami peningkatan signifikan di beberapa titik pos pengungsian.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), data pada 18 Desember 2017 mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung akibat letusan Gunung Agung mencapai 11.377 jiwa.
Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng sebanyak 9.115 jiwa dan Kabupaten Karangasem 42.927 jiwa. Sejak 22 September-5 Desember 2017, jumlah pengungsi Gunung Agung yang meninggal dunia mencapai 100 orang.
Jumlah pengungsi yang meninggal dunia itu tersebar di sejumlah kabupaten di Bali, seperti Kabupaten Klungkung, Buleleng, Denpasar, Bangli, Gianyar, dan terbanyak di Karangasem.
Data Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem mencatat, pengungsi yang meninggal rata-rata sudah tua dan memiliki riwayat penyakit, seperti asma, ada juga pengungsi yang meninggal karena kaget dan ketakutan.
“Kami mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta para ketua desa adat yang telah mengoordinasi bahan makanan bagi para pengungsi dengan sangat rapi selama keadaan darurat ini.
Kami ingin ikut berpartisipasi membantu para pengungsi Gunung Agung di Bali. Mengerahkan apa yang kami miliki, kami berharap posko Samsung Care yang kami dirikan dapat meringankan sedikit beban yang mereka rasakan,” kata KangHyun Lee, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia, di sela-sela kunjungannya di salah satu posko Samsung Care hari ini.
Di ketiga titik posko Samsung Care, Samsung Electronics Indonesia menyediakan masing-masing 8 mesin cuci Samsung di posko Tejakula dan Manggis serta 14 mesin cuci Samsung di posko GOR Sueca Pura Klungkung untuk memberikan layanan cuci gratis sehingga para pengungsi tidak perlu lagi mengantre di sungai dan bisa mendapatkan hasil cucian yang bersih.
Samsung Care juga menyediakan masing-masing posko dengan tiga unit microwave Samsung yang dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan makanan siap saji serta menghangatkan makanan, dan 1 unit kulkas Samsung untuk penyimpanan makanan dan minuman mereka. (mg3)
Ketiga posko Samsung Care ini menyediakan serangkaian mesin cuci untuk layanan cuci gratis, kulkas untuk menyimpan makanan dan minuman dingin, TV untuk hiburan dan tayangan berita, microwave untuk menghangatkan makanan maupun memasak makanan instan, serta pusat telekomunikasi agar para pengungsi tetap mendapatkan kenyamanan berkomunikasi, meskipun sedang berada jauh dari rumah.
Selain itu, Samsung memberikan donasi berupa obat-obatan dewasa dan anak-anak, susu ibu hamil, beras, serta bahan makanan seperti beras, sayur, telur, tahu, tempe, dan bumbu dapur.
Sejak ditetapkannya kembali status Awas (tingkat IV) pada 27 November 2017 serta fenomena Gunung Agung yang mengalami beberapa kali letusan dalam beberapa hari belakangan ini, jumlah pengungsi mengalami peningkatan signifikan di beberapa titik pos pengungsian.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), data pada 18 Desember 2017 mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung akibat letusan Gunung Agung mencapai 11.377 jiwa.
Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng sebanyak 9.115 jiwa dan Kabupaten Karangasem 42.927 jiwa. Sejak 22 September-5 Desember 2017, jumlah pengungsi Gunung Agung yang meninggal dunia mencapai 100 orang.
Jumlah pengungsi yang meninggal dunia itu tersebar di sejumlah kabupaten di Bali, seperti Kabupaten Klungkung, Buleleng, Denpasar, Bangli, Gianyar, dan terbanyak di Karangasem.
Data Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem mencatat, pengungsi yang meninggal rata-rata sudah tua dan memiliki riwayat penyakit, seperti asma, ada juga pengungsi yang meninggal karena kaget dan ketakutan.
“Kami mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta para ketua desa adat yang telah mengoordinasi bahan makanan bagi para pengungsi dengan sangat rapi selama keadaan darurat ini.
Kami ingin ikut berpartisipasi membantu para pengungsi Gunung Agung di Bali. Mengerahkan apa yang kami miliki, kami berharap posko Samsung Care yang kami dirikan dapat meringankan sedikit beban yang mereka rasakan,” kata KangHyun Lee, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia, di sela-sela kunjungannya di salah satu posko Samsung Care hari ini.
Di ketiga titik posko Samsung Care, Samsung Electronics Indonesia menyediakan masing-masing 8 mesin cuci Samsung di posko Tejakula dan Manggis serta 14 mesin cuci Samsung di posko GOR Sueca Pura Klungkung untuk memberikan layanan cuci gratis sehingga para pengungsi tidak perlu lagi mengantre di sungai dan bisa mendapatkan hasil cucian yang bersih.
Samsung Care juga menyediakan masing-masing posko dengan tiga unit microwave Samsung yang dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan makanan siap saji serta menghangatkan makanan, dan 1 unit kulkas Samsung untuk penyimpanan makanan dan minuman mereka. (mg3)
(nfl)