Menyibak Tantangan E-Commerce 2018

Senin, 18 Desember 2017 - 10:42 WIB
Menyibak Tantangan E-Commerce 2018
Menyibak Tantangan E-Commerce 2018
A A A
JAKARTA - Potensi e-commerce di Indonesia diprediksi menjadi sangat besar. Bahkan, salah satu yang terbesar di Asia dalam beberapa tahun ke depan.

Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dan dibereskan. Desember menjadi bulan penting bagi Shopee. Platform e-commerce tersebut akan merayakan ulang tahun ke-2 di Indonesia. Hanya dalam waktu singkat, Shopee mengalami pertumbuhan signifikan. Di Indonesia, Shopee telah memiliki lebih dari 100 juta listings aktif dan lebih dari 1 juta penjual serta brand . Pada Oktober saja, telah lebih dari 50 juta barang terjual. Lebih jauh lagi, Shopee telah diunduh lebih dari 25 juta kali (meningkat 350% dari tahun lalu).

CEO Shopee Chris Feng menyebut 2017 sebagai tahun yang membanggakan. “Kami ingin selalu mendengar kebutuhan dan preferensi pengguna kami,” katanya.

Salah satu upaya mereka mempromosikan diri di pasar Indonesia adalah menggelar Roadshow UMKM Go Online. Mereka ingin mengedukasi pengusaha lokal dengan memberikan strategi dalam membangun bisnis dan pemasaran online. Shopee juga datang ke kampus-kampus.

Ketika Shopee sudah bisa mereguk manisnya pertumbuhan, Lotte dan Salim Group justru baru saja melakukan join venture dalam merespons era digitalisasi dengan meluncurkan bisnis e-commerce iLotte.

Platform tersebut menyediakan mulai dari produk fashion , kecantikan, kesehatan, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga. Walau datang terlambat, CEO iLotte Phillip Lee optimistis mereka bisa terus tumbuh dalam waktu cepat. Bahkan, menempati posisi strategis dalam ekosistem e-commerce di Indonesia.

“Kami punya jaringan distribusi luas dan infrastruktur logistik kuat dari Salim Group yang dengan kekuatan bisnis ritel yang dimiliki oleh Lotte Group,” katanya.

Tidak tanggung-tanggung, platformi Lotte ditargetkan akan menguasai 10% market share bisnis e-commerce di Indonesia pada 2018 mendatang dan siap “bakar duit” hingga 5 tahun ke depan.

Masuknya pemain-pemain besar ini menunjukkan bahwa masih ada optimisme bahwa e-commerce di Indonesia masih akan terus tumbuh. Meski harus diwaspadai pula bahwa persaingan juga semakin ketat. Walau prediksi demi prediksi menunjukkan bagaimana peningkatan pasar e-commerce, kue pasar yang diperebutkan oleh para pemain juga semakin terbatas.

Ini karena ada begitu banyak pemain e-commerce yang datang. Pada 2018 harus diwaspadai bagaimana percepatan penambahan pengguna internet yang berbelanja online yang tidak secepat yang diharapkan. (Danang Arradian)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1561 seconds (0.1#10.140)