Hitachi Siap Hadirkan Kota Pintar ala Film Hollywood di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pernahkah Anda membayangkan kecanggihan teknologi di markas intelijen layaknya adegan film Jason Bourne mungkin bisa terjadi di Indonesia?
Hal ini menjadi impian Hitachi Vantara, anak usaha Hitachi untuk solusi teknologi informasi, yang ingin diwujudkannya melalui teknologi Smart City.
Senior Solution Consultant Hitachi Vantara Indonesia, Yahya Laksana menjelaskan, teknologi perseroan telah melayani masyarakat di kota besar seperti Las Vegas. Sehingga rencana pemerintah pusat dan daerah di Tanah Air untuk membangun kota cerdas menjadi sesuatu yang nyambung.
Yahya mengklaim, pihaknya telah membantu kebutuhan sektor pemerintahan maupun bisnis di dunia untuk menghadapi tantangan mengelola masalah perkotaan. “Awal dari semuanya adalah rekaman video yang menghasilkan data untuk multisektor. Mulai dari antiterorisme, ritel, kampus, hingga jadwal mengangkut sampah kota. Kekuatan kami dalam menghasilkan output data yang detail dan kreatif,” kata Yahya saat ujicoba di acara Hitachi Vantara, Realizing Smart City Vision Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Bisnis smart city merupakan salah satu sektor yang saat ini serius digarap Hitachi di Indonesia. Salah satu teknologi smart city yang ditawarkan ke Indonesia adalah Intelligent Video Analysis System (IVAS).
IVAS merupakan teknologi yang bisa menganalisis gambar wajah yang ditangkap oleh kamera CCTV untuk mengidentifikasi orang tertentu yang diinginkan secara real-time. “Kamera kami bisa membedakan benda dan manusia dari jarak jauh. Sehingga keputusan yang diambil presisi dan tidak salah. Bahkan kami juga bisa menganalisa benda-benda berbahaya untuk masyarakat seperti bom,” ujarnya.
Hitachi menilai smart city sangat tepat diterapkan di Indonesia. Pasarnya sendiri dinilai masih sangat luas karena rata-rata belum menggunakan smart city. Hanya beberapa kota yang sudah memulainya, seperti Tanggerang Selatan.
Pihaknya memberikan solusi kepada pemerintah, BUMN dan swasta lainnya dalam hal mengelola smart city. "Kami bisa mengintegrasikan camera CCTV apapun brand-nya, semua data terbaca. Bahkan wajah orang akan nampak jelas terbaca," kata dia.
Teknologi yang disodorkan Hitachi dapat membantu mengelola ke pemerintahan secara digital. Dia mencontohkan Singapura bisa melakukan pembersihan sampah hanya dengan teknologi.
Ada sensor yang memberikan sinyal, bahwa sampah yang sudah penuh untuk diangkut. "Bahkan kita bisa mengetahui keberadaan truk pengangkut sampah seperti ojek online," katanya.
Hal lain yang dapat diunggulkan oleh Hitachi yakni yaitu masalah parkir. Sensor tidak lagi di bawah, begitu pula rider-nya, karena sering hilang atau rusak. "Kita bisa pasang lebih tinggi di atas namun dapat memantau semua mobil," katanya.
Hal ini menjadi impian Hitachi Vantara, anak usaha Hitachi untuk solusi teknologi informasi, yang ingin diwujudkannya melalui teknologi Smart City.
Senior Solution Consultant Hitachi Vantara Indonesia, Yahya Laksana menjelaskan, teknologi perseroan telah melayani masyarakat di kota besar seperti Las Vegas. Sehingga rencana pemerintah pusat dan daerah di Tanah Air untuk membangun kota cerdas menjadi sesuatu yang nyambung.
Yahya mengklaim, pihaknya telah membantu kebutuhan sektor pemerintahan maupun bisnis di dunia untuk menghadapi tantangan mengelola masalah perkotaan. “Awal dari semuanya adalah rekaman video yang menghasilkan data untuk multisektor. Mulai dari antiterorisme, ritel, kampus, hingga jadwal mengangkut sampah kota. Kekuatan kami dalam menghasilkan output data yang detail dan kreatif,” kata Yahya saat ujicoba di acara Hitachi Vantara, Realizing Smart City Vision Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Bisnis smart city merupakan salah satu sektor yang saat ini serius digarap Hitachi di Indonesia. Salah satu teknologi smart city yang ditawarkan ke Indonesia adalah Intelligent Video Analysis System (IVAS).
IVAS merupakan teknologi yang bisa menganalisis gambar wajah yang ditangkap oleh kamera CCTV untuk mengidentifikasi orang tertentu yang diinginkan secara real-time. “Kamera kami bisa membedakan benda dan manusia dari jarak jauh. Sehingga keputusan yang diambil presisi dan tidak salah. Bahkan kami juga bisa menganalisa benda-benda berbahaya untuk masyarakat seperti bom,” ujarnya.
Hitachi menilai smart city sangat tepat diterapkan di Indonesia. Pasarnya sendiri dinilai masih sangat luas karena rata-rata belum menggunakan smart city. Hanya beberapa kota yang sudah memulainya, seperti Tanggerang Selatan.
Pihaknya memberikan solusi kepada pemerintah, BUMN dan swasta lainnya dalam hal mengelola smart city. "Kami bisa mengintegrasikan camera CCTV apapun brand-nya, semua data terbaca. Bahkan wajah orang akan nampak jelas terbaca," kata dia.
Teknologi yang disodorkan Hitachi dapat membantu mengelola ke pemerintahan secara digital. Dia mencontohkan Singapura bisa melakukan pembersihan sampah hanya dengan teknologi.
Ada sensor yang memberikan sinyal, bahwa sampah yang sudah penuh untuk diangkut. "Bahkan kita bisa mengetahui keberadaan truk pengangkut sampah seperti ojek online," katanya.
Hal lain yang dapat diunggulkan oleh Hitachi yakni yaitu masalah parkir. Sensor tidak lagi di bawah, begitu pula rider-nya, karena sering hilang atau rusak. "Kita bisa pasang lebih tinggi di atas namun dapat memantau semua mobil," katanya.
(mim)