PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Jual Menara ke IBS

Jum'at, 01 Desember 2017 - 07:07 WIB
PT Sampoerna Telekomunikasi...
PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Jual Menara ke IBS
A A A
JAKARTA - PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), salah satu afiliasi ice group, telah sepakat untuk melepas semua aset menaranya kepada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBS), perusahaan penyedia infratruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Bersamaan dengan kesepakatan tersebut, STI dan IBS juga menandatangani perjanjian sewa menara induk dalam jangka panjang. Ke depan, IBS akan mendukung kebutuhan menara STI dengan infrastruktur yang mereka miliki.

Saat ini STI sedang dalam proses untuk mengembangkan jaringan 4G LTE di seluruh Indonesia. STI percaya bahwa IBS merupakan pihak yang tepat untuk mendukung STI menjelang rencana peluncuran layanannya secara nasional. Pada 2016, jumlah menara yang dimiliki IBS sudah mencapai 3.677 unit.

“Transaksi ini merupakan strategi STI untuk fokus pada operasinya dengan mempercayakan fungsi-fungsi yang bukan core (inti) bisnis utamanya kepada pihak ketiga, sehingga dapat segera menyediakan layanan broadband 4G LTE kepada konsumen serta pelanggan bisnis,” ujar JD Fouchard, CEO ice group yang merupakan pemegang saham, seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan manajemen IBS, di Jakarta, Kamis sore (30/11/2017).

Penutupan transaksi ini akan dibagi menjadi beberapa tahap dan akan disesuaikan pada kondisi saat penutupan. Pelepasan aset tower atau menara kepada IBS dipastikan tidak akan memiliki dampak signifikan bagi bisnis STI karena banyaknya perusahaan penyedia tower di Indonesia.

Namun detail mengenai nilai transaksi tidak diungkapkan oleh kedua perusahaan. “Langkah ini kami tempuh dalam rangka efisiensi serta peningkatan kinerja STI supaya kami dapat lebih fokus untuk menggarap pengembangan layanan broadband data connectivity di daerah rural dan sub urban Indonesia dengan kualitas jaringan yang memadai, serta jangkauan yang luas,” ungkap Larry Ridwan, CEO STI.

Meski layanan broadband data connectivity 4G LTE dengan nama dagang Net1 Indonesia belum dirilis secara nasional, sejumlah daerah di Indonesia telah mengakses layanan yang menggunakan frekuensi 450 MHz tersebut. Hingga awal 2018, STI menargetkan bisa melakukan migrasi seluruh pelanggan layanan Ceria yang masih menggunakan akses Code Division Multiple Access (CDMA) ke layanan Net1 berbasis 4G LTE.
(mim)
Berita Terkait
Melanjutkan 10 Tahun...
Melanjutkan 10 Tahun Pemerataan Infrastruktur Telekomunikasi ke Era Prabowo-Gibran
Isu Hangat Selama Tiga...
Isu Hangat Selama Tiga Tahun ke Belakang di Industri Jaringan Telekomunikasi
4.000 Menara Indosat...
4.000 Menara Indosat Bakal Dijual, Masuk Tahap Awal Penjajakan
COVID-19 Tak Ciutkan...
COVID-19 Tak Ciutkan Nyali XL Axiata untuk Melanjutkan Fiberisasi
Tawarkan Layanan Data...
Tawarkan Layanan Data 'Bebas Khawatir', Benarkah akan Ada Operator Baru?
Aksi Buyback Jadi Katalis...
Aksi Buyback Jadi Katalis Positif, Analis Yakin Laba Mitratel Bisa Capai Rp1,8 T
Berita Terkini
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
46 menit yang lalu
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
1 jam yang lalu
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
3 jam yang lalu
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
3 jam yang lalu
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
4 jam yang lalu
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
7 jam yang lalu
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved