Berteknologi Inverter, Multi V 5 VRF Diklaim LG Sebagai AC Komersial Terefisien
A
A
A
JAKARTA - PT LG Electronics Indonesia memperluas penggunaan teknologi inverter pada berbagai produknya. Tak hanya pada produk elektronik konsumer, komitmen pada penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi juga merambah produk AC komersial.
Hal ini diwujudkan melalui peluncuran Multi V 5 VRF (Variable Refrigerant Flow) sebagai solusi pendingin ruangan bagi gedung yang lebih hemat energi dengan penggunaan kompresor inverter. “Kehadiran Multi V 5 menjadi wujud bagian filosofi perusahaan yaitu inovasi untuk kehidupan lebih baik. Lebih dari sekadar pengaplikasian teknologi inverter, pendingin ruangan skala gedung ini menjadi cerminan keberhasilan inovasi kami membawa teknologi inverter pada tingkatan lebih tinggi,” tutur Dae Hyun Kim, Air Conditioning Business Leader PT LG Electronics Indonesia saat mengenalkan produk AC komersial terbaru tersebut di Jakarta, Senin (13/11/2017).
Pernyataan ini merujuk pada berbagai inovasi yang terbenam dalam Multi V 5 VRF. Menjadi generasi kelima dan terkini dari solusi pendingin ruangan skala gedung, menurut Dae Hyun Kim, pengembangan Multi V 5 VRF terfokus pada dua faktor utama. Pertama, penggunaan energi lebih efisien dan kenyamanan penggunaan.
"Kedua fokus inilah yang kemudian mewarnai empat fitur utamanya, yaitu Dual Sensing Control, Ultimate Inverter Compressor, Ocean Black Fin, dan Continuous Heating. Perangkat AC ini bisa menekan penggunaan listrik 21% dibandingkan perangkat konvensional," katanya.
Diketahui, satu modul Multi V 5 VRF berkapasitas hingga 26 PK. Sehingga bisa digunakan oleh banyak perangkat indoor dengan satu pipa saluran saja. Karena itu, perangkat ini cocok digunakan pada kantor, restoran, hotel, bahkan hunian sekalipun.
Terkait masalah keamanan, Rana Yusuf Nasir, Core Founder Green Building Council Indonesia mengatakan, Multi V 5 VRF sangat aman digunakan konsumen. Jika ada yang khawatir bocor pada salah satu perangkat indoor sehingga timbul keracunan pada penggunanya, dia menyangkalnya. "Tidak benar anggapan itu, karena refrigerator concentration limit pada perangkat VRF masuk dalam standar A1 atau non-toksin. Jadi kekhawatiran itu salah," ujarnya.
Hal ini diwujudkan melalui peluncuran Multi V 5 VRF (Variable Refrigerant Flow) sebagai solusi pendingin ruangan bagi gedung yang lebih hemat energi dengan penggunaan kompresor inverter. “Kehadiran Multi V 5 menjadi wujud bagian filosofi perusahaan yaitu inovasi untuk kehidupan lebih baik. Lebih dari sekadar pengaplikasian teknologi inverter, pendingin ruangan skala gedung ini menjadi cerminan keberhasilan inovasi kami membawa teknologi inverter pada tingkatan lebih tinggi,” tutur Dae Hyun Kim, Air Conditioning Business Leader PT LG Electronics Indonesia saat mengenalkan produk AC komersial terbaru tersebut di Jakarta, Senin (13/11/2017).
Pernyataan ini merujuk pada berbagai inovasi yang terbenam dalam Multi V 5 VRF. Menjadi generasi kelima dan terkini dari solusi pendingin ruangan skala gedung, menurut Dae Hyun Kim, pengembangan Multi V 5 VRF terfokus pada dua faktor utama. Pertama, penggunaan energi lebih efisien dan kenyamanan penggunaan.
"Kedua fokus inilah yang kemudian mewarnai empat fitur utamanya, yaitu Dual Sensing Control, Ultimate Inverter Compressor, Ocean Black Fin, dan Continuous Heating. Perangkat AC ini bisa menekan penggunaan listrik 21% dibandingkan perangkat konvensional," katanya.
Diketahui, satu modul Multi V 5 VRF berkapasitas hingga 26 PK. Sehingga bisa digunakan oleh banyak perangkat indoor dengan satu pipa saluran saja. Karena itu, perangkat ini cocok digunakan pada kantor, restoran, hotel, bahkan hunian sekalipun.
Terkait masalah keamanan, Rana Yusuf Nasir, Core Founder Green Building Council Indonesia mengatakan, Multi V 5 VRF sangat aman digunakan konsumen. Jika ada yang khawatir bocor pada salah satu perangkat indoor sehingga timbul keracunan pada penggunanya, dia menyangkalnya. "Tidak benar anggapan itu, karena refrigerator concentration limit pada perangkat VRF masuk dalam standar A1 atau non-toksin. Jadi kekhawatiran itu salah," ujarnya.
(mim)