Inilah Bentuk dan Kegunaan Kamera Seharga Rp500 Juta
A
A
A
JAKARTA - Canon EOS C700 merupakan kamera pertama dari seri Cinema EOS System yang mendukung lensa-lensa anamorphic, yakni lensa yang memungkinkan perekaman dengan kompresi dan menampilkan efek blur yang unik.
Dengan dukungan elemen tersebut, kamera bisa menghasilkan gambar dengan aspek rasio 2,39:1 yang menjadi ciri khas produksi sinema. Selain itu, dengan kemampuan merekam high-frame-rate Full HD pada kecepatan maksimum 240 frame per second (crop), kamera mampu melakukan pemutaran ulang (playback) yang mulus. Bahkan saat diperlambat sehingga memberikan kebebasan berkreasi.
EOS C700 memiliki desain teratas di antara seri kamera digital Cinema EOS System. Dirancang dengan bodi modular yang bisa diubah-ubah, kamera pun memberikan keleluasaan untuk penyesuaian gambar di lokasi yang menjadi kebutuhan profesional. Misalnya untuk perfilman, drama televisi, periklanan, dan dokumenter.
Tingginya kekuatan calculation-processing sensor CMOS dan platform pemrosesan gambar setara 35 mm pada EOS C700, menghadirkan gambar 4K dengan rentang dinamis dan luas. Sebagai tambahan untuk format perekaman XF-AVC kamera juga mendukung Apple ProRess, sebuah format kompresi video yang dikembangkan Apple Inc.
"Melengkapi semua kecanggihan itu, saat digunakan bersama perekam CDX-3651 yang dikembangkan Codex, kamera dapat menangkap 120 frame per second pada resolusi maksimal 4K," kata Merry Harun, Canon Division Director PT Datascrip saat merilis dua kamera terannyarnya baru-baru ini di Jakarta.
Dilengkapi Global Shutter
EOS C700 memiliki rolling shutter dan mounting lensa EF yang cocok untuk beragam lensa EF lepas tukar Canon. Di sisi lain, sambung Merry, EOS C700 memiliki global shutter yang mengekspos seluruh sensor piksel secara simultan untuk pengambilan gambar bebas distorsi, serta dilengkapi mount lensa PL untuk digunakan dengan lensa PL standar dalam industri.
Dikatakannya, konversi antara mount EF dan mount PL, serta di antara sensor CMOS rolling shutter dan sensor CMOS global shutter ini untuk menyesuaikan kebutuhan produksi yang berbeda-beda. Dilengkapi Log Gammas dari Canon, Canon Log 3, Canon Log 2 dan Canon Log, EOS C700 dapat merekam maksimum 15-stop rentang dinamis lebar yang dibutuhkan untuk menghasilkan video HDR.
Digunakan dengan layar Canon profesional seperti DP- V2420, DP-V2410 atau DP-V1710, pengguna Canon EOS C700 dapat menikmati tampilan video HDR berstandar SMPTE ST 2084 saat shooting. "EOS C700 dijual dengan harga Rp486.400.000 dan EOS C700 tipe Global Shutter (GS) dibanderol Rp500.000.000," paparnya.
Apa respons sineas? Mahatma Putra, Cinematographer & Director Anatman Pictures menilai, kamera tersebut sangat membantu siapapun yang dikejar dengan kerjaan high speed (deadline cepat). Saat diminta menjajal EOS C700 dengan rentang waktu efektif hanya 5 hari, pekerjaannya dapat dituntaskan hanya dalam beberapa jam saja. "Cuma butuh waktu syuting empat jam untuk menghasilkan film pendek yang kita inginkan," ujarnya.
Dengan dukungan elemen tersebut, kamera bisa menghasilkan gambar dengan aspek rasio 2,39:1 yang menjadi ciri khas produksi sinema. Selain itu, dengan kemampuan merekam high-frame-rate Full HD pada kecepatan maksimum 240 frame per second (crop), kamera mampu melakukan pemutaran ulang (playback) yang mulus. Bahkan saat diperlambat sehingga memberikan kebebasan berkreasi.
EOS C700 memiliki desain teratas di antara seri kamera digital Cinema EOS System. Dirancang dengan bodi modular yang bisa diubah-ubah, kamera pun memberikan keleluasaan untuk penyesuaian gambar di lokasi yang menjadi kebutuhan profesional. Misalnya untuk perfilman, drama televisi, periklanan, dan dokumenter.
Tingginya kekuatan calculation-processing sensor CMOS dan platform pemrosesan gambar setara 35 mm pada EOS C700, menghadirkan gambar 4K dengan rentang dinamis dan luas. Sebagai tambahan untuk format perekaman XF-AVC kamera juga mendukung Apple ProRess, sebuah format kompresi video yang dikembangkan Apple Inc.
"Melengkapi semua kecanggihan itu, saat digunakan bersama perekam CDX-3651 yang dikembangkan Codex, kamera dapat menangkap 120 frame per second pada resolusi maksimal 4K," kata Merry Harun, Canon Division Director PT Datascrip saat merilis dua kamera terannyarnya baru-baru ini di Jakarta.
Dilengkapi Global Shutter
EOS C700 memiliki rolling shutter dan mounting lensa EF yang cocok untuk beragam lensa EF lepas tukar Canon. Di sisi lain, sambung Merry, EOS C700 memiliki global shutter yang mengekspos seluruh sensor piksel secara simultan untuk pengambilan gambar bebas distorsi, serta dilengkapi mount lensa PL untuk digunakan dengan lensa PL standar dalam industri.
Dikatakannya, konversi antara mount EF dan mount PL, serta di antara sensor CMOS rolling shutter dan sensor CMOS global shutter ini untuk menyesuaikan kebutuhan produksi yang berbeda-beda. Dilengkapi Log Gammas dari Canon, Canon Log 3, Canon Log 2 dan Canon Log, EOS C700 dapat merekam maksimum 15-stop rentang dinamis lebar yang dibutuhkan untuk menghasilkan video HDR.
Digunakan dengan layar Canon profesional seperti DP- V2420, DP-V2410 atau DP-V1710, pengguna Canon EOS C700 dapat menikmati tampilan video HDR berstandar SMPTE ST 2084 saat shooting. "EOS C700 dijual dengan harga Rp486.400.000 dan EOS C700 tipe Global Shutter (GS) dibanderol Rp500.000.000," paparnya.
Apa respons sineas? Mahatma Putra, Cinematographer & Director Anatman Pictures menilai, kamera tersebut sangat membantu siapapun yang dikejar dengan kerjaan high speed (deadline cepat). Saat diminta menjajal EOS C700 dengan rentang waktu efektif hanya 5 hari, pekerjaannya dapat dituntaskan hanya dalam beberapa jam saja. "Cuma butuh waktu syuting empat jam untuk menghasilkan film pendek yang kita inginkan," ujarnya.
(mim)