Proteksi Petir Mahasiswa ITB Bakal Ikut Kompetisi di Swiss
Selasa, 03 Oktober 2017 - 19:03 WIB

Proteksi Petir Mahasiswa ITB Bakal Ikut Kompetisi di Swiss
A
A
A
JAKARTA - Temuan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berupa sistem proteksi petir akan ikut pada kompetisi ide bisnis dan inovasi pada Swiss Innovation Challenge di Swiss akhir Oktober 2017 mendatang.
Sistem proteksi petir merupakan temuan Tesla Daya Elektrika, start up yang mengembangkan sistem proteksi petir. Tim itu beranggotakan Gumilang Dewananta, Achmad Arbi, dan M Fattah Aziiz.
Rencana keberangkatan mereka Swiss untuk mengikuti kompetisi skala internasional itu setelah Tesla Daya Elektrika menjuarai kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017, pada awarding night yang diadakan di Sheraton Bandung Hotel & Towers, pekan kemarin.
Kompetisi yang diselenggarakan atas kerja sama antara SBM-ITB dengan School of Business at University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland itu telah berlangsung sejak awal 2017, di mana para peserta memperlombakan ide bisnis dan ide inovasi mereka.
"Kompetisinya menarik dan cukup menantang. Selama seleksi, (kami) tidak hanya diminta presentasi, tetapi juga ada pemberian materi dan masukan yang membuat para peserta menjadi lebih matang," kata Fattah Aziiz Selasa (3/10/2017).
Mereka, mampu mengungguli temuan dan produk lainnya pada kompetisi itu. Seperti produk
SVARA, dengan produk hasil implementasi blockchain pada platform industri musik. Produk tersebut menjadi juara dua berkat idenya menerapkan blockchain pada aplikasi streaming musik. Sehingga transparansi kerja sama antara musisi dan penyedia layanan dapat terjamin.
Juga pesaing dari BIOPS Agrotekno dengan produk Encomotionnya. Kelompok ini menjadi juara ketiga atas temuan sistem terintegrasi yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengontrol kondisi lingkungan pertanian dalam greenhouse.
Lebih lanjut Fattah Aziiz mengatakan, sistem proteksi petir yang diciptakan bernama I-GSW High Voltage. Sistem itu dapat memberikan perlindungan pada tower transmisi tegangan tinggi dan I-GSW Medium Voltage untuk perlindungan pada tower distribusi tegangan menengah.
Konsep yang diaplikasikan pada produk itu merupakan hasil temuan Djoko Darwanto (KK Teknik Ketenagalistrikan). Konsep itu terbukti mampu melindungi tower transmisi dari sambaran petir. Pada tahun 2016, konsep ini telah dikenalkan pada PT PLN sebagai target market.
“Dalam dua tahun terakhir kami telah mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengembangan produk kami,” imbuh M Fattah Aziiz.
Sistem proteksi petir merupakan temuan Tesla Daya Elektrika, start up yang mengembangkan sistem proteksi petir. Tim itu beranggotakan Gumilang Dewananta, Achmad Arbi, dan M Fattah Aziiz.
Rencana keberangkatan mereka Swiss untuk mengikuti kompetisi skala internasional itu setelah Tesla Daya Elektrika menjuarai kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017, pada awarding night yang diadakan di Sheraton Bandung Hotel & Towers, pekan kemarin.
Kompetisi yang diselenggarakan atas kerja sama antara SBM-ITB dengan School of Business at University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland itu telah berlangsung sejak awal 2017, di mana para peserta memperlombakan ide bisnis dan ide inovasi mereka.
"Kompetisinya menarik dan cukup menantang. Selama seleksi, (kami) tidak hanya diminta presentasi, tetapi juga ada pemberian materi dan masukan yang membuat para peserta menjadi lebih matang," kata Fattah Aziiz Selasa (3/10/2017).
Mereka, mampu mengungguli temuan dan produk lainnya pada kompetisi itu. Seperti produk
SVARA, dengan produk hasil implementasi blockchain pada platform industri musik. Produk tersebut menjadi juara dua berkat idenya menerapkan blockchain pada aplikasi streaming musik. Sehingga transparansi kerja sama antara musisi dan penyedia layanan dapat terjamin.
Juga pesaing dari BIOPS Agrotekno dengan produk Encomotionnya. Kelompok ini menjadi juara ketiga atas temuan sistem terintegrasi yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengontrol kondisi lingkungan pertanian dalam greenhouse.
Lebih lanjut Fattah Aziiz mengatakan, sistem proteksi petir yang diciptakan bernama I-GSW High Voltage. Sistem itu dapat memberikan perlindungan pada tower transmisi tegangan tinggi dan I-GSW Medium Voltage untuk perlindungan pada tower distribusi tegangan menengah.
Konsep yang diaplikasikan pada produk itu merupakan hasil temuan Djoko Darwanto (KK Teknik Ketenagalistrikan). Konsep itu terbukti mampu melindungi tower transmisi dari sambaran petir. Pada tahun 2016, konsep ini telah dikenalkan pada PT PLN sebagai target market.
“Dalam dua tahun terakhir kami telah mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk pengembangan produk kami,” imbuh M Fattah Aziiz.
(wbs)