TIKI Terus Benahi Sistem Teknologi untuk Tingkatkan Pelayanan

Minggu, 24 September 2017 - 11:29 WIB
TIKI Terus Benahi Sistem...
TIKI Terus Benahi Sistem Teknologi untuk Tingkatkan Pelayanan
A A A
JAKARTA - Masih Dalam rangka HUT ke-47 yang jatuh tanggal 1 September lalu, PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) menyelenggarakan Car Free Day, Minggu (24/9), dengan titik temu di Kantor TIKI yang beralamat di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. Dalam kegiatan ini, hadir seluruh jajaran direksi TIKI. Tujuan dari kegiatan ini adalah membina kedekatan antara jajaran Direksi baru TIKI dengan 1.500 karyawan TIKI yang tersebar di seluruh Jakarta.

Berikut adalah jajaran Direksi TIKI yang terbaru yaitu Titi Oktarina (Direktur Utama), Ester Wiraseputra (Wakil Direktur Utama), Tomy Sofhian (Direktur Pelaksana), Rocky Nagoya (Direktur Komersial), Th. Nia Handayani (Direktur Umum), dan Ahmad Ferwito (Direktur Operasional & Jaringan).

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Direktur Utama TIKI, Titi Oktarina. Kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat bersama yang diikuti karyawan TIKI dan masyarakat umum. Usai jalan sehat, acara dilanjutkan dengan flashmob, zumba, serta beragam games yang menarik. Acara ini juga dimeriahkan oleh bazaar dan penampilan band anak jalanan.

Titi Oktarina selaku Direktur Utama TIKI, sangat menyadari perlunya sinergi yang kuat serta keselarasan antar karyawan perusahaan guna memberikan pelayanan yang terbaik.“Kami berharap dengan adanya sinergi yang kuat antara karyawan dan direksi, pelayanan yang kami berikan semakin baik kepada pelanggan setia TIKI dan masyarakat,” ungkap Titi.

Saat ini jaringan TIKI tersebar luas di Indonesia dengan lebih dari 500 kantor perwakilan TIKI di seluruh pelosok Nusantara. TIKI juga menjelajahi ke penjuru dunia, semuanya dengan kualitas prima dan harga kompetitif. Sektor penjualan juga mendorong dan memberikan kemudahan kepada konsumen secara penuh 24 jam untuk melakukan melakukan pengiriman di 10 titik sales counter dan dengan layanan drive thru. Sistem kerja yang modern dengan teknologi komputer memudahkan untuk memonitor mulai dari awal pengiriman, tracking hingga status penerima, semuanya berlangsung sangat mudah, aman dan nyaman.

Sementara, Wakil Direktur Utama TIKI, Ester Wiraseputra mengatakan dengan bertambahnya usia TIKI, maka diharapkan TIKI menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di perusahaan untuk bekerja lebih giat lagi dalam menjalankan program perusahaan.”Sebagai imbas kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di dunia e-commerce. Kita harus membangun teknologi sekaligus SDM di perusahaan menjadi lebih baik lagi, sehingga bisa mengimbangi kemajuan zaman,” kata dia.

Direktur Pelaksana TIKI, Tomy Sofhian menambahkan dalam jangka pendek, akan segera melakukan revatilisasi gerai-gerainya di seluruh Indonesia. TIKI juga akan terus menjalankan layanan digital yang mudah diakses masyarakat.“TIKI akan menambah gerai-gerainya sehingga bisa menjangkau masyarakat. Sementara rencana jangka panjang yang akan ditempuh di antaranya, yaitu memperluas jaringan secara global untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat,” kata dia.

“Kami berharap TIKI akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan pengiriman barang, di manapun, kapanpun di seluruh Indonesia,” tambah Tomy.

Dia juga menegaskan TIKI ingin mendobrak pasar. Strategi yang akan dilakukan salah satunya memperkuat operasional sehingga memuaskan konsumen yang sudah ada dan yang potensial.

Kemudian terkait beredarnya ojek online yang tak hanya dimanfaatkan untuk antar jemput penumpang. Ojek online kini juga kerap digunakan untuk melakukan pengiriman barang secara instan. Tomy mengungkapkan jasa pengiriman instan seperti ojek online dengan pengiriman konvensional memiliki pasar dan fokus yang berbeda."Saya pikir masing-masing perusahaan boleh dibilang fokusnya berbeda. Kalau instan delivery, mereka punya pasarnya sendiri," kata Tomy.

Walau pengiriman instan dinilai lebih cepat namun jasa pengiriman konvensional masih memiliki keunggulan yang lainnya, contohnya dari sisi harga yang lebih terjangkau."Memang instan delivery pengirimannya lebih cepat, tapi tentunya harga yang dibayar tidak murah. Sedangkan dengan kita, mungkin dari kecepatan sedikit lebih lama, karena memang beda, bisnis modelnya. Kalau kita sedikit lebih lama, tapi jauh lebih murah," ujar dia.

Pengguna jasa pun, lanjut Tomy, dapat sama-sama memilih kebutuhan pengiriman jasa yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing."Jadi Masing-masing pasarnya berbeda-beda. Kalau customer butuh urgent, dia gunakan instan delivery, tapi kalau customer yang bisa menunggu atau tidak buru-buru itu pasarnya kita," tandas dia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0579 seconds (0.1#10.140)