Lintasarta Saring Startup Binaan UGM
A
A
A
JAKARTA - Lintasarta kembali membuktikan komitmennya sebagai perusahaan Information & Communication Technology (ICT) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menjalin kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM). Bersama UGM, Lintasarta mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan muda dengan program Innovative Academy Appcelerate.
Dimana program ini merupakan sebuah program inkubasi dan akselerasi yang bertujuan untuk mengembangkan usaha startup bisnis digital binaan UGM dan memperbesar peluang startup untuk menjalankan usahanya secara berkesinambungan dan mandiri.
“Program seperti ini memang pernah juga kami lakukan di Bandung, tapi saya rasa baru UGM yang mempunyai bagian khusus untuk menangani pengembangan usaha dan inkubasi sehingga startup yang ada pun terlihat sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang,” ujar SVP Central Indonesia Region Lintasarta, Engelbert R. Sangkilawang, dalam keterangan resminya, Selasa (8/8/2017).
Sementara itu Direktur PUI, Dr. Hargo Utomo mengatakan,“Ini adalah awal dari proses panjang interaksi kita sampai nanti kita bisa bersama-sama menuai hasilnya."
Program ini diikuti oleh delapan startup binaan UGM, yaitu Pijar Piskologi, Villageria, Wemary, Muncak, Pasienia, Galanggo, Adsiconic, serta Iwak yang masing beranggotakan mahasiswa serta alumni UGM. Usai melewati tahapan seleksi administrasi, dalam acara ini, kedelapan startup diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil startup beserta rencana bisnis mereka di hadapan para mentor Appcelerate.
Usai presentasi, para mentor kemudian memberikan pertanyaan atau masukan kepada para pemilik startup, serta menentukan tim yang akan lolos ke tahap selanjutnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan mentoring.
“Dari delapan tim yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah semuanya, dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa bertumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup,” ucap Ebet panggilan akrabnya.
Dimana program ini merupakan sebuah program inkubasi dan akselerasi yang bertujuan untuk mengembangkan usaha startup bisnis digital binaan UGM dan memperbesar peluang startup untuk menjalankan usahanya secara berkesinambungan dan mandiri.
“Program seperti ini memang pernah juga kami lakukan di Bandung, tapi saya rasa baru UGM yang mempunyai bagian khusus untuk menangani pengembangan usaha dan inkubasi sehingga startup yang ada pun terlihat sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang,” ujar SVP Central Indonesia Region Lintasarta, Engelbert R. Sangkilawang, dalam keterangan resminya, Selasa (8/8/2017).
Sementara itu Direktur PUI, Dr. Hargo Utomo mengatakan,“Ini adalah awal dari proses panjang interaksi kita sampai nanti kita bisa bersama-sama menuai hasilnya."
Program ini diikuti oleh delapan startup binaan UGM, yaitu Pijar Piskologi, Villageria, Wemary, Muncak, Pasienia, Galanggo, Adsiconic, serta Iwak yang masing beranggotakan mahasiswa serta alumni UGM. Usai melewati tahapan seleksi administrasi, dalam acara ini, kedelapan startup diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil startup beserta rencana bisnis mereka di hadapan para mentor Appcelerate.
Usai presentasi, para mentor kemudian memberikan pertanyaan atau masukan kepada para pemilik startup, serta menentukan tim yang akan lolos ke tahap selanjutnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan mentoring.
“Dari delapan tim yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah semuanya, dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa bertumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup,” ucap Ebet panggilan akrabnya.
(wbs)